Sarmi (2010) Sikap, persepsi dan motivasi guru terhadap pelaksanaan sertifikasi guru dalam jabatan tahun 2006-2008 (Studi multikasus di SMA Negeri 5 Malang dan SMK Negeri 1 Malang) / Sarmi. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Sarmi. 2009. Sikap Persepsi dan Motivasi Guru Terhadap Pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2006-2008 (Studi Multi Kasus Pada SMA Negeri 5 Malang dan SMK Negeri 1 Malang). Tesis Program Studi Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing 1. Prof. Dr. H. Hendyat Soetopo M.Pd 2. Dr. H. Kusmintardjo M.Pd. Kata Kunci sikap persepsi motivasi sertifikasi guru. Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan berbagai upaya dilakukan pemerintah (Departemen Pendidikan Nasional) diantaranya adalah dengan diterbitkannya UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan PP Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa guru adalah pendidik profesional. Seorang guru atau pendidik profesional harus memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S1) atau (D4) menguasai kompetensi (pedagogik profesional sosial dan kepribadian) memiliki sertifikat pendidik sehat jasmani dan rohani serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Sertifikasi guru merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu dan kesejahteraan guru serta berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran. Dengan terlaksananya sertifikasi guru diharapkan akan berdampak pada peningkatan mutu pembelajaran dan mutu pendidikan secara berkelanjutan. Fokus penelitian ini adalah 1. Bagaimana sikap guru SMA Negeri 5 Malang dan guru SMK Negeri 1 Malang terhadap pelaksanaan sertifikasi guru yang dijabarkan dalam sub fokus sebagai berikut a. Bagaimana sikap positif guru selama pelaksanaan sertifikasi guru b. Bagaiman sikap positif guru setelah pelaksanaan sertifikasi guru c. Bagaiman sikap negatif guru selama pelaksanaan sertifikasi guru d. Bagaiman sikap negatif guru setelah pelaksanaan sertifikasi guru 2. Bagaimana persepsi guru SMA Negeri 5 Malang dan guru SMK Negeri 1 Malang terhadap program sertifikasi guru 3. Apakah motivasi (faktor-faktor) guru SMA Negeri 5 dan guru SMK Negeri 1 Malang terhadap pelaksanaan sertifikasi guru . Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi multi kasus. Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah 1. Wawancara mendalam 2. Observasi berperanserta dan 3. Studi dokumentasi. Pemilihan informan penelitian dilakukan dengan menggunakan snow-ball sampling. Data yang terkumpul dianalisis secara diskriptif kasus individu dan lintas kasus dengan alur 1. Reduksi data 2. Penyajian data dan 3. Ferivikasi/penarikan kesimpulan. Agar memperoleh keabsahan data dilakukan dengan empat kreteria yaitu 1. Kredibilitas 2. Dependabilitas 3. Konfirmabilitas 4. Transferabilitas. Temuan temuan yang diperoleh dalam penelitian adalah Pertama sikap positif guru selama mengikuti pelaksanaan program sertifikasi. Guru setuju dan senang sertifikasi karena guru 1. Memiliki portopolio lengkap 2. Persiapan matang 3. Masuk skala prioritas 4. Sekolah mendukung 5. PLPG kaya pembekalan. Kedua sikap positip guru setelah lulus mengikuti pelaksanaan sertifikasi. Guru setuju dan senang disertifikasi karena 1. Guru pada dasarnya menerima/ mengharapkan sesuatu 2. Guru akan melakukan sesuatu sebagai guru profesional 3. Karena sikap dukungan dan penilaian sekolah pada guru. Ketiga sikap negatif guru selama mengikuti proses pelaksanaan program sertifikasi. Guru kesal kecewa mengeluh dan bingung karena 1. Lembaga pelaksana program sertifikasi tidak memiliki keseragaman dalam memberikan informasi 2. PLPG jadwal padat melelahkan 3. Sulitnya mencari pengawas untuk minta tanda tangan. Keempat sikap negatif guru setelah lulus mengikuti pelaksanaan program sertifikasi. Guru tidak senang cemas resah dan kesal karena 1. Surat Menteri Keuangan kepada Mendiknas RI 2. Penilain asesor tidak obyektif 3. Tidak adil menentukan kuota 4. Berkas bisa direkayasa. Kelima persepsi guru terhadap pelaksanaan program sertifikasi 1. Perguruan Tinggi yang menghasilkan guru akan menjadi incaran para siswa dan orang tua 2. Kepercayaan masyarakat meningkat 3. Profesi kesejahteraan guru sejajar dengan profesi lain 4. Guru di Indonesia akan seperti di Singapura 5. Program sertifikasi hanya kegitan reguler saja 6. Tunjangan profesi satu kali gaji pencairannya tidak lancar 7. Sertifikasi tidak dapat menjangkau seluruh unsur guru 8. Uji berkas dan PLPG 9 hari bukan ukuran untuk menentukan guru itu profesional. Kelima motivasi guru terhadap pelaksanaan program sertifikasi 1 Tunjangan profesi 2. pengakuan / sertifikat pendidik 3. peningkatan proses dan mutu pendidikan 4. perlindungan dari praktik-praktik yang tidak kompeten 5. peningkatan kompetensi guru. 6. Sebagai evaluasi sejauh mana guru dapat meningkatkan profesinya. Berdasarkan hasil penelitian disarankan 1. Bagi guru yang berada di Kota Malang a. agar guru yang belum sertifikasi aktif dan kreatif mengumpulkan portopolio b. memiliki konsekuensi sebagai guru yang sudah bersertifikasi untuk melaksanakan tugas-tugas dan kewajiban sebagai guru profesional c. tingkatkan kualifikasi akademik dan mengembangkan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan tehnologi dan seni d. guru sebagai agen pembelajaran harus menjadi ujung tombak bagi peningkatan mutu pendidikan khususnya di sekolah tempat mengajar . 2. Kepala sekolah di Kota Malang a.Dapat menjadi acuan untuk memberikan informasi sosialisasi dukungan guru untuk sertifikasi b.Memberi kesempatan guru untuk mengembangkan profesinya c. Melengkapi sarana prasarana pembelajaran. 3. Dinas Pendidikan Kota Malang a. Sosialisasi ditingkatkan b. Penetapan kuota disempurnakan c. Membentuk tim konsultan untuk guru e. Supervisi lanjutan kepada guru yang sudah sertifikasi. 4. Pelaksana Sertifikasi Guru (PSG) a. Sebagai masukan untuk memperbaiki kinerja yang selama ini mengalami kendala di lapangan b. Agar memperbaiki sistem penetapan peserta dari kuota menjadi sistem prioritas sesuai kreteria yang ditetapkan c. Agar adil dalam memberi tunjangan bagi peserta yang lulus sertifikasi berdasarkan kualifikasi predikat lulusan yaitu A (sangat profesional) B (Profesional) dan C (Cukup profesional) 4. Kepada peneliti selanjutnya dapat melanjutkan penelitian ini pada aspek-aspek yang belum dikaji.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Administrasi Pendidikan (AP) > S2 Manajemen Pendidikan |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 12 Feb 2010 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2010 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/57399 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |