Pengembangan paket pembeljaran fisika kelas VIII semester 2 di SMP Negeri 1 Montasik Kabupaten Aceh Besar / Erisatria - Repositori Universitas Negeri Malang

Pengembangan paket pembeljaran fisika kelas VIII semester 2 di SMP Negeri 1 Montasik Kabupaten Aceh Besar / Erisatria

Erisatria (2011) Pengembangan paket pembeljaran fisika kelas VIII semester 2 di SMP Negeri 1 Montasik Kabupaten Aceh Besar / Erisatria. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Tesis. Jurusan Teknologi Pembelajaran Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Dr. Punadji Setyosari M.Pd M.Ed. (II) Dr. Anselmus J.E. Toenlioe M.Pd. Keywords pengembangan paket pembelajaran Fisika Model Dick Carey dan Carey. Pembelajaran adalah suatu proses yang sistematik dimana setiap komponen saling berpengaruh bagi keberhasilan pebelajar dalam proses pembelajaran. Hal ini berarti pebelajar perlu berinteraksi dengan sumber-sumber belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran perekayasaan metode pembelajaran yang meliputi strategi pengorganisasian strategi penyampaian dan strategi pengelolaan pembelajaran harus terus diupayakan. Upaya di atas dilakukan agar pembelajaran dapat berlangsung lebih efektif efisien dan memiliki daya tarik yang tinggi. Daya tarik pembelajaran biasanya diukur dengan kecenderungan untuk terus belajar dan ketertarikan pada mata pelajaran. Untuk meningkatkan kualitas belajar disekolah diperlukan tenaga-tenaga profesional keguruan yang memiliki kemampuan dan ketrampilan mengajar terutama dalam memilih pendekatan mengajar yang disesuaikan dengan tingkat daya pikir. Karena metode mengajar yang digunakan secara berhasil oleh seorang guru seperti dikemukakan Subiyanto (1990) belum tentu akan memberikan hasil yang sama jika dimanfaatkan oleh guru lain. Pernyataan di atas menunjukkan bahwa guru yang profesional dan penerapan pembelajaran yang baik dan sesuai sangatlah penting. Salah satu pendekatan pembelajaran yang telah dikembangkan di Indonesia adalah pendekatan kontekstual. Pendekatan kontekstual dikembangkan di Indonesia dengan melakukan penyesuaian budaya bangsa Indonesia. Penyesuaian tersebut dilakukan dengan pertimbangan ada kecenderungan bahwa anak didik lebih baik belajar dengan menciptakan lingkungan alamiah. Dalam menciptakan sebuah proses pembelajaran yang efektif efisien dan memiliki daya tarik diperlukan sumber- sumber belajar yang dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk mendukung pembelajaran yang lebih berkualitas. Fakta dilapangan menunjukkan bahwa sumber belajar berupa paket pembelajaran masih sangat minim yang sesuai dengan karakreristik dan kebtuhan siswa SMP Negeri I Montasik Kabupaten AcehBesar. Pemecahan masalah yang terpenting harus segera di tangani adalah pengadaan paket pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa. Oleh karena itu penelitian pengembangan ini bertujuan untuk mengembangkan paket pembelajaran mata pelajaran IPA (Fisika) yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa. Model yang digunakan dalam pengembangan ini adalah Model Dick Carey dan Carey.Prosedur pengembangan model ini terdiri atas sepuluh langkah. Namun dalam pengembangan ini hanya dilakukan sembilan langkah yakni (1) mengidentifikasi tujuan pembelajaran (2) melakukan analisis pembelajaran (3) mengidentifikasi prilaku awal dan karakteristik pebelajar (4) menulis tujuan pembelajaran khusus (5) mengembangkan dan memilih materi pembelajaran (6) mengembangkan strategi pembelajaran (7) mengembangkan dan memilih materi pembelajaran (8) mendesain dan melakukan evaluasi formatif dan (9) merevisi pembelajaran. Hasil pengembangan berupa draf paket pembelajaran di uji cobakan. Uji coba yang telah dilakukan meliputi uji coba ahli isi mata pelajaran uji coba ahli desain mata pelajaran uji coba ahli media mata pelajaran uji coba perorangan uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum penyajian data uji coba dan analisa data tentang produk bahan ajar Fisika pada tahap uji coba kelompok kecil adalah diperoleh data kualitatif yang dihimpun melalui angket dengan persentase 85%. Kemudian dari hasil uji coba lapangan diperoleh data kualitatif yang dihimpun melalui angket dengan persentase 87%. Untuk mengetahui keefektifan bahan ajar yang dikembangkan maka pengembang melakukan ujicoba pretest dan ujicoba posttest terhadap bahan ajar tersebut dan memberikan hasil yang sangat berbeda. Nilai kritis untuk t dalam dk 24 signifikansi 0 05 2 0 025 (uji dua sisi) dengan derajat kebebasan (df) n 1 atau 25 1 24 adalah -11 16 sedangkan t tabel sebesar -2 064. Karena nilai t hitung t tabel (-11.161 -2 064) maka Ha diterima dan Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata nilai tes antara sebelum (prestest) dan setelah proses belajar mengajar (posttest). Hal ini dapat diartikan bahwa pemanfaatan bahan ajar yang menggunakan pendekatan kontekstual melalui model Dick Carey dan Carey memberikan andil dalam peningkatan nilai tes para siswa SMP Negeri I Montasik.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Teknologi Pendidikan (TEP) > S2 Teknologi Pembelajaran
Depositing User: library UM
Date Deposited: 28 Jul 2011 04:29
Last Modified: 09 Sep 2011 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/57102

Actions (login required)

View Item View Item