Pembuatan keputusan kepala sekolah dalam peningkatkan mutu pendidikan (Studi multi kasus pada SMP Islam dan SMPK Sang Timur Pasuruan / Mufidah - Repositori Universitas Negeri Malang

Pembuatan keputusan kepala sekolah dalam peningkatkan mutu pendidikan (Studi multi kasus pada SMP Islam dan SMPK Sang Timur Pasuruan / Mufidah

Mufidah (2010) Pembuatan keputusan kepala sekolah dalam peningkatkan mutu pendidikan (Studi multi kasus pada SMP Islam dan SMPK Sang Timur Pasuruan / Mufidah. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Mufidah 2008 pembuatan keputusan kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan studi multi kasus pada SMP Islam dan SMPK Sang Timur Kota Pasuruan Tesis Program Studi Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang pembibming I Prof. Dr. Hendyat Soetopo M Pd Pembimbing II Prof. Dr. Willem Mantja M Pd. Kata kunci pembuatan keputusan kepala sekolah. Dua sekolah swasta yang terlihat berbeda dari sekolah swasta lainya adalah SMP Islam dan SMPK Sang Timur. Keduanya dalam mengambil keputusan berdasarkan fakta. Munculnya konsep Sekolah Standar Nasional (SSN) merupakan tuntutan pasar yang berkembang. Maka SMP Islam dan SMPK Sang Timur mengambil keputusan untuk ikut meningkatkan mutu pendidikan dengan mengusulkan sebagai SMP Standar Nasional. Apalagi pasal 35 UU Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan agar kita memiliki Standar Nasional Pendidikan (SNP).SNP mencakup standar isi proses kompetensi lulusan tenaga kependidikan sarana-prasarana pengelolaan pembiayaan dan penilaian pendidikan. Guna mengetahui keputusan kepala sekolah yang dilaksanakan di SMP Islam dan SMPK Sang Timur Kota Pasuruan berdayaguna dalam peningkatan mutu pendidikan maka dilakukanlah penelitian ini. Dengan fokos pengambilan keputusan kepala sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan studi multi kasus SMP Islam dan SMPK Sang Timur Kota Pasuruan dengan sub fokus sebagai berikut (1)Dasar kepala sekolah dalam pengambilan keputusan untuk meningkatkan mutu pendidikan (2) Gaya pengambilan keputusan kepala sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan (3) Teknik pengambilan keputusan kepala sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan (4) Teknik pelibatan stakeholder dalam mengambil keputusan oleh kepala sekolah sesuai Standar Nasional Pendidikan. Untuk memperoleh data yang diperlukan guna menjawab sub fokus penelitian di atas peneliti ingin menggunakan penelitian kualitatif dengan jenis pendekatan studi multi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara observasi dan dokumentasi. Pemilihan informan dilakukan dengan snowball tecknique . Data yang terkumpul selanjutnya diorga-nisasi ditafsirkan guna menyusun konsep dan abstraksi temuan d lapangan. Keputusan dan kebijakan kepala sekolah merupakan alat untuk mencapai tujuan yaitu menjadikan sekolah sebagai sekolah yang memiliki standar pendidikan. Diperkuat oleh Juniver (1978) pembuatan keputusan juga dilihat sebagai suatu proses dominan seseorang (pembuat keputusan) memilih dari dua atau lebih alternative tindakan yang memungkinkan. Proses dominan kepala sekolah memilih dua atau lebih alternatife tindakan yang memungkinkan mulai dari dasar gaya teknik dan teknik pelibatan stakeholder. Untuk fokus I dasar intuisi dan pengalaman yang digunakan dalam pembuatan keputusan sangat mempengaruhi hasil keputusan yang terkadang belum tepat dan dominannya kepala sekolah. Dikatakan demikian sebab dalam proses pembuatan keputusan dilakukan sendiri oleh kepala sekolah atau paling tidak kepala sekolah sangat dominan. Meskipun ada masukan dari bawahan namun nilai masukan tersebut tidak lebih dari sekedar masukan bagi pemimpin dan pemimpin akan tetap melakukan pembuatan keputusan sendiri. Hal ini akan lebih baik apabila dibarengi dengan gaya direktif maksudnya kolaborasi dasar intuisi dan pengalaman serta gaya direktif akan menghasilkan keputusan yang tepat. Lain hasilnya apabila dasar intuisi dan pengalaman serta gaya direktif tetapi tidak berfokus pada fakta. Karena gaya direktif berorientasi pada tindakan sangat tegas dan suka berfokus pada fakta. Teknik pembuatan keputusan yang digunakan keputusan otokratis dan pendelegasian merupakan kombinasi yang baik apabila apa yang didelegasikan dan bagaimana pendelegasian itu sesuai. Teknik pelibatan stakeholder dalam pembuatan keputusan informal yang bersifat tradisional yang berorientasi pada perilaku. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan kepala sekolah dalam pembuatan keputusan adalah tingkat keterlibatan atau partisipasi stakeholder dalam pembuatan keputusan. Tingkat keterlibatan hanya dalam bentuk fisik bukan pelibatan intelektual dan emosional. Pembuatan keputusan partisipatif informal bersifat tradisional yang berorientasi pada perilaku sangat cocok untuk kondisi di fokus I. Untuk fokus II dasar fakta dan intuisi serta gaya analitis akan menghasilkan keputusan yang tepat dan efektif. Penggunaan dasar dan gaya yang dilakukan fokus II suda tepat akan tetapi waktu yang lama membuat ketidakpastian tentang suatu keputusan terjadi sampai kondisi bisa stabil setelah kepala sekolah membuat keputusan. Kondisi ketidakpastian itu bisa diminimalisir dengan pertemuan rutin yang diselenggarakan oleh kepala sekolah. Kesimpulan penelitian ini antara lain pembuatan keputusan kepala sekolah memerlukan penguasaan kondisi sekolah yang dipimpin agar bisa menentukan dasar yang digunakan gaya yang dipilih dan teknik yang benar sarta teknit pelibatan tekholder yang tepat untuk mewujudkan peningkatan mutu pendidikan. Saran dari penelitian ini antara lain (1) Pembuat kebijaksanaan dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional dan Pemerintah Daerah hendaknya menggunakan lebih dari satu dasar yaitu berdasar intuisi fakta pengalaman atau opini-opini yang dipertimbangkan dalam membuat keputusan agar dapat berkontribusi secara langsung terhadap peningkatan pembangunan pada umumnya dan meningkatkan mutu pendidikan pada khususnya (2) Berdasar fakta dalam membuat keputusan akan menghasilkan keputusan yang tepat dan efektif. Hal ini yang harus diperhatikan oleh kepala sekolah agar sekolah yang dipimpin lebih berkembang sesuai dengan standat nasional pendidikan (3) Penyelenggara pendidikan dapat melibatkan stakeholder secara formal atau informal baik secara individu atau kelompok dalam membuat keputusan dengan kepala sekolah agar dapat menemukan celah positif yang potensial untuk dikembangkan bersama dan (4) Pembuatan keputusan dimulai penggunaan dasar gaya dan teknik pembuatan keputusan serta teknik pelibatan stakeholder harus saling berkesinambungan. ABSTRACT Mufidah 2008. Decision Making by Principal to Improve Quality of Education Multi-Cases Study in SMP Islam and SMPK Sang Timur Kota Pasuruan. Thesis Study Program of Educational Management Postgraduate Program of Malang State University Counselor I Dr. Hendyat Soetopo M.Pd Counselor II Prof. Dr. Willem Mantja M.Pd. Key Words Decision Making. Principal. There are two private Junior High School which are different from other private school those are Islamic Junior High School and Sang Timur. Chatolic High School. Both of chool are decided by the fact. The Nationality School Standart is concept which raise now that is the demands for development market. So the Islamic Junior High School and Sang Timur made decision to increase their educational quality by propose as a Junior High School with National standart. From section 35 UU no.20/2003 about the Nationality Educational System told us to have Nationality Educational Standart (in Indonesian Standart Nasional Pendidikan in short SMP). SMP consist of content standart process graduated competent the teachers infrastructure organizer cost and evaluation. In order to know the headmaster dicision in Islamic Junior High School and Sang Timur. Catholic Junior High School in Pasuruan to increase quality of education so this research is done. The headmaster decision to increase quality of education and SMPK Sang Timur with some subfocuses as (1) The foundation of headmaster decision (2) The style of headmaster decision to increase quality of education (3) The technique of headmaster decision and (4) The technique that using stakeholders of making decision by the headmaster according to SMP. In order to get data which are needed to answer the sub focuses above researcher wants to use a quality researh with multi cases study approach. The data coolecting are informan interview observation and documentation. Choosing an informan is used by snowball technique. The data are collected will be organized and evaluated to manage a concept and an abstraction in the field. The decision and policy of the headmaster are tools to reach the purpose of schools as shcools which has an aducational standart. Juniver (1978) said that the dicision maked is also seen as a dominant process by someone (decision maker) choose too or more alternative action which is able to start from the a base style technique and technique by using stakeholder. First focus the base of intuition experience that are used in making decision is very inthence in result the decision that may not appropiate yet and the headmaster dominant. It is said like that because in making decision is done by the headmaster himelf or is dominant by the headmaster. Even there is an opinion from his sub ordinate it is just an opinion only for the headmaster and the headmaster will make decision by himself is the same as before. This situation will be better if the directive style is used it means that there are colaboration between intuition base experience and also directive style but dosent focus on a fact. Bee the directive style orientate on act and it focuses on a fact. The teehaique which is used in making decision are autocrative decision and delegation of authority. They are will be good combination if what is detegated and how it is delegated are appropiate. The techuique which is used stakeholder in making informal decision with traditional characteristic that is oriented in user. There is one factor that influence on sucsesful headmaster in making decision is the participant of stakeholder. The participant is only phisically not in intelect and emosional. In making informal participative decision with traditional characteristic that orientate in action is appropriate for the first focus. The second focus a fact and intuitin and also analytical style will have an appropriate and affective decision. The used of foundtion and style in second focus is really appropriate but a long time will make the decision is undefinite until the condition is stabill after the headmaster make decision. This undefinite condition could be minimize with rontine meetiry. The researche conclusion are the headmaster dicision made need such control for scholl condition to establish the style that is used an appropriate style and a true technique and also the participant of stakeholder can reach an education quality. The suggestion of this research are (1) The Policy maker in this case The Departement of and Local Government could use more than one foundation that is intuition foundation fact experience or opinions which is considerated in making decision for it can contribute directly with development increasing in general and specially a quality education increasity. (2) A fact foundation in making decision will produce an appropriate and effective . This will is the case that must be noticed by headmaster in order to the school which is guided will be develop accounding to the ration educational standard. (3) The education organizer can use stakeholder formally or informally in order to find a potensial positive gap that can develop together. (4) Decision maker is started with foundation and also the participant of stakeholder that must be countiously.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Administrasi Pendidikan (AP) > S2 Manajemen Pendidikan
Depositing User: library UM
Date Deposited: 24 Feb 2010 04:29
Last Modified: 09 Sep 2010 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/57378

Actions (login required)

View Item View Item