Mengurangi perilaku off task siswa madrasah ibtidaiyah melalui Direct Behavioral Consultation (DBC) / Evi Winingsih - Repositori Universitas Negeri Malang

Mengurangi perilaku off task siswa madrasah ibtidaiyah melalui Direct Behavioral Consultation (DBC) / Evi Winingsih

Winingsih, Evi (2014) Mengurangi perilaku off task siswa madrasah ibtidaiyah melalui Direct Behavioral Consultation (DBC) / Evi Winingsih. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Winingsih Evi. 2014. Mengurangi Perilaku Off Task Siswa Madrasah Ibtidaiyah melalui Direct Behavioral Consultation. Tesis. Program Studi Bimbingan dan Konseling Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Triyono M.Pd. (II) Dr. Andi Mappiare-AT. M.Pd. Kata kunci perilaku off task Direct Behavioral Consultation metafora Perilaku manusia merupakan respon terhadap stimulus yang ada dari lingkungan. Pemberian stimulus dan konsekuensi oleh guru terhadap siswa off task yang salah akan menyebabkan perilaku tersebut semakin meningkat. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengurangi perilaku off task di dalam kelas. Tujuan penelitian adalah (1) mengurangi frekuensi perilaku off task siswa Madrasah Ibtidaiyah melalui strategi DBC dengan selipan teknik metafora (2) mengurangi durasi perilaku off task siswa Madrasah Ibtidaiyah strategi DBC dengan selipan teknik metafora (3) mengetahui variabel apa saja yang mempengaruhi perilaku off task siswa Madrasah Ibtidaiyah. Penelitian menggunakan single subjek design dengan model ABAB. Subjek penelitiannya tiga orang siswa yang memiliki perilaku off task tertinggi di kelas 4 MI Miftahul Ulum Kecamatan Cerme. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi menggunakan catatan anekdot dan perekaman durasi frekuensi dan latensi. Observasi dilakukan oleh tiga observer yakni peneliti mahasiswa dan media perekam. Pengambilan data dilakukan selama 20 menit pada saat PBM (Proses Belajar Mengajar) berlangsung. Sesi perekaman terbagi dalam dua sesi masing-maisng sesi dilakukan selama sepuluh menit. Sesi pertama dilakukan di awal PBM dan sesi kedua dilakukan di akhir PBM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku off task tinggi pada kondisi baseline pertama dan kedua menurun pada kondisi intervensi pertama dan kedua. Hal ini menandakan bahwa intervensi yang diberikan oleh guru mampu mengurangi perilaku off task siswa. Ada beberapa variabel yang memicu timbulnya perilaku off task siswa yakni (1) teman sebangku yang mau diganggu dan dapat menggangu subjek (2) subjek tidak mampu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru (3) metode pembelajaran guru (4) melihat atau mengetahui teman di kelas lain yang sudah beristirahat atau pulang lebih dulu (5) guru kurang mengontrol perilaku siswa (6) berkurangnya makna reinforcement bagi subjek karena kurangnya variasi reinforcement yang diberikan. Penelitian ini mengindikasikan bahwa guru pada dasarnya membutuhkan peran konselor untuk mengurangi perilaku off task di dalam kelas. Model pemecahan masalah siswa (perilaku off task) melalui DBC menjadi solusi bagi ketiadaan konselor di MI. Penelitian ini juga membantu guru untuk menganalisis tingkah laku siswa dan mampu memberikan intervensi yang tepat untuk mengatasi perilaku maladaptif siswa.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Bimbingan dan Konseling (BK) > S2 Bimbingan dan Konseling
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 10 Apr 2014 04:29
Last Modified: 09 Sep 2014 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/56784

Actions (login required)

View Item View Item