Pengembangan panduan pelatihan keterampilan asertif siswa SMP / Maria Erlinda - Repositori Universitas Negeri Malang

Pengembangan panduan pelatihan keterampilan asertif siswa SMP / Maria Erlinda

Erlinda, Maria (2011) Pengembangan panduan pelatihan keterampilan asertif siswa SMP / Maria Erlinda. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Tesis Program Studi Bimbingan Konseling Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing I Dr. Triyono M.Pd Pembimbing II Dr. Dany M. Handarini M.A. Keywords Panduan Pelatihan Keterampilan Asertif Strategi Pembelajaran Terstruktur. Asertivitas merupakan pola sikap dan perilaku seseorang yang dipelajari sebagai reaksinya terhadap berbagai situasi sosial yang ada di lingkungan. Perilaku asertif dalam kenyataannya berkembang sejalan dengan usia seseorang sehingga penguasaan sikap dan perilaku asertif sejak periode-periode awal perkembangan akan memberikan dampak yang positif bagi periode-periode selanjutnya Namun sebaliknya dapat terjadi hal-hal yang kurang menyenangkan jika seseorang (siswa) tidak dilatih untuk berperilaku asertif sejak dini. Pelatihan asertif bagi siswa di sekolah dapat dilakukan oleh konselor secara maksimal antara lain jika didukung oleh adanya media bimbingan yang tepat. Media bimbingan yang dapat digunakan oleh konselor antara lain berupa panduan pelatihan keterampilan asertif. Panduan pelatihan keterampilan asertif dihasilkan melalui penelitian dan pengembangan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Penelitian ini dilakukan dengan mengadaptasi model dasar pengembangan Borg Gall (1983). Hasil adaptasi model dasar pengembangan Borg Gall tampak pada prosedur penelitian dan pengembangan yang meliputi 3 tahap yaitu (a) studi pendahuluan (b) pengembangan panduan (c) uji panduan. Uji panduan dilakukan secara berurutan oleh ahli dan konselor yang memenuhi kualifikasi yang ditetapkan. Pada umumnya ahli dan konselor menilai bahwa Panduan Pelatihan Keterampilan Asertif siswa SMP yang dikembangkan melalui penelitian ini memenuhi syarat akseptabilitas yang meliputi aspek kegunaan (utility) kelayakan (feasibility) ketepatan (accuracy) dan kepatutan (propierty). Berdasar pada hasil penilaian ahli dan konselor maka dilakukan uji coba pada kelompok terbatas untuk mengetahui efektivitas strategi pembelajaran terstruktur dalam meningkatkan keterampilan asertif siswa. Uji coba efektivitas strategi pembelajaran terstruktur terhadap peningkatan keterampilan asertif dilakukan pada kelompok siswa SMP yang terdiri dari 7 siswa. Rancangan uji efektivitas strategi pembelajaran terstruktur terhadap peningkatan keterampilan asertif siswa menggunakan single subject design model A-B-A. Ini berarti observasi dan pengukuran peningkatan keterampilan perilaku asertif siswa dilakukan pada fase sebelum perlakuan atau baseline (A1) fase perlakuan atau treatment (B1) dan fase sesudah perlakuan atau baseline (A2). Analisis hasil observasi dan pengukuran peningkatan keterampilan asertif siswa mengacu pada 3 komponen yaitu (a) perubahan level (b) trend/slope atau kecenderungan stabilitas (c) persentase overlap yang terjadi lintas fase. Hasil observasi dan analisis antar kondisi menunjukkan bahwa siswa cenderung kurang asertif atau keterampilan asertifnya rendah/menurun secara stabil pada fase baseline (A1). Pada fase treatment (B1) setelah siswa mendapat perlakuan melalui penerapan strategi pembelajaran terstruktur siswa tampak cukup asertif atau keterampilan asertifnya cenderung meningkat tanpa overlap namun tidak stabil. Ketidakstabilan ini disebabkan oleh pelaksanaan intervensi hanya 2 sesi pada setiap topik pelatihan. Peningkatan keterampilan asertif bervariasi pada setiap siswa serta tampak pada semua komponen yang dilatihkan dengan persentase di atas 50% tanpa overlap (0%). Observasi dan pengukuran yang dilakukan pada fase baseline (A2) yakni setelah treatment menunjukkan bahwa keterampilan asertif siswa pada umumnya menurun namun kurang tajam dari peningkatan yang dicapai pada fase treatment. Ini berarti penerapan strategi pembelajaran terstruktur cenderung berpengaruh positif terhadap siswa sehingga siswa tetap terampil berperilaku asertif hingga pada situasi dan pengalaman di luar sesi pelatihan. Berdasar pada besaran ubahan level slope dan persentase overlap di atas disimpulkan bahwa strategi pembelajaran terstruktur teruji efektif meningkatkan keterampilan asertif siswa Ini berarti produk penelitian dan pengembangan yakni berupa buku Panduan Pelatihan Keterampilan Asertif yang disusun berdasar pada strategi pembelajaran dapat digunakan oleh konselor sebagai media layanan bimbingan sosial-pribadi bagi siswa di sekolah. Meskipun demikian terkait ketidak stabilan peningkatan keterampilan asertif yang terjadi khusus pada fase treatment maka disarankan agar penerapan strategi pembelajaran terstruktur dilakukan selama beberapa sesi atau secara maksimal hingga siswa mencapai peningkatan keterampilan asertif secara stabil.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Bimbingan dan Konseling (BK) > S2 Bimbingan dan Konseling
Depositing User: library UM
Date Deposited: 29 Sep 2011 04:29
Last Modified: 09 Sep 2011 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/56385

Actions (login required)

View Item View Item