Korelasi antara kemampuan berpikir dan kemampuan berbicara argumentatif dalam ujian lisan mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purwokerto 2010 / Eko Suroso - Repositori Universitas Negeri Malang

Korelasi antara kemampuan berpikir dan kemampuan berbicara argumentatif dalam ujian lisan mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purwokerto 2010 / Eko Suroso

Suroso, Eko (2010) Korelasi antara kemampuan berpikir dan kemampuan berbicara argumentatif dalam ujian lisan mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purwokerto 2010 / Eko Suroso. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kata kunci kemampuan berpikir kemampuan berbicara argumentatif ujian lisan mahasiswa Fenomena yang terjadi di kalangan para mahasiswa adalah banyaknya para mahasiswa itu yang kurang terampil berbicara pada situasi yang formal terlebih berbicara argumentatif. Kekurangmampuan mahasiswa dalam berbicara secara formal dan argumentatif tersebut tampaknya juga dialami oleh para mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universtas Muhammadiyah Purwokerto 2010. Gejala itu terlihat pada waktu para mahasiswa mengadakan komunikasi resmi maupun pada waktu menjawab pertanyaan-pertanyaan dosen. Jawaban mahasiswa itu sering tidak tertuju pada pertanyaan yang diajukan kepadanya dan tidak didukung dengan argumentasi yang baik. Penelitian ini hendak melihat kekurangmampuan para mahasiswa berbicara dalam ragam formal itu dari segi kemampuan berpikirnya agar proses pengajaran serta tenaga pengajar tidak selalu dipersalahkan dalam menanggapi permasalahan tersebut. Secara umum penelitian ini bertujuan mengaji korelasi kemampuan berpikir dengan kemampuan berbicara argumentatif dalam ujian lisan mahasiswa prodi PBSI/ FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Secara khusus penelitian ini berusaha mengaji (1) kemampuan berpikir mahasiswa pada ujian lisan (2) kemampuan berbicara argumentatif mahasiswa pada ujian lisan (2a) kemampuan mahasiswa dalam membuat opini/ pendirian pada ujian lisan (2b) kemampuan mahasiswa dalam menyusun bukti pada ujian lisan (2c) kemampuan mahasiswa dalam melakukan penalaran pada ujian lisan (2d) kemampuan mahasiswa dalam upaya meyakinkan/ mempengaruhi pada ujian lisan dan (3) korelasi kemampuan berpikir dengan kemampuan berbicara argumentatif mahasiswa pada ujian lisan. Populasi penelitian ini berjumlah 44 mahasiswa. Seluruh populasi diteliti. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir (variabel X) adalah Tes Inteligensi (Tes IQ). Instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan berbicara argumentatif (variabel Y) adalah lembar pengamatan yang berupa Instrumen Penilaian Kemampuan Berbicara Argumentatif. Untuk menghindari subyektivitas yang tinggi peneliti meminta dua orang teman dosen yang telah bergelar magister untuk melakukan pengamatan secara langsung tentang bagaimana kemampuan berbicara argumentatif mahasiswa. Situasi yang dipilih adalah situasi ujian lisan sebab situasi ini lebih bersifat formal dan spontan. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi dengan program SPSS for Windows. Untuk mengetahui hal yang belum terjangkau oleh nalisis statistik dalam penelitian ini dilakukan analisis mixing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kemampuan berpikir mahasiswa pada ujian lisan adalah di bawah normal (65 91% ber IQ di bawah 90) (2) kemampuan berbicara argumentatif mahasiswa pada ujian lisan mendapat skor 13.974 atau nilai 6 05 terkategori cukup (2a) kemampuan mahasiswa dalam membuat opini/ pendirian pada ujian lisan mendapat skor 3.445 atau nilai 6 52 terkategori cukup (2b) kemampuan mahasiswa dalam menyusun bukti pada ujian lisan mendapat skor 3.422 atau nilai 5 76 terkategori kurang (2c) kemampuan mahasiswa dalam melakukan penalaran pada ujian lisan mendapat skor 4.056 atau nilai 6.15 terkategori cukup (2d) kemampuan mahasiswa dalam upaya meyakinkan/ mempengaruhi pada ujian lisan mendapat skor 3.051 atau nilai 5 78 terkategori kurang (3) kemampuan berpikir dengan kemampuan berbicara argumentatif mahasiswa pada ujian lisan memiliki korelasi yang signifikan dengan koefisien korelasi 0 961 dalam derajat signifikansi 0 01. Kemampuan berpikir mahasiswa berdasarkan hasil penelitian adalah di bawah standar dengan mean 86 18 dan standar deviasi 8 73. Kondisi kemampuan berpikir mahasiswa yang demikian itu (di bawah standar) disebabkan oleh dua hal yaitu faktor keturunan (bawaan) dan faktor lingkungan. Namun demikian dari berbagai pendapat mengatakan bahwa sebagian besar kemampuan berpikir itu terbentuk karena faktor keturunan. Faktor lingkungan memiliki andil sangat kecil dalam proses pembentukan kemampuan berpikir ini. Kemampuan mahasiswa dalam berbicara argumentatif terkategori cukup (nilai 6 05). Ada dua kemungkinan mengapa mahasiswa mendapat nilai cukup. Kemungkinan pertama karena memang kemampuan dasar (IQ) mahasiswa di bawah standar. Kemungkinan kedua karena kurangnya berlatih. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa ada korelasi yang signifikan antara kemampuan berpikir dengan kemampuan berbicara argumentatif. Oleh karenanya melalui kemampuan berbicara argumentatif ini dapat diduga bagaimana kemampuan berpikir seseorang. Apabila kemampuan berbicara argumentatif seseorang itu kurang baik maka dapat diduga bahwa kemampuan berpikirnya juga akan kurang baik demikian juga sebaliknya. Dari analisis mixing yang dilakukan dalam penelitian ini diketahui bahwa secara umum para mahasiswa belum mampu meyakinkan dan atau mempengaruhi mitra tutur. Berdasarkan hasil ini disarankan agar program-program pembelajaran yang semula dimungkinkan untuk mahasiswa yang standar (rata-rata) sebaiknya diubah dan disesuaikan untuk mahasiswa yang di bawah standar. Kecapatan waktu penyampaian materi perkuliahannyapun hendaknya juga perlu mendapat perhatian (tidak secepat apabila menyampaikan materi kepada mahasiswa yang standar). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara kemampuan berpikir dengan kemampuan berbicara argumentatif. Oleh karenanya disarankan agar para mahasiswa tersebut lebih sering dilatih secara lebih intensif dalam hal berbicara argumentatif agar secara perlahan namun pasti kemampuan berpikir para mahasiswa dapat ditingkatkan.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S2 Pendidikan Bahasa Indonesia
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 15 Sep 2010 04:29
Last Modified: 09 Sep 2010 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/57924

Actions (login required)

View Item View Item