Keefektifan pelatihan metakognisi melalui model experiental learning untuk meningkatkan kinerja konselor dalam layanan konseling / Muya Barida - Repositori Universitas Negeri Malang

Keefektifan pelatihan metakognisi melalui model experiental learning untuk meningkatkan kinerja konselor dalam layanan konseling / Muya Barida

Barida, Muya (2015) Keefektifan pelatihan metakognisi melalui model experiental learning untuk meningkatkan kinerja konselor dalam layanan konseling / Muya Barida. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Barida Muya. 2015. Keefektifan Pelatihan Metakognisi melalui Model Experiential Learning untuk Meningkatkan Kinerja Konselor dalam Layanan Konseling. Tesis Program Studi Bimbingan dan Konseling Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. IM Hambali M.Pd. (II) Dr. Adi Atmoko M.Si. Kata Kunci pelatihan metakognisi model experiential learning kinerja konselor dalam layanan konseling. Metakognisi adalah keterampilan dalam mencari tahu apa yang terjadi menciptakan aturan main persepsi wicara diri gambar visual penjelasan dan pengharapan yang dapat mempengaruhi kinerja individu. Konselor perlu meninjau keterampilan metakognisinya untuk meningkatkan kinerja dalam layanan konseling. Kenyataan yang terjadi di lapangan bahwa masih banyak siswa tidak nyaman dengan keberadaan konselor karena suka memarahi konselor hanya melayani siswa bermasalah kurang aktif melakukan pendekatan kepada siswa kurang menguasai konsep layanan teknik yang digunakan masih konvensional dan tidak melakukan evaluasi layanan. Kondisi-kondisi tersebut dapat menimbulkan dampak negatif yang berkelanjutan apabila tidak ada langkah dari konselor untuk memperbaiki kualitas kinerja sebagai konselor profesional. Oleh karena itu perlu dilaksanakan pelatihan metakognisi melalui model experiential learning. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui keefektifan pelatihan metakognisi melalui model experiential learning untuk meningkatkan kinerja konselor dalam layanan konseling. Penelitian menggunakan experimental design dengan model single subject A-B-A1. Subjek penelitian ini adalah lima konselor SMP Negeri 5 Sukoharjo yang dipilih dengan menggunakan teknik purpossive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan berupa instrumen bahan perlakuan dan instrumen pengumpul data. Hasil penelitian melalui analisis visual grafik menunjukkan bahwa terdapat peningkatan nilai pelaksanaan layanan konseling bagi masing-masing konselor. Peningkatan terjadi dari fase baseline fase treatment hingga fase setelah treatment ditarik. Berdasarkan hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa pelatihan metakognisi melalui model experiential learning efektif untuk meningkatkan kinerja konselor dalam layanan konseling. Saran yang dapat peneliti kemukakan (1) bagi konselor (a) konselor hendaknya terus melatih diri untuk menggunakan keterampilan metakognisi secara tepat dalam melaksanakan layanan konseling sehingga mampu mencapai kinerja yang optimal dan (b) konselor hendaknya mengisi instrumen kuesioner sesuai dengan kondisi saat ini agar menghasilkan kondisi yang representatif dan (2) bagi peneliti selanjutnya (a) apabila desain penelitian ini diterapkan di sekolah atau terhadap konselor lain maka hendaknya disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu dan (b) hendaknya fase ketiga dari desain single subject A-B-A1 ini dilakukan lebih dari satu kali pertemuan sehingga diperoleh hasil yang lebih reliabel mengenai dampak dari variabel independen terhadap variabel dependen.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Bimbingan dan Konseling (BK) > S2 Bimbingan dan Konseling
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 23 Jul 2015 04:29
Last Modified: 09 Sep 2015 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/56809

Actions (login required)

View Item View Item