Sony Sukmawan (2009) Peningkatan kemampuan menulis naskah drama dengan strategi menulis terbimbing pada siswa kelas X1 Bahasa SMA 5 Malang / Sony Sukmawan. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Dalam kurikulum 2004 menulis naskah drama merupakan kompetensi dasar kemampuan bersastra yang harus diajarkan kepada siswa kelas XI SMA. Hal ini berarti pembelajaran menulis kreatif naskah drama sudah diberikan di SMA. Namun demikian hasil pembelajaran menulis naskah drama sejauh ini belum memuaskan. Salah satu langkah yang dapat ditempuh untuk mengoptimalkan hasil pembelajaran menulis naskah drama adalah meningkatkan kemampuan siswa menulis naskah drama melalui penerapan Strategi menulis Terbimbing (SMT). SMT memberikan kesempatan kepada siswa untuk meningkatkan kemampuan menulis naskah drama melalui (1) pengembangan tema (2) pemilihan karakter (3) penciptaan konflik yang hidup dan (4) penentuan latar yang ringkas dan nyata. Dalam penelitian ini SMT dalam penulisan naskah drama dilakukan dengan melalui lima tahapan proses menulis. Kelima tahap tersebut yaitu pramenulis (prewriting) penyusunan dan penerapan konsep (drafting) perbaikan (revising) penyuntingan (editing) dan penerbitan (publishing) (Tompkins 1994). Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa menulis naskah drama dengan penerapan SMT untuk itu permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut (1) Bagaimanakah perencanaan pembelajaran menulis naskah drama dengan SMT yang efektif untuk meningkatkan kemampuan siswa menulis naskah drama (2) Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran menulis naskah drama dengan SMT yang efektif untuk meningkatkan kemampuan siswa menulis naskah drama (3) Bagaimanakah hasil pembelajaran menulis naskah drama dengan SMT yang mencerminkan peningkatan kemampuan siswa menulis naskah drama Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (action research) dengan pendekatan penelitian kualitatif yang dilaksanakan melalui tiga tahap yaitu tahap (1) perencanaan pembelajaran (2) pelaksanaan pembelajaran dan (3) evaluasi hasil pembelajaran. Setiap tahapan terdiri atas empat langkah pembelajaran yaitu (1) memberikan naskah model (2) membaca dan analisis naskah model (3) sumbang saran dan pengelompokan cerita untuk mengawali aktivitas menulis naskah (4) berbagi hasil menulis melalui lokakarya dan (5) pementasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) strategi menulis terbimbing dalam bentuk pemberian model naskah drama penggunaan model membaca apresiatif dan ekspresif pemberian kartu struktur naskah penggunaan strategi belajar kelompok dan belajar individual observasi guru aktivitas sumbang saran aktivitas pengelompokan cerita pengedrafan perevisian dan berbagi hasil baik itu melalui konferensi pembacaan naskah maupun pementasan telah mengarahkan siswa untuk memahami struktur naskah drama dan membentuk kemampuan siswa memroduksi kreatif naskah drama. Selanjutnya Hasil pembelajaran menulis naskah drama berdasarkan SMT berupa naskah drama hasil tulisan siswa menunjukkan bahwa siswa telah mampu menulis naskah drama dengan beragam tema dengan keringkasan ketepatan dan kelengkapan pemaparan perwatakan pelaku dengan latar yang ringkas nyata khusus dan lengkap serta dengan penggarapan konflik yang hidup. Naskah drama hasil tulisan siswa ini pada akhirnya potensial untuk diterjemahkan ke dalam pementasan. Hasil pembentukan pemahaman dan kemampuan siswa menulis naskah drama yang terekam dalam naskah siswa menunjukkan kualifikasi sebagai berikut.(a) penentuan dan penggarapan tema sangat baik (b) penentuan dan penggarapan pelaku sangat baik (c) penentuan dan penggarapan latar baik dan (d) penentuan dan penggarapan plot baik. Kepada guru BI kelas XI yang mengajarkan kompetensi menulis naskah drama disarankan (1) menjadikan penelitian ini sebagai salah satu acuan dalam penerapan strategi menulis terbimbing sebagai upaya peningkatan apresiasi sastra khususnya dalam pembelajaran menulis naskah drama dan (2) memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai alternatif perbaikan dan model pembelajaran menulis naskah drama. Hasil penelitian ini memberikan penegasan bahwa menulis naskah drama bukanlah sebuah aktivitas yang sulit untuk dipelajari. Melalui tahapan bimbingan sebagaimana yang telah ditempuh siswa potensi menulis mereka terbukti dapat dioptimalkan. Dengan demikian kepada siswa disarankan agar (1) secara mandiri memanfaatkan tahapan-tahapan bimbingan tersebut dalam proses menulis naskah drama naskah drama selanjutnya dan (2) tidak selalu menjadikan bimbingan formal dari guru sebagai satu-satunya sumber dalam pembelajaran menulis naskah drama. Ketergantungan yang demikian dapat menghambat kreativitas mereka sendiri. Bimbingan naskah model kerja mandiri dalam kelompok dan pementasan mandiri dalam kenyataannya lebih berpotensi meningkatkan kemampuan siswa menulis naskah drama.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S2 Pendidikan Bahasa Indonesia |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 07 Jul 2009 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2009 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/57908 |
Actions (login required)
View Item |