Pengembangan panduan konseling person centered bermuatan nilai budaya Sasak untuk mengarahkan meaning of life siswa SMA / M. Zahid Yusron - Repositori Universitas Negeri Malang

Pengembangan panduan konseling person centered bermuatan nilai budaya Sasak untuk mengarahkan meaning of life siswa SMA / M. Zahid Yusron

Yusron, M. Zahid (2018) Pengembangan panduan konseling person centered bermuatan nilai budaya Sasak untuk mengarahkan meaning of life siswa SMA / M. Zahid Yusron. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

i RINGKASAN Yusron Muhammad Zahid. 2018. Pengembangan Panduan Konseling Person Centered Bermuatan Nilai Budaya Sasak Untuk Mengarahkan Meaning Of Life Siswa SMA. Tesis Program Studi Bimbingan dan Konseling Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Prof. Dr. Nur Hidayah M.Pd (II) Dr. Adi Atmoko M.Si. Kata Kunci person centered nilai budaya Sasak meaning of life Kajian ini didasarkan pada pentingnya buku panduan untuk membantu konselor dalam memberikan layanan konseling indivdu. Terdapat beberapa faktor yang dinilai mampu mempengaruhi keberhasilan konseling antara lain kompetensi konselor penguasaan model konseling dan nilai budaya yang didopsi oleh konselor. Salah satu model konseling yang dapat digunakan yakni Person Centered yang dikembangkan oleh Rogers model konseling ini memiliki falsafah nilai budaya yang sesuai dengan pengembangnya. Hal ini menjadikan konseling Person Centered yang diterapkan di Indonesia masih belum memiliki nilai-nilai budaya Indonesia khususnya suku Sasak. Penambahan muatan nilai budaya Sasak dapat digunakan oleh konselor Sasak dan non Sasak dalam membantu siswa dengan latar budaya Sasak. Pengembangan panduan ini juga didasarkan pada fenomena yang terjadi di Lombok Timur dengan banyaknya kekerasan kriminalitas yang dilakukan oleh siswa SMA. Setiap individu memiliki meaning of life yang dipercaya begitu juga siswa SMA. Nilai dan budaya Sasak menjadi salah satu alternative untuk mengarahkan meaning of life siswa SMA saat ini nilai objektif yang bersumber pada kebenaran intersubjektifitas masyarakat Sasak sehingga penambahan muatan nilai budaya Sasak ini dapat membantu dalam mengarahkan meaning of life siswa. Penambahan muatan nilai budaya Sasak difokuskan pada tiga sumber nilai yaitu creative values experiential values attitudinal values. Sehingga diharapkan dalam penelitian ini hasil nyata berupa panduan konseling bermuatan nilai budaya Sasak untuk meningkatan meaning of life siswa SMA. Penelitian dan pengembangan ini menggunakan model Borg Gall (1983) dengan mangadaptasi sepuluh langkah model Borg Gall. Kesepuluh langkah itu adalah Research and Information collecting planning Develop preliminary of product preliminary Field Testing Main Product Revision Main Field Test Final Product Revision and Limited Disemination. Uji coba dalam penelitian ini dilakukan oleh penguji ahli media untuk format buku panduan penguji ahli bimbingan dan konseling untuk isi materi penguji ahli budaya untuk matan nilai budaya Sasak pengujian calon pengguna untuk kepraktisan panduan dan uji keefektifan untuk melihat signifakansi Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrument ahli media pembelajaran instrument ahli bimbingan dan konseling dan calon pengguna instrument ahli budaya dan instrument skala meaning of life untuk uji keefektifan produk. Data hasil pengembangan dianalisis menggunakan analisis rater (Aiken 1980) uji Wilcoxon untuk uji keefektifan panduan. Hasil kajian penilaian media pembelajaran menunjukkan kelayakan format kejelasan dalam buku panduan kemudian hasil kajian penilaian ahli bimbingan dan konseling menujukkan kelayakan isi materi konseling hasil kajian penilaian ii ahli budaya menunjukkan kelayakan isi muatan nilai budaya Sasak dalam buku panduan. Hasil kajian pengujian ahli sebagai kesepakatan untuk kelayakan panduan secara teoritis. Selanjutnya hasil pengujian calon pengguna dijadikan sebagai acuan dalam kelayakan panduan secara praktis. Uji keefektifan produk pengembangan menunjukkan adanya signifikansi terhadap pengarahan meaning of life budaya Sasak. Saran pemanfaatan yang diberikan dalam penelitian ini adalah (1) konselor dapat berdiskusi dengan kolega terkait dengan prosedur maupun muatan nilai budaya Sasak jika memiliki kerancuan dalam pemahaman makna nilai budaya Sasak (2) konselor mengisi lembar penilaian buku panduan sebagai evaluasi dalam proses konseling indvidu terkait dengan tahapan dan keberhasilan proses konseling. (3) konselor diharapkan memperlajari teknik komunikasi teori person centered dan menambah literatur tentang karakter konselor sesuai dengan budaya Sasak.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Bimbingan dan Konseling (BK) > S2 Bimbingan dan Konseling
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 26 Dec 2018 04:29
Last Modified: 09 Sep 2018 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/56960

Actions (login required)

View Item View Item