Penuntasan wajib belajar sembilan tahun di Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat / Nada Nazopah - Repositori Universitas Negeri Malang

Penuntasan wajib belajar sembilan tahun di Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat / Nada Nazopah

Nazopah, Nada (2012) Penuntasan wajib belajar sembilan tahun di Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat / Nada Nazopah. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Tesis. Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Dr. Hj. Nurul Ulfatin M.Pd (II) Prof. Dr. H. Bambang Budi Wiyono M.Pd Kata Kunci penuntasan wajib belajar sembilan tahun Penyelenggaraan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar merupakan bagian dari kebijakan pendidikan di Indonesia dalam mencapai pendidikan untuk semua (education for all). Program ini penting untuk dilakukan karena pendidikan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kecerdasan dan keterampilan manusia. Oleh karena itu kualitas manusia sangat bergantung pada kualitas pendidikannya. Kota Mataram termasuk daerah yang memiliki persentase penduduk buta huruf terbesar kedua setelah Papua dari 33 daerah di Indonesia serta Angka Partisipasi Kasar (APK) di bawah rata-rata nasional (BPS RI 2009). Angka Partisipasi Kasar (APK) tingkat SD/MI Kota Mataram paling rendah yakni 105 51 persen di bawah APK kabupaten/kota lain yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat (Buku Saku Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun Pelajaran 2010/2011). Di Kota Mataram anak tidak dan putus sekolah usia 7 727 15 tahun hampir tersebar merata di tiap kecamatan yang ada. Permasalahan yang dikaji adalah sebagai berikut (1) Bagaimanakah gambaran umum pelaksanaan penuntasan Wajib Belajar Sembilan Tahun di Kota Mataram (2) Bagaimanakah permasalahan yang dihadapi dan (3) Bagaimanakah alternatif mengatasi masalah Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Kota Mataram sebagai lokasi penelitian di mana Kota Mataram merupakan kotamadya sekaligus ibukota Provinsi Nusa Tenggara Barat. Kota Mataram terbagi atas 6 kecamatan yaitu Kecamatan Ampenan Cakranegara Mataram Sandubaya Selaparang dan Sekarbela. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dimana informan kunci yang dijadikan subjek utama dalam penelitian ini adalah kelompok anak usia 7-15 tahun yang tidak dan/atau mengalami putus sekolah sebanyak 30 orang anak dimana tiap kecamatan di Kota Mataram diambil 5 orang anak sebagai subjek penelitian. Data dikumpulkan dengan teknik observasi wawancara mendalam dokumentasi dan FGD. Analisis data dilakukan dengan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian adalah sebagai berikut (1) Gambaran Umum pelaksanaan penuntasan Wajib Belajar Sembilan Tahun di Kota Mataram belum merata. (2) Permasalahan yang dihadapi ditemukan 6 faktor penyebab yakni faktor kurangnya perhatian keluarga/orang tua terhdap pendidikan anak faktor dari diri anak yang memiliki kekurangan secara fisik dan/atau mental serta kelambanan dalam menerima pelajaran faktor ekonomi/biaya berkaitan dengan biaya pendidikan yang harus di keluarkan orang tua siswa dalam menunjang kegiatan belajar mengajar faktor lingkungan/masyarakat yang kurang memberikan dukungan terhadap keberlangsungan pendidikan faktor guru/sekolah yang kurang memperhatikan siswa yang sudah dan berpotensi untuk putus sekolah dan faktor pemerintah berkaitan dengan kurangnya sarana dan prasarana pendidikan. (3) Alternatif mengatasi masalah dilakukan oleh Pemerintah Kota Mataram DIKPORA Kota Mataram Sekolah dan Masyarakat antara lain yakni Program ABSANO dan ADONO yakni program Angka Buta Aksara Nol dan Angka Drop Out Nol yang berasal dari Pemerintah Provinsi NTB SMP Terbuka merupakan program pemerintah yang memberikan pelayanan pendidikan belajar mandiri berkelompok dan memiliki sekolah induk Beasiswa merupakan pemberian bantuan kepada siswa baik yang berasal dari pemerintah pusat pemerintah daerah maupun masyarakat Pendidikan Kecakapan Hidup merupakan sebuah program pendidikan keterampilan yang di berikan kepada anggota masyarakat khususnya yang tidak bekerja dan tidak sedikit dari pesertanya merupakan anak usia pendidikan dasar Ikan untuk Sekolah merupakan program pemberian bibit ikan dan pembuatan kolam ikan untuk sekolah-sekolah yang berpotensi dalam memelihara ikan Pendidikan Inklusi merupakan sebuah program pendidikan yang memberikan pelayanan pendidikan kepada anak berkebutuhan khusus oleh sekolah-sekolah reguler yang sudah di tunjuk Bimbingan Belajar untuk mata pelajaran tertentu yang diberikan menjelang Ujian Nasional dan Kejar Paket A dan Paket B. Sebagai implementasi dari hasil penelitian tentang Penuntasan Wajib Belajar Sembilan Tahun di Kota Mataram NTB disarankan kepada pihak-pihak terkait (a) Anak usia pendidikan dasar orang tua dan keluarga (b) Sekolah/guru dan (c) Masyarakat dan (d) Pemerintah secara bersama-sama bekerjasama untuk mencari alternatif agar anak dapat menyelesaikan pendidikan dasarnya dengan maksimal.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Administrasi Pendidikan (AP) > S2 Manajemen Pendidikan
Depositing User: library UM
Date Deposited: 29 Nov 2012 04:29
Last Modified: 09 Sep 2012 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/57476

Actions (login required)

View Item View Item