Keefektifan pendekatan konseling naratif untuk meningkatkan keterbukaan diri (self-disclosure) siswa SMK / Abdul Khanan - Repositori Universitas Negeri Malang

Keefektifan pendekatan konseling naratif untuk meningkatkan keterbukaan diri (self-disclosure) siswa SMK / Abdul Khanan

Khanan, Abdul (2013) Keefektifan pendekatan konseling naratif untuk meningkatkan keterbukaan diri (self-disclosure) siswa SMK / Abdul Khanan. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kata kunci Konseling Naratif Self-Disclosure Keterbukaan diri merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dalam interaksi sosial. Tanpa keterbukaan diri individu cenderung mendapat penerimaan sosial kurang baik sehingga berpengaruh pada perkembangan kepribadiannya. Keterbukaan diri dapat membantu seseorang berkomunikasi dengan orang lain meningkatkan kepercayaan diri serta meningkatkan hubungan menjadi lebih akrab. Berkaitan dengan hal ini konselor dapat berperan memfasilitasi siswa meningkatkan ketererbukaan diri. Upaya peningkatan keterbukaan diri para siswa dapat dilakukan antara lain melalui konseling baik secara individu maupun kelompok. Salah satu pendekatan yang akan diuji keefektifanya yaitu pendekatan konseling naratif. Dalam penelitian ini konseling naratif merupakan kegiatan membantu konseli memisahkan diri dari cerita-cerita dominan yang telah diinternalisasi dalam diri mereka dan mengajak konseli menulis kembali cerita baru mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan pendekatan konseling naratif untuk meningkatkan keterbukaan diri siswa di Sekolah Menengah Kejuruan. Penelitian ini menggunakan Single Subject model A-B-A . Observasi yang dilakukan pada fase A atau baseline selama empat sesi menunjukkan adanya keterbukaan diri rendah seperti tidak bisa mengeluarkan pendapat merasa was-was atau takut jika hendak mengemukakan sesuatu. Berdasarkan kondisi tersebut treatment berupa konseling naratif dilakukan kepada siswa meningkatkan keterbukaan diri. Penerapan konseling naratif menggunakan prosedur 1) membangun sebuah pendekatan kolaboratif 2) mencari kisah yang lain dalam kehidupan konseli 3) menggunakan pertanyaan yang gigih 4) menghindari diagnosis dan pemberian label 5) membantu konseli dalam memetakan pengaruh sebuah masalah terhadap kehidupan mereka dan 6) membantu konseli dalam memisahkan dirinya dari cerita dominan yang telah diinternalisasi sehingga memberikan ruang terbuka bagi penciptaan bahasa yang lebih menyenangkan. Pendekatan konseling naratif dilakukan selama 6 (Enam) sesi. Selanjutnya pemeliharaan fase A selama 3 (tiga) sesi. Subyek penelitian ini adalah 3 siswa kelas X SMKN 1 Malang. 2 siswa menunjukkan keterbukaan diri rendah serta 1 siswa dengan keterbukaan diri sedang. Rendahnya keterbukaan diri siswa antara lain tampak pada hasil pengukuran skala inventori keterbukaan diri observasi serta analisa percakapan. Data hasil pengukuran keterbukaan diri pada fase baseline maupun fase treatment dianalis menggunakan time series. Komponen analisis meliputi tingkat stabilitas kecenderungan trend atau perubahan slope dan perubahan level. Pada fase baseline tanpa perlakuan menunjukkan bahwa keterbukaan diri ketiga siswa menurun-stabil pada level rendah dan sedang. Pada fase treatment terjadi peningkatan keterbukaan diri ketiga siswa dan terus meningkat-stabil pada fase maintenance. Peningkatan tampak bervariasi pada setiap siswa dengan grafik yang sama-sama menunjukan peningkatan. Berdasar pada peningkatan tersebut maka disimpulkan bahwa konseling naratif efektif meningkatkan keterbukaan diri siswa dari kategori rendah ke kategori sedang dan dari sedang ke kategori tinggi. Secara umum hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konseling naratif dapat meningkatkan keterbukaan diri siswa. Saran yang perlu dipertimbangkan antara lain 1) dalam rangka pengembangan teori dan praktik konseling naratif perlu adanya penelitian-penelitian dalam rangka menguji keefektifan konseling naratif dalam berbagai seting (tempat budaya) dan dalam menangani kasus yang berbeda 2) pendekatan konseling naratif dapat dijadikan salah satu pendekatan pilihan yang perlu dipelajari dan dipraktikkan dalam jenjang pendidikan S1 dan S2 bidang ilmu Bimbingan Konseling ataupun Psikologi mengingat pendekatan ini relatif aplikatif dan efektif terutama dalam seting persekolahan 3) bagi siswa yang mangalami kesulitan berkomunikasi konseling naratif ini bisa dijadikan alternatif pilihan pemecahan masalah mereka.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Bimbingan dan Konseling (BK) > S2 Bimbingan dan Konseling
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 05 Jun 2013 04:29
Last Modified: 09 Sep 2013 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/56755

Actions (login required)

View Item View Item