Pelaksanaan pembinaan profesionalisme pamong belajar dalam peningkatan kualitas pembelajaran kelompok belajar kesetaraan (Studi multi di SKB Lombok Barat dan SKB Sumbawa propinsi Nusa Tenggara Barat) / Agus Sadid - Repositori Universitas Negeri Malang

Pelaksanaan pembinaan profesionalisme pamong belajar dalam peningkatan kualitas pembelajaran kelompok belajar kesetaraan (Studi multi di SKB Lombok Barat dan SKB Sumbawa propinsi Nusa Tenggara Barat) / Agus Sadid

Sadid, Agus (2009) Pelaksanaan pembinaan profesionalisme pamong belajar dalam peningkatan kualitas pembelajaran kelompok belajar kesetaraan (Studi multi di SKB Lombok Barat dan SKB Sumbawa propinsi Nusa Tenggara Barat) / Agus Sadid. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Penyelenggaraan program pendidikan kesetaraan di SKB merupakan upaya pemerintah untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada masyarakat melalui jalur pendidikan noformal setingkat SD/MI/SMP/MTs dan SMA/MA. Pamong belajar merupakan jabatan profesional yang dituntut untuk selalu tumbuh dan berkembang. Relatih rendahnya kualitas pembelajaran di kelompok belajar kesetaraan berakibat pada nilai dan tingkat kelulusan warga belajar kesetaraan dalam Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK). Kondisi ini menuntut tugas dan tanggung jawab kepala SKB untuk lebih intensif memberikan pembinaan profesional kepada PB terutama dalam peningkatan kualitas pembelajaran kelompok belajar kesetaraan sehingga hasil-hasil belajar menjadi meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang pelaksanaan pembinaan profesionalisme PB dalam peningkatan kualitas pembelajaran di kelompok belajar kesetaraan pada dua SKB di propinsi NTB. Ada enam fokus yang dicermati dalam penelitian ini yaitu bagaimana tentang (1) pelaksanaan pembinaan profesionalisme PB dalam peningkatan kualitas pembelajaran di kelompok belajar kesetaraan yaitu paket B setara SMP dan paket C setara SMA yang selanjutnya untuk fokus ini dibagi dalam sub fokus tentang (a) pembinaan pada aspek penyusunan rencana pembelajaran (b) pembinaan pada aspek pengelolaan pembelajaran (c) pembinaan pada aspek penggunaan alat peraga atau media pembelajaran dan (d) pembinaan pada aspek penilaian atau evaluasi belajar (2) pelaksanaan pembinaan profesionalisme PB melalui pendidikan dan pelatihan (3) pelaksanaan pembinaan profesionalisme PB melalui kegiatan penugasan akademik atau pengembangan profesi (4) pelaksanaan pembinaan profesionalisme PB melalui forum pamong belajar (5) faktor yang menghamabat pelaksanaan pembinaan profesionalisme PB dan (6) faktor yang mendukung keberhasilan pelaksanaan pembinaan profesionalisme PB. Desain dari penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologis dan rancangan studi multi kasus. Dasar pertimbangan digunakan rancangan penelitian tersebut adalah (1) penelitian ini dilakukan pada latar alamiah dan pada dua latar belakang kasus yang berbeda (2) penelitian ini menggunakan manusia sebagai instrumen utama (3) penelitian ini lebih memperhatikan proses daripada hasil. Sedangkan penerapan studi multi kasus berdasarkan pendapat bahwa studi multi kasus merupakan suatu kajian yang dilakukan secara rinci terhadap dua atau lebih latar yang memiliki perbedaan karakteristik suatu subyek tumpukan dokumen atau suatu peristiwa tertentu. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik bola salju (snowball sampling) yaitu melalui (1) wawancaran mendalam (2) observasi partisipatif dan (3) studi dokumentasi. Informan ditentukan dengan menggunakan teknik purposif dipadukan dengan trianggulasi sumber. Selanjutnya data yang terkumpul dilakukan uji kredibilitas dependabilitas dan konfirmabilitas. Analisis data meliputi (1) analisis kasus individu dan (2) analisis lintas kasus. Untuk analisis kasus individu menggunakan teknik analisis interaktif dari Miles dan Hubberman yang meliputi (1) reduksi data (2) penyajian data dan (3) penarikan kesimpulan. Sedangkan analisis lintas kasus menggunakan pendapat dari Bogdan dan Biklen (1982) dan Owens (1987). Penelitian ini menghasilkan temuan-temuan sebagai berikut.Pertama pelaksanaan pembinaan profesionalisme PB oleh kepala SKB dilatarbelakangi oleh (1) kualitas SDM PB yang masih belum memadai (2) perkembangan informasi dan teknologi dan (3) meningkatnya tuntutan dan kebutuhan belajar warga belajar. Kedua tujuan pembinaan profesionalisme PB adalah (1) meningkatkan kompetensi ketrampilan dan kemampuan PB dalam melaksanakan program PNF salah satunya adalah pendidikan kesetaraan dan (2) meningkatkan hasil-hasil pembelajaran kelompok belajar kesetaraan. Ketiga bentuk-bentuk pembinaan profesionalisme PB diantaranya (1) pembinaan dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran meliputi penyusunan rencana pembelajaran pengelolaan belajar penggunaan alat peraga dan penilaian atau evaluasi belajar (2) pembinaan melalui program (a) inservice training antara lain pelatihan lokakaraya magang kursus dan worskhop dan (b) inservice education antara lain rintisan gelar S1 peningkatan kualifikasi pendidikan pendidikan jabatan. Keempat pembinaan profesionalisme PB dilakukan juga dilakukan melalui (1) kegiatan penugasan akademik atau pengembangan profesi dan (2) forum PB. Dan Kelima faktor-faktor yang menghambat dan mendukung keberhasilan pelaksanaan pembinaan profesionalisme PB meliputi (a) faktor dari dalam (internal) yaitu kompetensi kepemimpinan dan tanggung jawab kepala SKB serta sikap perilaku dan kepribadian dari PB dan (b) faktor dari luar (eksternal) yaitu lingkungan kerja suasana kantor latar belakang pendidikan hubungan komunikasi dan kerjasama. Jadi secara umum kedua kepala SKB telah melakukan upaya-upaya dalam rangka meningkatkan kemampuan profesional PB meskipun banyak kendala terutama pada kasus II. Kepada beberapa pihak berikut disarankan agar (1) pembinaan profesionalisme PB harus dilakukan secara komprehensif dan berkelanjutan dengan menekankan lebih banyak kepada aspek teknis yang terkait dengan peningkatan kualitas pembelajaran (2) PB harus merespon hasil penelitian ini secara positif untuk meningkatkan motivasi dan kinerja dalam pembelajaran di kelompok belajar kesetaraan dan (3) Kepala Dinas pendidikan kabupaten dan Bupati agar mempertimbangkan pengangkatan kepala SKB dan PB berdasarkan kompetensi pembelajaran latar belakang pendidikan dan kemampuan memahami supervisi.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Administrasi Pendidikan (AP) > S2 Manajemen Pendidikan
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 03 Aug 2009 04:29
Last Modified: 09 Sep 2009 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/57367

Actions (login required)

View Item View Item