Setiawati, Ria (2018) Pengembangan panduan pelatihan keterampilan berpikir kritis dengan dialog Socrates brbantuan media wayang kulit untuk siswa SMP / Ria Setiawati. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
RINGKASAN Setiawati Ria. 2018. Pengembangan Panduan Pelatihan Keterampilan Berpikir Kritis Dengan Dialog Socrates Berbantuan Media Wayang Kulit Untuk Siswa SMP. Tesis. Program Studi Bimbingan dan Konseling Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Dany Moenindyah Handarini M.A. (II) Dr. Moh. Irtadji M.Si. Kata Kunci keterampilan berpikir kritis dialog socrates media wayang kulit Penelitian dan pengembangan ini di latar belakangi dari banyaknya konflik dan kekerasan yang timbul akibat isu berita hoax dan ujaran kebencian. Faktor utama penyebab tindak kekerasan adalah rendahnya keterampilan berpikir kritis. Keterampilan berpikir kritis merupakan suatu kemampuan indvidu dalam melakukan proses berpikir secara mendalam dan lebih luas dengan berbagi pertimbangan sehingg tidak mudah terpengaruh oleh isu yang belum terbukti kebenarannya. Keterampilan berpikir kritis merupakan salah satu keterampilan kecakapan hidup dalam pendidikan damai. Pendidikan damai mengajarkan individu untuk menciptakan kedamaian melalui pengembangan kecakapan hidup pendidikan damai dalam hal ini keterampilan berpikir kritis. Peneliti melakukan need asessment dan studi awal kepada siswa untuk memperoleh hasil keterampilan berpikir kritis siswa SMP. Selanjutnya peneliti juga melakukan studi awal melalui wawancana konselor dan mengetahui kebutuhan media bagi layanan bimbingan dan konseling utamanya pada peningkatan keterampilan berpikir kritis. Akhirnya peneliti melakukan penelitian dan pengembangan produk berupa buku panduan pelatihan keterampilan berpikir kritis dan media video wayang kulit yang disajikan dalam bentuk DVD. Penelitian dan pengembangan ini menggunakan model Borg Gall (1983) dengan meodifikasi selupuh langkahnya menjadi enam langkah penelitian dan pegembangan yaitu (1) tahap studi awal (2) tahap perencanaan (3)tahap pengembangan produk awal (4) tahap uji coba awal (5) tahap revisi (6) Tahap akhir atau produk akhir. Metode pengumpulan data yang digunakan berupa insrumen skala keterampilan berpikir kritis yang dikembangkan peneliti berdasarkan WGCTA (Watson-Glaser CriticalT hinking Approah) untuk menjaring siswa dengan keterampilan berpikir kritis rendah insrumen uji ahli bimbingan dan konseling instrumen uji ahli media instrumen uji ahli wayang dan insrumen uji caon penguna produk. Analisis yang digunakan adalah secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif diperoleh dari data skala keterampilan berpikir kritis hasil uji ahli bimbingan dan konseling ahli media ahli wayang dan calon pengguna produk. Sedangkan analisis secara kualitatif idperolehd ari hasil masukan saran dan komentar ahli bimbingan dan konseling media wayang dan calon pengguna produk. Hasil uji ahli oleh tiga ahli bimbingan dan konseling menunjukkan bahwa produk panduan pelatihan keterampilan berpikir kritis memenuhi aspek keberterimaan produk dan layak digunakan. Hasil uji ahli tiga ahli media menunjukkan bahwa produk media video wayang kulit memenuhi aspek keberterimaan produk dan layak digunakan. Hasil uji ahli oleh satu ahli wayang menunjukkan bahwa media video wayang kulit memenuhi aspek keberterimaan produk dan layak digunakan. Dan hasil uji calon pengguna produk oleh tiga konselor menunjukkan bahwa produk panduan pelatihan keterampilan berpikir kritis memenuhi aspek keberterimaan produk dan layak digunakan. Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan panduan pelatihan keterampilan berpikir kritis dengan dialog socrates berbantuan media wayang kulit untuk siswa SMP maka dapat disimpulkan bahwa produk panduan pelatihan keterampilan berpikir kritis dengan dialog socrates berbantuan media wayang kulit untuk siswa SMP layak digunakan dengan memenuhji aspek keberterimaan produk. Namun produk tersebut masih pada tahap pengembangan uji coba (uji ahli dan calon pengguna produk). Sehingga saran yang dapat diberikan kepada peneliti selajutnya adalah agar peneliti selanjutnya dapat melanjutkan penelitian pegembangan ini sesuai tahap pengembangan selanjutnya dan melakukan penelitian eksperimen untuk menguji keefektifan produk panduan pelatihan keterampilan berpikir kritis atau penelitian tindakan kelas untuk mengetahui proses pelaksanaan pelatihan di kelas. Saran bagi konselor agar konselor dapat menggunakan produk panduan pelatihan keterampilan berpikir kritis dan media video wayang kulit dengan baik maka konselor perlu membaca setiap detail buku panduan dan prosedur pelaksanaan pelatihan yang telah dijelaskan dalam buku panduan pelatihan keterampilan berpikir kritis
| Item Type: | Thesis (Masters) |
|---|---|
| Subjects: | ?? ?? |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Bimbingan dan Konseling (BK) > S2 Bimbingan dan Konseling |
| Depositing User: | Users 2 not found. |
| Date Deposited: | 08 Jun 2018 04:29 |
| Last Modified: | 09 Sep 2018 03:00 |
| URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/56929 |
Actions (login required)
 |
View Item |