Manajemen kompetensi pembelajaran dosen-dosen mencapai prestasi teladan pada Jurusan Akuntansi (studi multisitus di Politeknik Negeri Samarinda dan Politeknik Negeri Malang) / La Ode Hasiara - Repositori Universitas Negeri Malang

Manajemen kompetensi pembelajaran dosen-dosen mencapai prestasi teladan pada Jurusan Akuntansi (studi multisitus di Politeknik Negeri Samarinda dan Politeknik Negeri Malang) / La Ode Hasiara

Hasiara, La Ode (2010) Manajemen kompetensi pembelajaran dosen-dosen mencapai prestasi teladan pada Jurusan Akuntansi (studi multisitus di Politeknik Negeri Samarinda dan Politeknik Negeri Malang) / La Ode Hasiara. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Abstrak Kata kunci manajemen kompotensi pembelajaran dosen-dosen prestasi teladan. Manajemen kompetensi pembelajaran dosen-dosen di Politeknik perlu dikem bangkan dan ditingkatkan melalui pendidikan lebih lanjut. Oleh karena itu pembang unan nasional dalam bidang pendidikan merupakan upaya mencerdas kan kehidup an bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang ber iman bertakwa dan berakhlak mulia serta menguasai ilmu pengetahuan tekno logi dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju adil makmur dan beradab berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Fokus utama penelitian ini adalah Manajemen kompetensi pembelajaran dosen-dosen mencapai prestasi teladan . Metode Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif induktif. Untuk mengungkapkan mendeskripsikan dan melakukan analisis terhadap fokus peneli tian diperlukan pengamatan yang mendalam pada situasi yang wajar dan alamiah dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menemukan. (1) Kompetensi dosen membuat rencana pengajaran untuk mencapai prestasi harus dimulai dari pemahaman struktur mata kuliah dapat memudahkan untuk membuat rencarana pembelajaran yang tepat dan akurat sehingga visi misi. Polnes dan Polinema dapat tercapai. (2) Kompetensi dosen melaksanakan pembelajaran mencapai prestasi teladan umunya pada hari pertama pembelajaran tentu semua jenis persiapan pembelajaran telah siap untuk dibagikan kepada mahasiswa. (3) Kompetensi dosen melaksanakan pengawasan mencapai prestasi teladan. (4) Kompetensi dosen melaksanakan evaluasi/penilaian mencapai pretasi teladan PENDAHULUAN Konteks Penelitian Manajemen kompetensi pembelajaran dosen-dosen di Politeknik perlu dikem bangkan dan ditingkatkan melalui pendidikan lebih lanjut. Oleh karena itu pembang unan nasional dalam bidang pendidikan merupakan upaya mencerdas kan kehidup an bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang ber iman bertakwa dan berakhlak mulia serta menguasai ilmu pengetahuan tekno logi dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju adil makmur dan beradab berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Hal tersebut dilakukan bertujuan untuk menjamin perluasan dan pemerataan akses peningkatan mutu dan relevansi serta tata pemerintahan yang lebih baik dan akuntabi litas pendidikan yang mampu menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal nasional dan global perlu dilakukan pemberdayaan dan peningkatan mutu dosen secara terencana terarah dan berkesinambungan. Pernyataan itu merupakan sikap dan perilaku positif bagi pemerintah dalam menata sistem pendidikan nasional. Lebih penting lagi adalah meningkatkan kemampuan manajemen kompetensi dosen dalam berbagai hal yang bersentukan dengan peningkatan sumber daya manusia (SDM) terutama pe ningkatan mahasiswa sebagai peserta didikannya. Seiring dengan itu maka program pendidikan Politeknik adalah berorientasi kepada pengajaran dan pelatihan professional yang bertujuan untuk memenuhi pasar kerja. Lebih dari itu juga harus mampu menciptakan tenaga terampil dalam berwirausaha secara mandiri. Spesifikasi pembelajaran di Politeknik dapat dirumuskan dengan baik jika memahami manajemen kompetensi pembelajaran di Politeknik secara khusus. Lembaga ini mengemban tugas khusus untuk menyiapkan calon tenaga siap pakai sesuai UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidkan Nasional. Fokus Penelitian Berdasarkan uraian dalam konteks tersebut di atas maka fokus penelitian ini adalah. Manajemen kompetensi pembelajaran dosen-dosen mencapai prestasi teladan . Fokus tersebut dikembangkan menjadi empat sub fokus yaitu (1) Kompetensi dosen membuat rencana pembelajaran Jurusan Akuntansi di Politeknik Negeri Samarinda dan Politeknik Negeri Malang. (2) Kompetensi dosen melaksanakan pembelajaran Jurusan Akuntansi di Politeknik Negeri Samarinda dan Politeknik Negeri Malang.(3) Kompetensi dosen melakukan pengawasan pembelajaran Jurusan Akuntansi di Politeknik Negeri Samarinda dan Politeknik Negeri Malang. (4) Kompetensi dosen melakukan evaluasi pembelajaran Jurusan Akuntansidi Politeknik Negeri Samarinda dan Politeknik Neger Malang. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menemukan berbagai hal berkaitan dengan kompetensi dosen-dosen mencapai prestasi teladan jurusan akuntansi. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Mendeskripsikan kompetensi dosen membuat rencana pembelajaran Jurusan Akuntansi di Politeknik Negeri Samarinda dan Politeknik Negeri Malang. (2) Mendeskripsikan kompetensi dosen melaksanakan pembelajaran Jurusan Akuntansi di Politeknik Negeri Samarinda dan Politeknik Negeri Malang. (3) Mendeskripsikan kompetensi dosen melaksanakan pengawasan pembelajaran Jurus an Akuntansi di Politeknik Negeri Sama rinda dan Politeknik Negeri Malang. (4) Mendeskripsikan kompetensi dosen melaksanakan evaluasi pembelajaran Jurusan Akuntansi di Politeknik Negeri Samarinda dan Politeknik Negeri Malang. METODE Pendekatan dan Rancangan Penelitian Untuk mengungkapkan mendeskripsikan dan melakukan analisis terhadap fokus penelitian diperlukan pengamatan yang mendalam pada situasi yang wajar dan alamiah dengan menggunakan pendekatan kualitatif (Bogdan dan Biklen 1998). Sejalan dengan penelitian ini menurut Lincoln and Guba (1985) pendekatan kualitatif merupakan upaya peneliti untuk mengungkapkan makna atau menginter pretasikan fenomena dalam setting alamiah menurut makna yang diberikan oleh subjek peneliti. Dasar penggunaan pendekatan kualitatif adalah pendapat Bogdan dan Biklen (1992) yakni pendekatan kualitatif dapat digunakan untuk jenis-jenis penelitian yang memiliki karakteristik tertentu sebagai berikut. Pertama penelitian digunakan dengan setting alamiah sebagai sumber data langsung. Kedua peneliti berperan sebagai instrumen dan berada pada setting peneliti. Ketiga aktivitas peneliti lebih memerhatikan dan menekankan pada proses dan tidak semata-mata pada hasil penelitian. Keempat data yang dihasilkan bersifat deskriptif. Kelima peneliti memusatkan perhatian pada makna dan data penelitian secara induktif. Rancangan penelitian ini adalah multisitus yang mendeskripsikan studi lapangan (field study). Tujuannya adalah untuk mempelajari secara intensif tentang manajemen kompetensi pembelajaran dosen mencapai prestasi teladan untuk beberapa aspek penilaian tertentu yang diketahui peneliti. Peneliti juga ingin mengetahui sejauh mana metode pembela jaran yang disampaikan sehingga peserta didik dapat memahami semua materi yang disampaikan pada saat perkuliahan berlangsung di kelas masing-masing Instrumen Penelitian Penelitian kualitatif merupakan pendekatan yang menekankan pada proses pengamatan peneliti. Peneliti sebagai instrumen utama dalam penelitian ini merupakan suatu keharusan. Hal ini didasarkan pada beberapa kualifikasi yaitu sifatnya responsif kesadaran pada konteks tak terkatakan mampu memproses segera mampu melakukan klarifikasi dan mampu meringkaskan segera mampu menjelajahi jawaban ide yang identik dan mampu mengejar pemahaman yang lebih mendalam (Guba Lincoln 1985). Teknik Pengumpulan Data Menurut Bogdan dan Biklen (1992 106) data merujuk pada ... the rough materials researchers coiled from the word they are studying they are particulars that form the basis of analisis . Proses pengumpulan data menggunakan prinsip holistis yaitu mengacu pada pengumpulan data yang utuh lengkap dan kontekstual. Untuk memperoleh data yang memenuhi prinsip holistis maka peneliti mengguna kan beberapa macam teknik pengumpulan data misalnya (1) wawancara mendalam (2) obser vasi berperan serta dan (3) studi dokumentasi. Analisis Data Analisis data adalah proses memeriksa dan menyusun transkripsi wawan cara observasi dokumentasi catatan lapangan dan bahan lain secara sistematis yang sudah dikumpulkan untuk meningkatkan pemahaman peneliti terhadap data-data yang memungkinkan bagi peneliti dan dapat mengkomunikasi kan temuannya pada orang lain (Bogdan Biklen 1992). Selanjutnya data analisis is the process of systematically searching and arranging the interview transcripts field notes and other materials that you accumulate to increase your own understanding of them and to enable you to present what you have discovered to others (Bogdan Biklen 1998 157). Analisis data akan melibatkan berbagai kegiatan. Pertama mengorganisi kan data. Kedua memecahkan data ke dalam unit -unit. Ketiga menyintesiskan data. Keem pat menemukan pola. Kelima menemukan apa yang penting dan mengapa itu dikaji. Keenam memutuskan apa yang disampaikan kepada orang lain. Dalam penelitian kualitatif analisis data dilakukan dengan menggunakan induktif-konseptual. Peneliti berangkat dari mencermati data untuk membangun konsep. HASIL Paparan Data Polnes dan Polinema Untuk mengungkapkan dan mendeskripsikan data yang telah dikumpulkan selama penelitian maka dipaparkan hal-hal sebagai berikut. 1. Manajemen Kompetensi Pembelajaran Dosen Mencapai Prestasi Teladan Berdasarkan hasil wawancara yang berhasil dirangkum peneliti bahwa manajemen kompetensi pembelajaran dosen berprestasi Jurusan Akuntansi di Politeknik Negeri Samarinda dan Politeknik Negeri Malang tidak diran cang dari awal melainkan sebagai beban moral yang dipertanggungjawab kan oleh masing-masing dosen. Tidak ada sesuatu yang istimewa bagi dosen kecuali selalu tetap konsisten dalam mengemban amanah. Amanah diperca yakan negara kepada dosen untuk selalu berusaha memberikan yang terbaik kepada mahasiswa sehingga mahasiswa memiliki bekal ilmu pengetahuan di kemudian hari. Untuk memenuhi kompetensi pembelajaran dosen sebagai profesi personal tentu kedisiplinan dalam mem buat rencana pembelajaran setiap semester sangat diharapkan. Untuk itu sebagai dosen mempunyai cita-cita agar mahasiswa dapat memahami apa yang disam paikan maka perlu ada perencanaan pembelajaran setiap semester. Keterampilan membuat rencana pembelajaran merupakan subfokus dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.1. Kompetensi Dosen Membuat Rencana Pembelajaran mencapai Prestasi Teladan Kompetensi rencana pembelajaran harus di mulai dari pemahaman struktur mata kuliah sehingga memudahkan untuk membuat rencarana pembelajaran. Adapun rencana yang perlu dilakukan sebelum pembelajaran berjalan adalah (1) persiapan pembuatan GBPP dan SAP (2) persiapan materi bahan ajar (modul) (3) persiapan soal-soal latihan (4) persiapan kunci jawaban atas soal-soal latihan (5) persiapan soal UTS (6) persiapan membuat kunci jawaban UTS dan (7) persiapan soal UAS. Tentu sebelum dosen melakukan perencaan yang dimaksud maka ditampilkan lebih awal struktur mata kuliah jurusan akuntansi dengan berpedomana pada Kepemen No.045/2002 tentang struktur mata kuliah di Politeknik Negeri Samarinda adalah sebagai berikut. Gambar 1. Struktur Matakuliah Polnes dan Polinema. Sumber Kepmen No.045/2002 Dari empat kelompok kompetensi matakuliah tersebut di atas peneliti dapat memberikan contoh susunan matakuliah khususnya susunan mataku liah di semester 4. Dari penjabaran sturktur matakuliah tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan keempat struktur matakuliah tersebut adalah untuk mengembangkan manusia Indonesia yang beriman bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan IQ EQ SQ. IT dan bahasa. Kemudian rencana pembelajaran semesteran mencakup pembuatan GBPP SAP Modul Soal harian Kunci jawaban dan Soal UTS serta UAS dapat digam barkan sebagai berikut. Gambar 2 Proses Perencanaan Pembelajaran Semesteran Berdasarkan gambar 2 diagram di atas maka hasil wawancara dihimpun dari informan kunci menyatakan bahwa apabila struktur matakuliah sudah ada maka dengan mudah untuk melakukan penyusunan GBPP SAP modul soal harian kunci jawaban dan soal UTS serta UAS. Namun ada sebagian para pakar misalnya Dick dan Carey dalam (Suprianto 2007 60) mengatakan bahwa prosedur perencanaan dilakukan dari struktur matakuliah harus (1) diidentifikasi dengan tujuan umum pengajaran (2) melakukan analisis tujuan pembelajaran (3) identifikasi tingkah laku peserta didik/maasiswa (4) merumuskan tujuan performasi (5) mengembang kan butir-butir tes sebagai acuan (6) mengembangkan strategi pengajaran (7) mengembangkan dan melihat materi pengajaran (8) merancang dan melakukan evaluasi formatif (9) merevisi bahan pengajaran dan (10) merancang serta melaku kan evaluasi tengah semester. 1.2. Kompetensi Dosen Melaksanakan Pembelajaran Mencapai Prestasi Teladan Pada hari pertama pembelajaran tentu semua jenis persiapan pembelajaran harus siap untuk dibagikan kepada mahasiswa misalnya (1) GBPP (2) SAP (3) modul harus dibagikan pada awal pembelajaran sehingga mahasiswa berdasarkan GBPP dan SAP memberikan kesempatan untuk mencari buku teks sebagai buku pegangan. Sedangkan modul diberikan oleh dosen pengampu matakuliah adalah modul yang dibuat oleh dosen pengampu mata kuliah atau tim dosen yang serumpun membina mata yang sama. (4) soal ujian harian biasanya diberikan ketika materi setiap topik selesai dibahas UTS umumnya dosen pengampu matakuliah yang menggandakan dan menyerahkan bukti pendanaan semacam foto copy. Dan atas dasar bukti tersebut jurusan melakukan penggantian uang foto copy. Sedangkan UAS dosen pengampu matakuliah menyerahkan soal minimal empat hari se belum pelaksanaan ujian dosen menyerahkan kepada ketua jurusan untuk digandakan. (5) selain itu dosen penyiap an soal-soal latihan hal ini diantisipasi dosen jika ada hari-hari tertentu dosen pengampu matakuliah tidak masuk maka diberikan soal harian untuk menghindari mahasiswa berkeliaran pada jam pelajaran berlangsung. 1.3. Kompetensi Dosen Melakukan Pengawasan Mencapai Prestasi Teladan Pengawasan merupakan fungsi yang menjamin bahwa kegiatan-kegiatan pembelajaran sangat ditentukan keberhasilan atas adanya pengawasan misalnya (1) pengawasan terhadap pemantauan absen setiap kali masuk di kelas (2) pengawasan terhadap pemantauan tugas-tugas mahasiswa (3) pengawasan terhadap tempat penyimpanan soal-soal harian soal UTS dan soal UAS (4) pengawasan atas ketertiban administrasi tugas-tugas termasuk nilai-nilai harian (5) pengawas an terhadap pelaksanaan UTS dan UAS setiap semester. Jadi pengawasan merupakan suatu kegiatan pengumpulan pengklasifikasian dan penyajian informasi semua komponen yang merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran selama satu semester. Pengawasan yang dilakukan dosen meliputi semua komponen pengawasan. 1.4. Kompetensi Dosen Melaksanakan Evaluasi/Penilaian Mencapai Pretasi Teladan Evaluasi pelaksanaan program perkuliahan/pengajaran merupakan bagian dari unsur pengendalian melakukan kegiatan pembelajaran setiap hari. Bahkan evaluasi mulai dilakukan sejak pertemuan/kuliah awal evaluasi ini bertujuan untuk memahami kemampuan rata-rata kelas terutama untuk mata kuliah tertentu. Adapun komponen penilaian yang dimaksudkan adalah (1) penilaian kemajuan perkuliahan (2) penilaian atas sikap dan perilaku mahasiswa terhadap tugas-tugas yang diberikan setiap hari (3) penilaian atas kreativitas mahasiswa (4) penilaian atas sopan santun mahasiswa terhadap sesama (5) penilaian atas sopan santun mahasiswa terhadap dosen (6) penilaian tata cara berpakaian pada hari-hari yang diisyaratkan berpakaian seragam (7) peni laian terhadap hasil ujian tengah semester dan ujian akhir semester dan (8) evaluasi kembali terhadap materi ajar (modul) setiap tahun. Kedelapan komponen yang telah dikemukakan tersebut merupakan satu kesatuan dari sistem pembelajaran diterapkan di Politeknik Negeri Samarinda pada khususnya. Tujuan utama evaluasi dalam pembahasan ini ada lah evaluasi hasil belajar dan prorgam pemebelajaran setiap semester. Evaluasi hasil belajar merupakan suatu kegiatan dilakukan guna memberikan ber bagai masukan secara berkesinam bungan dan menyeluruh tentang proses pembelajaran dan hasil belajar yang telah dicapai mahasiswa. Hasil Analisis Berdasarkan komparasi temuan lintas situs menunjukkan indikator penilaian dosen berprestasi antara Politeknik Negeri Samarinda dan dosen Politeknik Ne geri Malang terdapat persamaan yang mencolok. Persamaan kedua lembaga pendidikan vokasi ini tentunya memiliki rujukan yang sama di antara kedua indikator penilaian dari masing- masing institusi. Tentu indikantor penilaian prestasi dosen teladan memiliki kelebihan namun tetap ada kelemahan atas peni laian tersebut. Kelebihan atas penialaian dapat memberikan motivasi bagi dosen yang berprestasi untuk meningkatkan prestasinya di tahun-tahun berikutnya sedangkan kelemahannya adalah menimbulkan resa irih terhadap dosen-dosen lain yang tidak mendapatkan julukan prestasi teladan. Namun tujuan kedua pimpinan institusi melakukan penilaian tersebut adalah semata-mata mendorong dosen-dosen yang belum sempat mendapatkan penilaian sebagai dosen berprestasi maka dengan adanya penilaian seperti ini dapat merangsang dosen lain lebih meingkat kan kreatifitas dan keaktifan memberikan pejalaran kepada anak didik sebagai tanggungjawan yang diemban masing-masing dosen sesuai dengan janji pegawai negeri sipil pada saat jumpah jabatan. Secara umum ada indikator penilaian dosen yang telah ditentukan lembaga ada pun indikator tersebut adalah sebagai berikut. (1) perencanaan membuat SAP dengan bobot 10% dan dirinci menjadi (a) lengkap mendapat poin 10 dan (b) tidak lengkap mendapat poin 5 (2) kehadiran mengajar bobot 75% dengan rincian (a) kehadiran di atas 90% diberi skor 75 (b) kehadiran di atas 80% s.d. 89% diberi skor 65 (c) kehadiran di atas 70% s.d. 79% diberi skor 60 dan (d) kehadiran 69% diberi skor 50 (3) keha diran rapat jurusan/PS bobot 5% dengan rincian (a) kehadiran di atas 90% di beri skor 5 (b) kehadiran 80% s.d. 89% diberi skor 4 (c) kehadiran 70% s.d. 79% diberi skor 3 dan (d) kehadiran sama dengan 69% diberi skor 2 (4) kehadiran dalam pelaksanaan tes ujian diberi bobot 5% dengan rincian (a) kehadiran pe nuh/lengkap diberi skor 5 dan (b) jika tidak lengkap diberi skor 3 (5) Penyerahan nilai hasil ujian diberi bobot 5% dengan perincian (a) tepat waktu diberi skor 5 dan (b) tidak tepat waktu diberi skor 3. Berdasarkan indikator tersebut maka kategori sebagai dosen berperstasi dapat digambarkan melalui diagram berikut di bawah ini. Gambar 3 Diagram dosen mencapai prestasi teladan Polnes dan Polinema Dari 5 (lima) indikator penilaian tersebut di atas misalnya kelompok kompetensi (1) rencana pembuatan GBPP SAP dan Modul memiliki bobot 10 % jika semuanya terpenuhi (2) kehadairan mengajar di kelas bobot 75 % kehadiran mengajar di atas 90 % (3) kehadiaran rapat jurusan bobot 5 % kehadiran di atas 90 % mendapatkan poin 5 (4) pelaksanaan UAS bobot 5 % jika lengkap semua jenis ujian mendapatkan poin 5 dan (5) penyerahan nilai ujian tepat pada waktu yang telah ditentukan ketua jurusan bobot 5 % jika tepat waktu mendapatkan poin 5. PEMBAHASAN Pembahasan temuan hasil penelitian tetap mengacu kepada sub fokus yaitu (1) kompetensi dosen membuat rencana pembelajaran mencapai prestasi teladan (2) kompetensi dosen melaksana kan pembelajaran mencapai prestasi teladan (3) kompetensi dosen mela kukan pengawasan mencapai prestasi teladan (4) kompetensi dosen melakukan evaluasi / peenilaian mencapai pres tasi teladan. 1. Kompetensi Dosen Membuat Rencana Pembelajaran Mencapai Pprestasi Teladan Kompentensi menurut UU No. 14/2005 tentang guru dan dosen adalah seperangkat pengetahuan keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki dihayati dan dikuasasi ole dosen dalam melaksanakan tugas keprofesonalannya. Jadi kompetensi dosen salah satunya adalah kemampuan membuat rencana pembelajaran harus di mulai dari pemahaman struktur mata kuliah di Polnes dan Polinema sehingga memudahkan untuk membuat rencarana pembelajaran. Adapun rencana yang perlu dilakukan sebelum perkuliahan berjalan adalah (1) persiapan pembuatan GBPP dan SAP (2) persiapan materi bahan ajar (modul) (3) persiapan soal-soal latihan (4) persiapan kunci jawaban atas soal-soal latihan (5) persiapan soal UTS (6) persiapan membuat kunci jawaban UTS (7) persiapan soal UAS. Perencaan di atas menujukkan tingkat kompetensi dimiliki dosen adalah cukup kondisi demikian (Manta 2007 2) mengatakan bahwa kompetensi merupakan kemampuan melaksanakan sesuatu rencana pembelajaran dibuat berdasarkan beberapa pertimbangan yang matang. Kemampuan dosen membuat perencanaan pembelajaran dianggap sebagai sebuah kompetensi. Berdasarkan temuan penelitian menunjukkan bahwa terlaksanan perencana an yang baik karena adanya manajemen pembelajaran dosen dengan baik sehingga mencapai prestasi teladan merupakan kemampuan pribadi dimiliki dosen baik berupa sikap dan perilaku bakat mampu membaca keadaan serta ling kungannya. Stoner dalam Danim (2009 8-11) membagi fungsi manajemen kompetensi menjadi empat bagian yaitu (1) Perencanaan bermakna bahwa dosen bersama tim lainnya berpikir untuk menentukan sasaran-sasaran yang dikaitkan dengan tujuan pembe lajaran. (2) Pengorganisasian bermakna mengatur dan mengalokasikan kerja wewenang dan sumber daya dikalangan anggota sehingga mereka mencapai tujuan organisasi secara efisien. (3) Pengendalian bermakna pemimpin dapat menjalan kan organisasi agar tetap berproses pada arah yang benar sehingga tidak terjadi penyimpangan. 2. Kompetensi Dosen Melaksanakan Pembelajaran Mencapai Prestasi Teladan Hari pertama pembelajaran merupakan suatu aktivitas dilakukan secara sadar untuk menetapkan sejumlah kesan dari bahan yang telah diberikan untuk semua je nis persiapan pembelajaran (Djamarah 1994). Sejumlah kesan yang dimaksudkan disini adalah perlengkapan alat pembelajaran yang dibagikan kepada mahasiswa misalnya (1) GBPP (2) SAP (3) Modul harus dibagikan pada awal pembelajaran sehingga mahasiswa berdasarkan GBPP dan SAP memberikan kesempatan untuk mencari buku teks sebagai buku pegangan. Sedangkan modul diberikan oleh dosen pengampu matakuliah adalah modul yang dibuat oleh dosen pengampu mata kuliah atau tim dosen yang serumpun membina mata yang sama. (4) Soal ujian harian biasanya diberikan ketika materi setiap topik selesai dibahas UTS umumnya dosen pengampu matakuliah yang menggandakan dan menyerahkan bukti pendanaan semacam foto copy. Dan atas dasar bukti tersebut jurusan melakukan penggantian uang foto copy. Sedangkan UAS dosen pengampu matakuliah menyerahkan soal minimal empat hari se belum pelaksanaan ujian dosen menyerahkan kepada ketua jurusan untuk digandakan. (5) Selain itu dosen penyiap an soal-soal latihan hal ini diantisipasi dosen jika ada hari-hari tertentu dosen pengampu matakuliah tidak masuk maka diberikan soal harian untuk mengindari mahasiswa yang berkeliaran pada jam pelajaran berlangsung. Berikut ringkasan hasil wawancara dengan informan kunci dalam penelitian ini sebagai berikut. Temuan penelitian ini mengatakan bahwa pelaksanaan merupakan implementasi rangkaian semua rencana yang harus dikerjakan misalnya pembuatan modul GBPP SAP modul soal-soal ujian harian soal ujian tengah semester dan soal ujian akhir semester. 3. Kompetensi Dosen Melakukan Pengawasan Mencapai Prestasi Teladan Kompetensi dosen sesuai UU.No.14/2005 tentang guru dan dosen mengatakan bahwa kompetensi adalah seperangkat pengetahuan keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki diayati dan kuasai oleh dosen dalam melaksanakan fungsi keprofesionalan. Kemudian (Mantja 2007 2) menambahkan bahwa kompetensi adalah kemampuan melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui pendidikan/atau latihan dalam hal ini kompetensi mengacu kepada perbuatan dan kinerja yang bersifat rasional dan memenuhi spesifiaksi tertentu dalam memenuhi tugas-tugas pendidikan. Untuk tidak terjadi penyimpangan maka Danim (2004 10) membagi fungsi pengendalian ada empat yaitu (a) menetapkan st ndar kinerja ((b) me ngukur kinerja yang sedang berjalan (c) membandingkan kinerja sekarang dengan st ndar yang telah ditetapkan (d) mengambil tindakan untuk melakukan perbaik an kalau ada penyimpangan. Pelaporan bermakna bahwa kegiatan oraganisasi secara substansi harus dilaporkan. Pelaporan arus menggambarkan kondisi yang sebenarnya. Dengan pelaporan dapat diketahui hasil-hasil yang telah dicapai hambatan-hambatan yang muncul selama pelaksanaan kegiatan. Temuan lain dalam penelitian ini adalah kompetensi dosen dalam melakukan pengawasan dilakukan secara sungguh-sungguh terutama pengawasan terhadap materi bahan ajar diupayakan bahan ajar yang orsinil. Dan pengawasan bank soal pengawasan aktivitas perkuliahan secara menyeluruh. Disamping peng awasan ke giatan operasional perkuliahan juga ada pengawasan administrasi per kuliahan misalnya keaktifan pengawasan absen perkuliahan pengawasan tugas-tugas mahasiswa. Pengawasan dalam proses perkuliahan adalah pengawasan yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan hasil capaian seorang dosen dan melihat sampai sejauh mana keberhasilan dosen dalam mentrans fer ilmunya kepada anak didiknya. Sampai sejauh mana tingkat keberhasilannya yang dicapai dosen selama satu semester maka untuk mengetahui hal ini dosen harus tetap konsisten dengan jadwal yang telah diterima dari ketua jurusan akuntansi yang mengingatkan kepada dosen pengampu mata kuliah bahwa setiap tengah semester harus ada ujian tengah semester (UTS) setelah mencapai pertemuan sekitar 17 kali dalam setengah semester. Dosen harus menyelenggarakan ujian tengah semester dan diawasi langsung dosen pengampu mata kuliah yang bersangkutan. 4. Kompetensi Dosen Melaksanakan Evaluasi/Penilaian Mencapai Pretasi Teladan Evaluasi pengajaran merupakan suatu komponen dalan sistem pengajaran sedangkan sistem pengajaran itu sendiri merupakan implementasi kurikulum sebagai upaya menciptakan belajar di kelas. Sedangkan fungsi utama evaluasi dalam kelas adalah untuk menentukan hasil-hasil urutan pengajaran. Hasil-hasil dicapai langsung bertalian dengan penguasaan tujuan-tujuan yang menjadi target. Selain itu evaluasi juga berfungsi menilai unsur-unsur pada urutan perencanaan dan pelaksanaan pengajaran. Sehingga evaluasi mendududki urutan penting dalam rancangan kurikulum dan rancangan pengajaran (Hamalik 2004 145) Evaluasi pelaksanaan pengajaran merupakan bagian dari unsur pengendali an dalam melakukan kegiatan pembelajaran setiap hari. Bahkan evaluasi mulai dilakukan sejak pertemuan/kuliah awal evaluasi ini bertujuan untuk memahami kemampuan rata-rata kelas terutama untuk mata kuliah tertentu. Adapun komponen penilaian yang dimaksudkan adalah (1) penilaian kemajuan pembelajaran (2) penilaian atas sikap dan perilaku mahasiswa terhadap tugas-tugas yang diberikan setiap hari (3) penilaian atas kreativitas mahasiswa (4) penilaian atas sopan santun mahasiswa terhadap sesama (5) penilaian atas sopan santun mahasiswa terhadap dosen (6) penilaian tata cara berpakaian pada hari-hari yang diisyaratkan berpakaian seragam (7) peni laian terhadap hasil ujian tengah semester dan ujian akhir semester dan (8) evaluasi kembali terhadap materi ajar (modul) setiap tahun. Keempat komponen yang telah dikemukakan tersebut merupakan satu kesatuan dari sistem perkuliahan yang diterapkan di Politeknik Negeri Samarinda dan Politeknik Negeri Malang. A. Simpulan Berdasarkan fokus penelitian paparan data temuan penelitian analisis lintas situs penelitian serta pembahasan temuan hasil penelitian maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Manajemen kompetensi dosen membuat rencana pembelajaran mencapai prestasi teladan didasarkan atas pemahaman dosen bahwa perencanaan pembelajaran harus dimulai dari struktur mata kuliah sehingga memudahkan untuk membuat rencarana pembelajaran. Adapun rencana yang perlu dilakukan sebelum pembelajaran berjalan adalah (1) persiapan pembuatan GBPP dan SAP (2) persiapan materi bahan ajar (modul) (3) persiapan soal-soal latihan (4) persiapan kunci jawaban atas soal-soal latihan (5) persiapan soal UTS (6) persiapan membuat kunci jawaban UTS dan (7) persiapan soal UAS. 2. Berdasarkan susunan matakuliah tersebut tentu memiliki tujuan masing -masing adalah sebagai berikut (1) MKP bertujuan untuk mengembangkan kepri badian mahasiswa selama menempuh matakuliah dalam rumpun MKP dan dapat diramalkan dalam kehidupan sehari-hari. (2) MKK bertujuan untuk meningkatkan pemahaman keilmuan dan keterampilan dalam rumpun MKK diharapkan kepada mahasiswa dapat mengamalkan ilmu dan keterampilan dalam kehidupan sehari- hari. (3) MKB bertujuan untuk meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang harus dikuasai dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. (4) MPB bertujuan untuk memahami ilmu pengetahuan dan keperilakuan yang sesuai dengan norma-norma dan kaidah-kaidah yang baik sesuai dengan intelektualitas seseorang dalam mengamalkan ilmu pengetahuan yang dimiliki. 3. Kompetensi dosen melaksanakan pembelajaran mencapai prestasi teladan biasanya dimulai pada hari pertama pembelajaran tentu semua jenis persiapan pembelajaran telah siap untuk dibagikan kepada mahasiswa misalnya (1) GBPP (2) SAP (3) modul harus dibagikan pada awal pembelajaran sehingga mahasiswa berdasarkan GBPP dan SAP memberikan kesempatan untuk mencari buku teks sebagai buku pegangan. 4. Kompetensi dosen melakukan pengawasan mencapai prestasi teladan lebih di arahkan kepada fungsi pembelajaran yang menjamin kegiatan pembelajaran sangat ditentukan adanya pengawasan misalnya (1) pengawasan terhadap pemantauan absen setiap kali masuk di kelas (2) pengawasan terhadap pemantauan tugas-tugas mahasiswa (3) pengawasan terhadap tempat penyimpanan soal-soal harian soal UTS dan soal UAS (4) pengawasan atas ketertiban administrasi tugas-tugas termasuk nilai-nilai harian (5) pengawas an terhadap pelaksanaan UTS dan UAS setiap semester. Saran Berdasarkan pada kesimpulan tersebut di atas maka penulis dapat menyampakan beberapa saran sebagai berikut. 1. Kedua institusi Polnes dan Polinema sebagai lembaga pendidikan vokasi hendaknya tetap meningkatkan manajemen kompetensi pembelajaran dosen se hingga dapat meningkatkan keteram pilan vokasional dalam perencanaan pembelajaran setiap insan pendidik (dosen) dilakukan setiap semester ini menjadi acuan bagi dosen-dosen lain khususnya lingkungan Jurusan Akun tansi dan umumnya semua jurusan yang ada di Politeknik Negeri Samarinda dan Politeknik Negeri Malang. 2. Bagi pemerintah khususnya pemerintah daerah Provinsi Kalimantan Timur dan Provinis Jawa Timur dan Dirjen Pendidikan Tinggi serta Menteri Pendidikan Nasional hendaknya hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan dalam lingkup pendidikan vokasional baik negeri maupun swasta di seluruh Indonesia bahwa kompetensi manajemen pembelajaran dosen-dosen perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. 3. Hasil penelitian ini hendaknya dapat dijadikan sebagai acuan dalam melaksa nakan manajemen kompetensi pembelajaran dosen-dosen melalui pelaksanaan pem belajaran pengawasan dan evaluasi diri bagi lembaga terutama peningkatan pelaksanaan mana jemen kompetensi pembelajaran dan bagi dosen-dosen lain untuk mencapai presta si teladan Jurusan Akuntansi di Poli teknik Negeri Samarinda dan Politeknik Negeri Malang. 4. Hasil penelitian ini akan memberikan kontribusi teoritis terhadap peningkatan khasana ilmu manajemen khususnya pada peningkatan manajemen kom pentensi pembelajaran dosen-dosen dalam melaksanakan pembelajaran untuk men capai presta si teladan Jurus an Akuntansi di Politeknik Negeri Samarinda dan Politeknik Negeri Malang. Karena penelitian ini hanya dilakukan pada 2 situs diharapkan peneliti mendatang dapat dilakukan lebih dari 2 situs penelitian sehingga dapat memberikan gambaran yang memadai tentang keman faatan manajemen kompetensi pembelajaran dosen mencapai prestasi teladan jika diterapkan pada jenjang pendidikan vokasional dan disaran kan pula bagi peneneliti-peneliti mendatang juga melakukan penelitian yang sejenis pada lembaga pendidikan akademik seperti di sekolah tinggi mau pun universitas yang ada di Indonesia.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Administrasi Pendidikan (AP) > S2 Manajemen Pendidikan
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 11 Mar 2010 04:29
Last Modified: 09 Sep 2010 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/57391

Actions (login required)

View Item View Item