Model pendekatan supervisi kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru (Studi multi situs pada SMAN 1 Madapangga & SMAN 1 Bolo Kab. Bima) / Ruslan - Repositori Universitas Negeri Malang

Model pendekatan supervisi kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru (Studi multi situs pada SMAN 1 Madapangga & SMAN 1 Bolo Kab. Bima) / Ruslan

Ruslan (2010) Model pendekatan supervisi kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru (Studi multi situs pada SMAN 1 Madapangga & SMAN 1 Bolo Kab. Bima) / Ruslan. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Tesis. Program Studi Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Prof. Dr. Willem Mantja M.Pd. (2) Prof. Dr. Hj. Nurul Ulfatin M.Pd. Kata kunci model supervisi profesionalisme guru kepala sekolah Keberhasilan suatu sekolah sangat ditentukan oleh proses belajar mengajar (PBM) dimana guru menjadi komponen yang paling menentukan. Guru sebagai pengelola sumber daya manusia dan non manusia sehingga mampu menghasilkan peningkatan kualitas pembelajaran. Sebagai faktor kunci dalam keberhasilan pendidikan guru harus meningkatkan kemampuan profesionalismenya antara lain dengan mengikuti kegiatan-kegiatan in-service education and training. Keikutsertaan guru dalam berbagai kegiatan tersebut harus diiringi dengan sistem pembinaan yang tepat oleh kepala sekolah sebagai penanggung jawab di sekolah. Bagaimanapun efektifnya kepala sekolah di dalam memimpin sekolahnya pasti masih ada kekurangan dan kelemahan terutama dalam melakukan fungsinya sebagai supervisor banyak kendala-kendala yang ditemukan oleh kepala sekolah dalam menggunakan model dan teknik pembinaan guru di sekolahnya. Berdasarkan temuan dan kenyataan dalam penelitian ini dikemukakan bahwa penggunaan dan pelaksanaan model supervisi dan teknik-teknik pembinaan guru di samping keberhasilan berbagai kesulitanpun dihadapi oleh kepala sekolah di SMA Negeri di Kabupaten Bima tersebut terutama dalam menggunakan model supervisi dan teknik-teknik supervisi dalam membina keberagaman guru walaupun pada akhirnya segera dicarikan solusinya. Di samping itu dalam melaksanakan model dan teknik supervisi yang diberikan juga memiliki persamaan dan perbedaan. Adapun teknik pembinaan guru yang termaktub dalam model supervisi yang diberikan menjadi tanggung jawab kepala sekolah yaitu berupa teknik kunjungan kelas rapat guru MGMP .atau semiloka. Penelitian ini dirancang dengan pendekatan kualitatif sehingga terungkap data deskriptif dan dapat menemukan makna dari fenomena yang terjadi pada penelitian secara alami. Rancangan yang digunakan adalah studi multi situs dengan seting penelitian dilakukan pada dua sekolah menengah atas di Kabupaten Bima yaitu SMA Negeri 1 Madapangga dan SMA Negeri 1 Bolo dengan informan kunci yaitu Kepala Sekolah. Kemudian informan lain adalah Pengawas Pendidikan pada Subdikmen Diknas Kabupaten Bima seluruh wakil kepala sekolah yang berjumlah masing-masing empat orang beberapa guru kepala staf tata usaha dan siswa. Berdasarkan hasil analisis paparan data dan temuan penelitian pada dua SMAN di Kabupaten Bima tersebut ditarik lima komponen inti dalam model pendekatan supervisi yaitu (1) beban mengajar (2) keterbatasan waktu kepala sekolah maupun guru (3) dana (4) komitmen dan (5) perasaan senioritas. Berdasarkan temuan penelitian dapat disajikan kesimpulan sebagai berikut (1) pelaksanaan supervisi mengajaran yang dilakukan oleh kepala sekolah dengan menggunakan model pendekatan supervisi baik secara langsung kolaboratif maupun tidak langsung melalui teknik-teknik supervisi (2) kendala yang ditemukan dalam pelaksanaan supervisi bisa segera diselesaikan dengan membicarakan bersama diknas komite maupun guru-guru (3) tanggapan guru terhadap pelaksanaan supervisi beragama yang pada intinya menyetujui dan mendukung demi meningkatkan profesionalisme guru (4) penentuan model pendekatan supervisi didasarkan pada pertimbangan potensi yang dimiliki guru keberagaman kompetensi kepadatan waktu kepala seklah dan guru dan kebutuhan profesionalisme guru dan (5) peningkatan profesionalisme ditandai dengan meningkatnya keahlian guru pada bidang studinya peduli sejawat peningkatan prestasi guru dan meningkatnya prestasi siswa. Berdasarkan temuan penelitian dapat disajikan kesimpulan bahwa model supervisi direktif kolaboratif maupun non-direktif yang mencakup pelaksanaan teknik supervisi sebagai berikut (1) teknik kunjungan kelas hampir tidak menemukan kesulitan karena sudah ada petunjuk format yang jelas dari Diknas (2) inservice education and training pelaksanaannya pada dua sekolah sama saja (3) rapat guru/karyawan pada dua sekolah tersebut telah menyepakati dengan dewan gurunya melaksanakan 2 kali sebulan (4) penempatan guru dalam team teaching dan pembentukan kelompok bidang studi dalam tiga kelompok bidang studi yaitu IPA IPS BAHASA dan (5) supervisi klinis pada dua sekolah ditekankan pada guru baru dan guru yang memiliki kendala dalam mengajar dan perlu penangan yang serius. Didasarkan pada pembahasan dan kesimpulan penelitian maka disarankan sebagai berikut (1)guru diharapkan meningkat profesionalismenya melalui pembinaan supervisi pengajaran (2) kepala sekolah diharapkan untuk lebih meningkatkan kualitas layanan melalui pembenahan program supervisi pengajaran (3) pemanfaatan waktu seefisien mungkin baik dengan cara mengurangi jam bagi guru yang terlalu banyak jam mengajarnya maupun waktu kepala sekolah untuk kegiatan-kegiatan di luar (4) pembinaan lanjutan diharapkan bisa dilaksanakan di sekolah-sekolah lain oleh pengawas pendidikan dan (5) kepala dinas sebagai penentu kebijakan di kabupaten memperhatikan program supervisi pengajaran.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Administrasi Pendidikan (AP) > S2 Manajemen Pendidikan
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 21 Sep 2010 04:29
Last Modified: 09 Sep 2010 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/57423

Actions (login required)

View Item View Item