Peran dan keterlibatan komite sekolah dalam penetapan kebijakan sekolah pada sekolah dasar (studi multisitus di SD Negeri I dan V Sawojajar Kota Malang) / G. Rachmad Basuki - Repositori Universitas Negeri Malang

Peran dan keterlibatan komite sekolah dalam penetapan kebijakan sekolah pada sekolah dasar (studi multisitus di SD Negeri I dan V Sawojajar Kota Malang) / G. Rachmad Basuki

Basuki, G. Rachmad (2009) Peran dan keterlibatan komite sekolah dalam penetapan kebijakan sekolah pada sekolah dasar (studi multisitus di SD Negeri I dan V Sawojajar Kota Malang) / G. Rachmad Basuki. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Pasal 56 UU nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menggariskan bahwa Masyarakat berperan dalam meningkatkan mutu pelayanan pendidikan yang meliputi perencanaan pengawasan dan evaluasi program pendidikan melalui Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah. Dalam pembangunan pendidikan Komite Sekolah berperan sebagai advisory supporting controlling dan mediation agency. SDN I dan V Sawojajar Kota Malang merupakan sedikit dari sekolah dengan tingkat partisipasi masyarakat yang tinggi. Hal ini ditandai dengan berbagai prestasi yang fenomenal. Untuk itu perlu dipertanyakan bagaimana peran Komite Sekolah dari kedua sekolah tersebut. Dari sejumlah wawancara dokumentasi dan observasi terhadap peran Komite Sekolah dapat dikelompokkan tiga subkasus yang muncul yang dijadikan fokus penelitian ini yaitu bagaimana keefektifan peran Komite Sekolah dalam penetapan kebijakan sekolah pada bidang (1) kurikulum dan pengajaran (2) pembinaan siswa serta (3) sarana dan prasarana Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Data diperoleh melalui (1) observasi (2) wawancara mendalam dan (3) dokumentasi. Terdapat dua jenis informan yaitu informan wajib dan tidak wajib. Informan wajib adalah informan yang wajib diwawancarai diantaranya adalah kepala atau wakil sekolah dan pengurus Komite Sekolah. Sedang informan tidak wajib adalah para orang tua siswa guru karyawan dan masyarakat sekitar sekolah. Pemilihan informan tidak wajib dilakukan secara purposif bagai bola salju menggelinding. Analisis data dilakukan dengan teknik multisitus dengan pola interaktif. Untuk memperoleh tingkat kepercayaan terhadap hasil penelitian digunakan kriteria (1) kredibilitas (2) transferabilitas serta (3) dependabilitas dan konfirmabilitas. Untuk meningkatkan kredibilitas digunakan (a) perpanjangan masa penelitian (b) pengamatan yang diperdalam (c) triangulasi (d) pengecekan sejawat (e) kajian kasus negatif (f) kecukupan acuan dan (g) pengecekan anggota. Dari analisis data ditemukan (1) Untuk matapelajaran wajib dan muatan lokal Komite Sekolah berperan sebagai pendukung pemberi pertimbangan dan pengontrol. Sedang untuk matapelajaran kepribadian selain berperan sebagai pendukung pemberi pertimbangan dan pengontrol Komite Sekolah juga berperan sebagai perencana dan pengelola (2) Posisi Komite Sekolah dalam pembinaan siswa bersifat penunjang dan patner pihak sekolah karena kuantitas guru maupun karyawan sekolah terbatas. Dari sisi ini Komite Sekolah telah berperan (a) Memberikan ide tentang kegiatan diberikan. (b) Menjadi pemateri atau memberikan informasi-informasi pada pertemuan dengan para siswa. (c) Membantu memantau perkembangan belajar siswa. (d) Membantu sekolah dalam pelaksanaan pendaftaran siswa baru (3) Komite Sekolah memiliki peran signifikan dalam penyusunan RAPBS melalui pemikiran ide dan analisis. Peran yang dilakukan lebih efektif dalam pembuatan kebijakan manajemen keuangan. Hal ini tercermin dalam peran sertanya ketika memberikan masukan dan memberikan jalan bagi suatu pengajuan proposal kepada lembaga tertentu untuk mendapatkan bantuan yang dibutuhkan. Adapun saran yang bisa diketengahkan diantaranya Komite Sekolah harus dapat (1) Memposisikan sebagai patner sekolah secara tepat guna peningkatan kualitas pendidikan ditingkat satuan pendidikan. (2) Sebagai lembaga partisipasi sosial yang bebas dari politik praktis. (2) Menjalin kerjasama secara komunikatif dengan komite sekolah yang lain agar bisa lebih memberdayakan diri. (4) Membangun komunikasi aktif dengan Dewan Pendidikan tingkat kota agar bisa intensif memperoleh informasi yang diperlukan berkaitan dengan perkembangan pendidikan ditingkat satuan yang lebih luas.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Administrasi Pendidikan (AP) > S2 Manajemen Pendidikan
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 09 Jul 2009 04:29
Last Modified: 09 Sep 2009 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/57355

Actions (login required)

View Item View Item