Islamahadani (2012) Upaya pamong belajar Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dalam mencapai standar kompetensi di Propinsi Sulawesi Selatan / Islamahadani. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Kata kunci pamong belajar sanggar kegiatan belajar standar kompetensi Pamong belajar SKB merupakan tenaga pendidik UPT Dinas Pendidikan sebagai tenaga fungsional yang berada di SKB Pamong Belajar selain wajib memiliki kemampuan sebagai tenaga pendidik juga memiliki tugas membimbing mengajar dan/atau melatih peserta didik. Keadaan ini diharapkan dapat menciptakan kondisi pembelajaran yang kondusif berlangsung secara optimal dan hasilnya berdampak langsung terhadap peningkatan harkat dan martabat kehidupan para peserta didik. Mencermati kondisi objektif terhadap beragamnya program pendidikan nonformal memerlukan penanganan lebih serius hendaknya tidak diselenggarakan setengah hati dan bukan hanya berorientasi pada proyek sesaat tetapi menjadi basis berkembangnya kegiatan pembelajaran yang menuntut pamong belajar memiliki kompetensi dalam mengemban tugasnya. Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan kuantitatif dan teknik survey. Pertanyaan pokok penelitian yaitu bagaimana upaya yang dilakukan pamong belajar dalam mencapai standar kompetensi sangsgar kegiatan belajar (SKB) di Propinsi Sulawesi Selatan. Penelitian ini dilakukan kepada pamong belajar dari SKB di Propinsi Sulawesi Selatan dengan jumlah responden sebanyak 297 responden. Variabel penelitian ini adalah kompetensi pedagogik kompetensi kepribadian kompetensi professional dan kompetensi social dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik angket dengan skala likert yang dianalisis dengan menggunakan tabel frekuensi dan formulasi/rumus persentase. Hasil penelitian diperoleh data dari 297 angket yang disebarkan 160 angket yang kembali ini dianggap sudah mewakili dari total populasi dan dijadikan sebagai data hasil penelitian kompetensi pedagogic berada dalam kategori Cukup Baik dengan persentase sebesar 72.26% kompetensi kepribadian berada dalam kategori Baik dengan persentase sebesar 75.11% kompetensi profesional berada dalam kategori Cukup Baik dengan persentase sebesar 71% dan kompetensi social berada dalam kategori Baik dengan persentase sebesar 80.08%. Upaya pamong belajar sanggar kegiatan belajar (SKB) dalam mencapai standar kompetensi di Propinsi Sulawesi Selatan tergolong dalam kategori cukup baik dengan persentase sebesar 74.79%. Dengan latar belakang pendidikan sebanyak 29 responden yang berpendidikan S2 atau 18.12 % 117 responden berpendidikan S1 atau mencapai 73.12% 8 responden berpendidikan DIII atau 5.00% dan 6 responden berpendidikan SLTA atau 3.75%. Masa kerja berada pada 20-30 tahun sebanyak 110 responden atau 68.75% kemudian 37 responden dengan masa kerja lebih dari 30 tahun atau 23.12% dan 13 responden dengan masa kerja kurang dari 30 tahun atau 10.5% dari seluruh jumlah responden dan kegiatan ilmiah yang pernah diikuti selama 3 tahun terakhir oleh responden untuk seminar pendidikan sebanyak 82 responden pelatihan 160 responden penyuluhan 56 responden dan penelitian (KTI) sebanyak 134 responden. Bertolak dari temuan hasil penelitian ini dapat disarankan (1) Pamong belajar hendaknya meningkatkan kepekaan dan kepedulian kepada sasaran yang seharusnya dilayani sehingga pamong belajar termotivasi mengikuti kegiatan ilmiah yang mendukung pelaksanaan tugasnya melalui seminar pendidikan pelatihan penyuluhan dan penelitian (KTI) yang sesuai dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 yang menyatakan bahwa pendidikan dan pelatihan dalam jabatan pegawai negeri sipil yang bertujuan untuk pengabdian mutu keahlian kemampuan dan keterampilan sehingga diperlukan pegawai negeri sipil yang berkompeten. (2) Pengangkatan calon pamong belajar sebaiknya melalui seleksi yang ketat kalau perlu harus ada syarat-syarat khusus antara lain memiliki latar belakang pendidikan S1 Jurusan PLS telah mengikuti pelatihan tenaga pamong belajar minimal 1 tahun yang diselenggarakan oleh lembaga yang benar-benar diakui kredibilitasnya sebagai agensi PNFI. Sedangkan yang sudah menjadi pamong belajar perlu ditingkatkan pengetahuannya antara lain mendorong mereka untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi sesuai dengan bidang keahlian masing-masing. (3) Jabatan pamong belajar sebagai tenaga pendidik PNFI perlu diciptakan sedemikian rupa sehingga cukup memberikan kepuasan kepada para pamong belajar untuk tetap berada pada jabatannya sebagai pamong belajar karena daya tarik jabatan pamong belajar sama dengan menjadi pejabat struktural atau berkarir di lingkungan birokrasi. (4) Konsekuensi peningkatan kompetensi pamong belajar berdampak pada bagaimana pamong belajar bersikap dinamis dan proaktif dalam melakukan penerapan inovasi maka dari itu pamong belajar diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam segala aspek kehidupannya sesuai karakteristik masyarakat sasaran PNFI.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Pendidikan Luar Sekolah (PLS) > S2 Pendidikan Luar Sekolah |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 24 Jul 2012 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2012 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/57817 |
Actions (login required)
View Item |