Analisis kebutuhan pelatihan pada PPPPTK BOE/VEDC Malang dan unit diklat PT Semen Indonesia (Persero) TBK Gresik / Dirka Mei Okprina - Repositori Universitas Negeri Malang

Analisis kebutuhan pelatihan pada PPPPTK BOE/VEDC Malang dan unit diklat PT Semen Indonesia (Persero) TBK Gresik / Dirka Mei Okprina

Okprina, Dirka Mei (2017) Analisis kebutuhan pelatihan pada PPPPTK BOE/VEDC Malang dan unit diklat PT Semen Indonesia (Persero) TBK Gresik / Dirka Mei Okprina. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Okprina Dirka Mei. 2016. Analisis Kebutuhan Pelatihan pada PPPPTK BOE/ VEDC Malang dan Unit Diklat PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Gresik. Tesis. Program Studi Manajemen Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Kusmintardjo M.Pd (II) Dr. Sultoni M.Pd. Kata kunci analisis kebutuhan pelatihan pelatihan kompetensi Analisis kebutuhan pelatihan merupakan suatu proses yang menekankan pada siapa yang akan dilatih dan bagaimana mengetahui pelatihan apa yang dibutuhkan dalam organisasi. Hal tersebut dilakukan untuk membantu penyelenggara pelatihan dalam menentukan program pelatihan. Kenyataannya sebagian lembaga pendidikan dan pelatihan tidak melakukan analisis kebutuhan yang berdampak pada terjadinya pelatihan salah sasaran dan tidak menjawab kebutuhan peserta pelatihan. Namun PPPPTK BOE/ VEDC dan PT Semen Indonesia memiliki prosedur analisis kebutuhan pelatihan sebelum merencanakan sebuah pelatihan. PPPPTK BOE/ VEDC adalah lembaga pendidikandanpelatihan (diklat) yang menangani guru SMK bidang otomotif dan elektro. PT Semen Indonesia memiliki unitdiklat yang secara khusus menangani pelatihan bagi karyawan. Proses analisis kebutuhan pelatihan sudah dijalankan di kedua lokasi tersebut dan memiliki pedoman yang jelas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang (1) proses analisis kebutuhan pelatihan (2) pendekatan yang digunakan dalam analisis kebutuhan pelatihan dan (3) indikator dan proses penentuan tingkatan kebutuhan pelatihan.Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif-kualitatif dengan studi multi kasus. Penelitiandilakukan di PPPPTK BOE/VEDC Malang dan PT Semen Indonesia yang berlokasi di Gresik.Peneliti adalah instrumen kunci.Teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam observasipartisipanpasif dan studidokumentasi. Analisis data kasustunggalmelalui reduksi data penyajian data dan verifikasi data. Analisis data lintas kasus menggunakan pendekatan induktif konseptual. Pengecekan keabsahan data melalui uji kredibilitas transferabilitas dependabilitas dan konfirmabilitas. Proses analisiskebutuhan di PPPTK BOE/ VEDC Malang mengidentifikasiadanyakesenjanganantarakompetensidankinerjasetiap guru SMK bidangotomotifdanelektro. Pendekatanmenggunakananalisis data sekunder yang mengarahkeanalisiskesenjangankinerjadankompetensi.Indikatorperlunyadilakukanpelatihanadalah guru tidakmampumemperolehpencapaiannilai 80 padaujikompetensisesuaibidangnya.Tingkat kebutuhanberdasarkanhaltersebutyaitukebutuhanindividu. Proses analisiskebutuhanpelatihan unit diklat PT Semen Indonesia identikdenganadanyaidentifikasiisubisnissebelummenemukanisukinerjadanisukompetensi. Hal tersebut yang menjaditemuanbeda dikarenakan unit diklatberada di dalamperusahaan. Pendekatan yang digunakanadalahanalisis data sekunder yang mengarahkeperpaduanantarastudipustakadananalisisjabatan.Studipustaka yang dimaksudadalahmempelajaricatatan yang ada di masing-masingdepartemen mempertimbangkanlaporankinerja hasilproduksi dankebijakanpimpinan di masadepan. Analisisjabatanmengidentifikasiantaraisukinerjadankompetensi.Indikatordiperlukanpelatihanadalahadanyapenurunanhasilproduksidankinerjakaryawan.Olehkarenaitu tingkatkebutuhanpelatihancenderungkearahkebutuhanperusahaanatauorganisasi. Hasil penelitian lintaskasusini menunjukkan bahwa (1) proses analisis kebutuhan pelatihan adalah serangkaian tahapan (a) penentuan standar program pelatihan berdasarkan kompetensi atau expected performance dan perencanaan kegiatan analisis kebutuhan pelatihan (b) penyusunan perencanaan secara garis besar mencakup klasifikasi pekerjaan tipe analisis teknik pengumpulan data dan tipe komunikasi dengan sasaran (c) pelaksanaan analisis kebutuhan pelatihan dalam rangka mengidentifikasi kesenjangan antara actual performance dan expected performance (d) pelaporan tentang hasil temuan kebutuhan pelatihan dan (e) permohonan pengajuan pelatihan (2)Pendekatan analisis kebutuhan menggunakan analisis jabatan yang memiliki esensi menemukan kesenjangan kompetensi antara kualifikasi personel dan syarat jabatan serta mengetahui kesenjangan kompetensi ideal dan kompetensi yang dimiliki dan(3) Indikator kebutuhan pelatihan adalah penurunan produktivitas kompetensi yang kurang dari standar dan perlunya perubahan dan pengembangan untuk memberikan dampak positif. Proses penentuan tingkat kebutuhan pelatihan terlihat pada penentuan tujuan diselenggarakannya pelatihan. Saran penelitian (1) Bagi PPPPTK BOE/ VEDC sebaiknya ditambahkan upaya persuasif agar pelatihan tidak diasumsikan sebagai hukuman bagi guru-guru yang tidak mampu lulus uji kompetensi (2) Bagi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk sebaiknya memberikanSurat Keputusan (SK) tunjangantambahan atausertifikatpenghargaan bagi learning partner yang membantu unit diklatmelakukananalisiskebutuhanpelatihan di departemenmasing-masing (3) Bagi Pengelola Pelatihan secara umum yang belum melakukan analisis kebutuhan pelatihan sebaiknya mulaimenyusunpedomandanprosedur analisis kebutuhan pelatihan agar program pelatihan yang diselenggarakan mampu mengatasi masalah yang dialami oleh peserta pelatihandanmeningkatkan antusiasme peserta (4) Bagi Pengelola Pelatihan Tenaga Pendidik dan Kependidikan sebaiknya menganalisis kebutuhan pelatihan sebelum menentukanprogram pelatihan (5) Bagi Dinas Pendidikan khususnya bidang pengembangan sumber daya manusia sebaiknya dapat melakukan inovasi dalam rangka menentukan sasarandan program pelatihanyaitudenganmelakukananalisiskebutuhanpelatihan. Inovasidiperlukankarena kebijakan dalam menentukan sasaran pelatihansaatinimasihberdasarkan hasil tunjukpemimpin dan (6) Bagi Peneliti lain sebaiknya dapat menindaklanjuti tentang analisis kebutuhan pelatihan di lembaga lain secarakualitatifdan dapat juga ditindaklanjuti dengan rancangan penelitian kuantitatif terkait pengukuran implikasi dan pengaruh dilakukannya analisis kebutuhan di beberapa lembaga pelatihan atau meneliti lebih lanjut perbedaan antara lembaga yang melakukan analisis kebutuhan pelatihan dan yang tidak.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Administrasi Pendidikan (AP) > S2 Manajemen Pendidikan
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 18 Jan 2017 04:29
Last Modified: 09 Sep 2017 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/57611

Actions (login required)

View Item View Item