Meningkatkan kemampuan menulis deskripsi dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dengan strategi adrafsi siswa kelas XI IPA di SMA Negeri XI Malang / Heri Suyano Isjunaedi - Repositori Universitas Negeri Malang

Meningkatkan kemampuan menulis deskripsi dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dengan strategi adrafsi siswa kelas XI IPA di SMA Negeri XI Malang / Heri Suyano Isjunaedi

Heri Suyano Isjunaedi (2008) Meningkatkan kemampuan menulis deskripsi dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dengan strategi adrafsi siswa kelas XI IPA di SMA Negeri XI Malang / Heri Suyano Isjunaedi. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Membaca merupakan hal penting terutama bagi yang sedang menimba ilmu pengetahuan. Kegiatan membaca merupakan suatu usaha untuk menggali ilmu pengetahuan memperluas wawasan dan memperkaya pengalaman. Dengan membaca anak akan memperoleh pengetahuan sesuai dengan lingkungannya dan bermanfaat bagi perkembangan daya pikirnya. Akan tetapi jika anak kurang mampu membaca maka ia mengalami kesulitan dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang selalu berubah dari waktu ke waktu. Berdasarkan Kurikulum 1994 dan Kurikulum 2004 atau yang dikenal dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) salah satu penekanan dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas I adalah membaca permulaan yang dapat diajarkan dengan menggunakan metode yang tepat baik di luar maupun di dalam kelas. Akan tetapi kenyataannya di dalam kelas seperti di SD Negeri Karangwidoro II Kecamatan Dau Kabupaten Malang masih terdapat siswa yang belum mampu membaca. Hal itu perlu mendapatkan perhatian serius di kalangan pendidik terutama oleh guru yang mengajar di kelas I SD. Dalam proses pembelajaran membaca terdiri atas dua tahap yakni (1) membaca permulaan dan (2) membaca lanjut. Pembelajaran membaca permulaan diberikan sejak siswa kelas I SD dengan menggunakan berbagai pendekatan dan metode yang diarahkan pada pengenalan simbol-simbol bunyi bahasa. Pengenalan simbol-simbol bunyi bahasa merupakan tahap awal yang perlu dikuasai siswa sebelum mampu membaca. Membaca permulaan merupakan tahapan penting dan mutlak dijalani siswa. Hal tersebut disebabkan membaca permulaan ditujukan untuk membentuk kemampuan dasar membaca yang memadai bagi siswa SD. Jika kemampuan membaca permulaan sudah terbentuk dengan baik siswa akan mudah memahami dan menerapkan aspek kebahasaan dalam berkomunikasi. Sementara pembelajaran membaca lanjut atau lazim disebut membaca pemahaman baru diberikan di kelas III SD. Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran membaca permulaan di sekolah dipengaruhi oleh faktor guru siswa materi metode dan penilaian. Dalam penelitian ini faktor metode dan guru merupakan yang dominan mempengaruhi keberhasilannya. Masalah penelitian ini adalah (1) bagaimanakah perencanaan pembelajaran membaca permulaan dengan mengunakan metode SAS di kelas I SD Negeri Karangwidoro II Kecamatan Dau Kabupaten Malang (2) bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran membaca permulaan dengan mengunakan metode SAS di kelas I SD Negeri Karangwidoro II Kecamatan Dau Kabupaten Malang dan (3) bagaimanakah pelaksanaan evaluasi pembelajaran membaca permulaan dengan mengunakan metode SAS di kelas 1 SD Negeri Karangwidoro II Kecamatan Dau Kabupaten Malang Rancangan penelitian ini adalah rancangan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian survei. Data dalam penelitian ini adalah data perencanaan pelaksanaan dan data evaluasi dalam pelaksanaan pembelajaran membaca permulaan dengan menggunakan metode SAS. Sumber data yakni guru dan siswa dalam konteks pembelajaran. Instrumen penelitian ini adalah peneliti yang bertindak sebagai pengumpul data dengan menggunakan instrumen penunjang yang berupa pedoman pengamatan pedoman wawancara dan pedoman cacatan lapangan. Sementara data dianalisis melalui empat tahap yakni (1) reduksi data (2) penyajian data (3) penyimpulan dan verivikasi serta (4) penarikan kesimpulan akhir. Hasil penelitian disajikan berikut. Pertama dalam hal perencanaan pembelajaran membaca permulaan dengan menggunakan metode SAS guru kelas I SD N Karangwidoro II belum membuat persiapan pembelajaran dengan menggunakan metode SAS. Akan tetapi dalam mengajar guru yang bersangkutan berpijak pada rancangan pembelajaran yang sudah ada. Adapun perencanaan pembelajaran tersebut meliputi (a) program tahunan (b) program semester (c) programpengajaran (d) analisis materi pelajaran (e) program satuan pelajaran dan (f) rencana pembelajaran. Sementara tahap perencanaan pembelajaran membaca permulaan dengan menggunakan metode SAS yakni (a) pemilihan dan penetapan materi pembelajaran (b) perumusan TPK (c) perencanaan dan penetapan KBM (d) pemilihan dan penetapan media atau sumber belajar dan (e) perencanaan penilaian. Kedua pelaksanaan pembelajaran membaca permulaan dengan menggunakan metode SAS dibagi dua tahap yakni (a) membaca permulaan tanpa buku dan (b) membaca permulaan dengan menggunakan buku. Sementara penerapan metode SAS guru juga menggunakan pendekatan konstruktivis. Pelaksanaan pembelajaran membaca permulaan tanpa buku yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa secara umum siswa belum memiliki kesiapan yang baik dan memadai untuk mengikuti pembelajaran selanjutnya. Ketidaksiapan siswa yang dimaksud terkait dengan (a) kemampuan melafalkan membedakan mengingat-ingat kosakata (bahasa lisan) (b) minatnya terhadap pembelajaran (c) pemahaman siswa terhadap perintah guru secara lisan (d) perkembangan fisik kesehatan kemampuan pendengaran perkembangan emosional dan sosial (keberanian pengenalan sesama siswa) serta (e) latar belakang pengalamannya. Ketiga dalam hal evaluasi pembelajaran membaca permulaan dengan menggunakan metode SAS meliputi (a) penilaian yang dilakukan ketika pembelajaran berlangsung (process assessment) dan (b) penilaian pada akhir pembelajaran (product assesment). Kedua penilaian pembelajaran itu secara umum bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan sikap dan keterampilan yang dimiliki oleh siswa dalam pembelajaran membaca permulaan dengan menggunakan metode SAS. Berdasarkan kesimpulan di atas dalam penelitian ini disarankan tiga hal. Saran-saran itu yakni (a) bagi peneliti berikutnya disarankan untuk melakukan penelitian eksprimental yang bertujuan untuk meneliti perbedaan penguasaan pembelajaran membaca permulaan antara siswa yang diajarkan menggunakan model konvensional dengan model konstruktivis (b) bagi kepala sekolah disarankan agar memberikan masukan dan dorongan kepada guru untuk membuat persiapan pembelajaran terlebih dahulu dan mengirim guru mengikuti pelatihan-pelatihan seperti dalam wadah MGMP dalam meningkatkan profesionalismenya (c) kepada guru disarankan agar sebelum mengajar di kelas terlebih dahulu membuat perencanaan pembelajaran. Selain itu memahami secara komprehensif dalam hal penggunaan metode SAS supaya penggunaan metode SAS dalam pembelajaran membaca permulaan dapat dilaksanakan secara tepat benar serta optimal.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S2 Pendidikan Bahasa Indonesia
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 26 Mar 2008 04:29
Last Modified: 09 Sep 2008 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/57911

Actions (login required)

View Item View Item