Pengembangan bahan ajar menulis cerpen dengan strategi dari cerpen ke cerpen siswa kelas X si SMAN I Malang / Sri Susilowati - Repositori Universitas Negeri Malang

Pengembangan bahan ajar menulis cerpen dengan strategi dari cerpen ke cerpen siswa kelas X si SMAN I Malang / Sri Susilowati

Susilowati, Sri (2009) Pengembangan bahan ajar menulis cerpen dengan strategi dari cerpen ke cerpen siswa kelas X si SMAN I Malang / Sri Susilowati. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Pengembangan bahan ajar menulis cerpen dengan strategi pemodelan adalah bahan ajar yang menyajikan materi latihan dan berbagai pemodelan/contoh cerpen yang diharapkan dapat membantu siswa dalam menulis cerpen yang memfokuskan pada pengembangan peristiwa dan tokoh. Peristiwa dan tokoh merupakan unsur cerpen yang saling berhubungan yang juga tidak terlepas dari unsur-unsur yang lain seperti latar gaya sudut pandang dan tema. Berdasarkan hal tersebut secara implisit unsur cerpen peristiwa dan tokoh dalam bahan ajar menulis ini saling berhubungan dan saling menghidupi. Untuk mencapai standar kompetensi menulis cerpen dalam pembelajaran diperlukan strategi yang tepat. Strategi yang diduga tepat dalam penelitian ini adalah strategi pemodelan Dari Cerpen ke Cerpen (CKC) karena strategi tersebut memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengalami sendiri. Oleh karena itu dibutuhkan alternatif dalam pembelajaran antara lain dengan mengembangkan silabus mengembangkan materi dalam produk bahan ajar menulis cerpen dengan strategi Dari Cerpen ke Cerpen pada siswa kelas X di SMA Negeri I Malang. Sehingga proses evaluasi/penilaian menulis cerpen dapat dianalisis sesuai dengan strategi Dari Cerpen ke Cerpen pada siswa kelas X di SMA Negeri I Malang. Dalam pembelajaran menulis cerpen tidak terlepas dari bimbingan guru sehingga siswa mampu memilih tema mengembangkan ide pokok mengembangkan tokoh baik langsung maupun tidak langsung mengembangkan peristiwa menyusun draf yang dikembangkan dari kerangka dan mengedit naskah cerpen atau merevisi. Kegiatan menulis cerpen dengan strategi pemodelan dalam bahan ajar bertujuan agar siswa mengalami proses dalam beberapa tahapan kegiatan belajar. Tahapan kegiatan yang dilewati itu meliputi (1) memilih topik (2) mengembangkan ide pokok (3) mengembangkan tokoh baik langsung maupun tidak langsung (4) mengembangkan peristiwa (5) menyusun kerangka (6) menulis cerpen dan (7) mengedit atau merevisi. Untuk mencapai standar kompetensi menulis cerpen diperlukan strategi yang tepat. Strategi yang tepat dalam penelitian ini adalah pemodelan Dari Cerpen ke Cerpen (CKC) karena strategi tersebut memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengalami sendiri. Proses belajar secara alamiah mulai dengan langkah mengamati suatu objek siswa menemukan masalah dan terdorong untuk bertanya. Pertanyaan-pertanyaan yang ada di benak siswa akan memotivasi mereka untuk selalu mencari jawabannya. Strategi Dari Cerpen ke Cerpen dapat diterapkan pada pembelajaran menulis khususnya menulis cerpen. Dikatakan demikian karena salah satu model untuk mendapatkan bahan cerpen adalah melalui pengamatan bertanya menemukan apa yang telah diamati mengolah dan memprosesnya. Kegiatan tersebut merupakan salah satu komponen yang terdapat dalam strategi Dari Cerpen ke Cerpen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peneliti penyusunan silabus dengan strategi pemodelan yang meliputi komponen standar kompetensi kompetensi dasar materi pembelajaran indikator penilaian alokasi waktu dan sumber belajar hal tersebut bertujuan agar pembelajaran terarah sesuai dengan alokasi waktu yang ditentukan. Peneliti merancang kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dengan menghasilkan produk cerpen karya siswa. Pengembangan materi tema dan latihan dalam bahan ajar yang disesuaikan dengan penyusunan silabus sangat efektif untuk mencapai Kompetensi Dasar pengembangan materi tema dan latihan dalam bahan ajar yang disesuaikan dengan penyusunan silabus sangat efektif untuk mencapai kompetensi dasar. Pemanfaatan bahan ajar tersebut memenuhi kebutuhan siswa dalam proses pembelajaran. Penambahan/pengembangan materi dapat dilakukan dengan mempertimbangkan lingkungan siswa dan pengalaman siswa. Evaluasi/ penilaian pembelajaran yang digunakan peneliti antara lain penilaian hasil dan penilaian proses menulis cerpen berhasil karena strategi pemodelan mampu mengembangkan proses kreativitas siswa menulis cerpen. Peneliti melakukan evaluasi pembelajaran menulis cerpen dengan menyajikan latihan-latihan pada setiap pembahasan materi karena hal tersebut sangat penting untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang disajikan. Dalam hal ini siswa dilatih lebih banyak dalam mempraktikkan menulis cerpen bukan dituntut lebih banyak untuk menguasai atau menghafalkan teori tentang bahasa karena keterampilan menulis itu merupakan suatu proses pertumbuhan melalui banyak latihan. Pengembangan bahan ajar dengan strategi pemodelan Dari Cerpen ke Cerpen menunjukkan kesesuaian dengan asumsi penelitian yakni melibatkan keterampilan berbahasa lainnya seperti membaca secara terpadu karena melibatkan berbagai unsur belajar. Hal tersebut terbukti dalam penyajian bahan ajar peneliti memberi kesempatan kepada siswa untuk memahami materi menulis cerpen dengan teknik membaca contoh cerpen terlebih dahulu sebelum menghasilkan cerpen yang sempurna. Siswa termotivasi untuk menulis cerpen dengan tema kehidupan mereka sesuai dengan pengalaman siswa sehingga pembelajaran menjadi kontekstual dan bermakna serta menyenangkan bagi siswa. Hasil uji coba oleh uji ahli antara lain (a) ahli isi menyarankan agar tema dan gambar pada setiap indikator yang tidak relevan dengan tema awal perlu dihilangkan. (b) Kelemahan utama dalam pengembangan bahan ajar ini adalah dalam menyusun kegiatan menulis cerpen dan penggunaan bahasa. Dalam menyusun kegiatan menulis cerpen teori-teori harus diurutkan kembali sesuai dengan saran ahli isi dan ahli sastra agar siswa dapat secara sistematis memahami langkah-langkah dalam menulis cerpen. Selain hal tersebut perlu dilakukan penyortiran teori-teori yang tidak relevan dengan SK KD dan indikator menulis. Menurut saran ahli isi dan sastra bahwa teori dan latihan-latihan harus disesuaikan dengan tema yang diambil yakni tentang kehidupan. (c) Ahli sastra menyarankan bahwa kriteria dalam instrumen penilaian perlu diperjelas sehingga hasil tagihan menulis cerpen siswa mencapai nilai maksimal. (d) Ahli kelompok kecil siswa menyarankan bahwa warna dan gambar dalam bahan ajar yang dikembangkan agar lebih mencolok karena kurang menyenangkan. Setelah melalui tahapan revisi bahan ajar yang dikembangkan peneliti memperoleh hasil yang memuaskan dan produk layak untuk dimanfaatkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S2 Pendidikan Bahasa Indonesia
Depositing User: library UM
Date Deposited: 12 May 2009 04:29
Last Modified: 09 Sep 2009 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/57915

Actions (login required)

View Item View Item