Kepemimpinan kepala sekolah dasar di daerah terpencil: studi multi kasus di SDN 2 Bakalan dan SDN 2 Kepyar Purwantoro Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah) / Muhani - Repositori Universitas Negeri Malang

Kepemimpinan kepala sekolah dasar di daerah terpencil: studi multi kasus di SDN 2 Bakalan dan SDN 2 Kepyar Purwantoro Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah) / Muhani

Muhani (2016) Kepemimpinan kepala sekolah dasar di daerah terpencil: studi multi kasus di SDN 2 Bakalan dan SDN 2 Kepyar Purwantoro Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah) / Muhani. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Muhani. 2016. Kepemimpinan Kepala Sekolah Dasar di Daerah Terpencil. Studi Multi Kasus di SDN 2 Bakalan dan SDN 2 Kepyar Purwantoro Wonogiri. Tesis. Pogram Studi Manajemen Pendidikan. Pascasarjana. Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Dr. Ali Imrom M.Pd.M.Si. dan (II) Dr. Kusmintardjo M.Pd. Kata kunci kepemimpinan kepala sekolah daerah terpencil Kepala sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan mutu pendidikan. Kepemimpinan kepala sekolah dasar di daerah terpencil menghadapi kendala dikarenakan faktor geografis sekolah jarak rumah guru yang jauh dari sekolah faktor keberadaan guru serta kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar. SDN 2 Bakalan dan SDN 2 Kepyar merupakan sekolah yang termasuk dalam kategori daerah khusus dan guru-gurunya mendapatkan tunjangan daerah khusus. Dengan berbagai kendala yang ada kedua sekolah tersebut ternyata dapat bersaing dalam akademik maupun non akademik dengan sekolah-sekolah lain yang termasuk daerah terpencil maupun yang bukan. Hal tersebut dapat dicapai dengan kepemimpinan kepala sekolah yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kepemimpinan kepala sekolah di SDN 2 Bakalan dan SDN 2 Kepyar sebagai salah satu sekolah yang masuk kategori daerah khusus. Penelitian ini difokuskan pada 5 (lima) hal yaitu (1) Gaya kepemimpinan kepala sekolah dasar (2) Penerapan gaya kepemimpinan kepala sekolah dasar (3) Dukungan faktor eksternal dan internal pada sekolah (4) Hambatan-hambatan kepala sekolah dalam menerapkan gaya kepemimpinan dan (5) Upaya kepala sekolah menyelesaikan hambatan dalam menerapkan gaya kepemimpinan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi multi kasus. Penelitian dilakukan pada dua sekolah dasar di Kabupaten Wonogiri yaitu SDN 2 Bakalan dan SDN 2 Kepyar Purwantoro. Data dikumpulkan dengan cara wawancara mendalam (indepth interview) observasi partisipan (participant observation) dan analisis studi dokumentasi (study of documentation). Analisis data dilakukan melalui dua tahap yaitu analisis data kasus tunggal (individual case) dan analisis data lintas kasus (cross case analysis). Keabsahan data diuji dengan 4 kriteria yaitu (1) derajat kepercayaan (credibility) (2) keteralihan (transferability) (3) kebergantungan (dependability) dan (4) kepastian (confirmability). Temuan dari penelitian ini yaitu Pertama gaya kepemimpinan kepala sekolah dasar yang dipakai adalah gaya partisipatif dan delegatif. Kedua penerapan gaya kepemimpinan kepala sekolah dasar yaitu gaya partisipatif diterapkan pada tugas pokok guru sedangkan gaya delegatif diterapkan pada tugas tambahan guru kepala sekolah senantiasa mengutamakan komunikasi dan keteladanan. Ketiga dukungan eksternal penerapan gaya kepemimpinan kepala sekolah dasar yakni (a) pemerintah memberikan bantuan tunjangan khusus (b) komite sekolah membantu materi dan non materi terhadap program sekolah (c) keberadaan guru berkompetensi dan komunikasi antar guru yang harmonis. Dukungan internal penerapan gaya kepemimpinan kepala sekolah yakni (a) pengalaman berorganisasi selama menjadi guru (b) kemandirian kepala sekolah (c) sikap tanggap akan inovasi baru dan (d) bekal keilmuan yang dimiliki. Keempat hambatan-hambatan kepala sekolah dalam menerapkan gaya kepemimpinan yaitu (a) kondisi geografis sekolah (b) bekal keilmuan (c) keadaan guru serta (d) tuntutan dan dukungan masyarakat. Kelima upaya kepala sekolah menyelesaikan hambatan dalam menerapkan gaya kepemimpinan yakni (a) dengan kebijakan pemerataan tunjangan khusus (b) memperkuat hubungan personal dan (c) menjalin komunikasi yang intensif serta menghadirkan komite sekolah dan wali murid secara berkala ke sekolah. Saran dari hasil penelitian ini yaitu (1) kepada pemerintah dalam hal ini kementerian pendidikan dan kebudayaan perlu mempertimbangkan pemberian tunjangan khusus yaitu dengan membuatnya satu paket dalam sebuah program untuk peningkatakan kompetensi guru seperti diklat pembimbingan dan sejenisnya (2) kepada Dinas Pendidikan Kabupaten agar dalam penempatan guru disesuaikan dengan kebutuhan guru di sekolah sehingga standar pelayanan minimal pendidik dan tenaga kependidikan dapat terpenuhi (3) kepada pemerintah daerah setempat agar dalam program pembangunan dan perbaikan jalan diutamakan untuk akses jalan ke sekolah serta program untuk mengatasi hambatan alam yang mengganggu secara langsung maupun tidak langsung terhadap proses kegiatan belajar mengajar di sekolah (4) kepada kepala sekolah di daerah terpencil agar dalam menerapkan kepemimpinannya dengan mempertimbangkan tingkat perkembangan bawahan (5) kepada peneliti lain dapat melakukan penelitian yang sama atau penelitian lanjutan dengan pendekatan berbeda sebagai upaya menambah khasanah dan ilmu tentang kepemimpinan kepala sekolah di daerah terpencil.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Administrasi Pendidikan (AP) > S2 Manajemen Pendidikan
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 30 May 2016 04:29
Last Modified: 09 Sep 2016 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/57586

Actions (login required)

View Item View Item