Jafar (2010) Pengembangan inventori pribadi siswa SMP dalam layanan bimbingan dan konseling diadaptasi dengan nilai-nilai budaya Bima / Jafar. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Jafar 2010. Pengembangan Inventori Pribadi Siswa SMP dalam layanan Bimbingan dan Konseling diadaptasi dengan Nilai-nilai Budaya Bima. Tesis Program Studi Bimbingan dan Konseling Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Dr. H. Sutoyo Imam Utoyo M. Pd. (II) Dr. Triyono M. Pd. Kata-kata kunci Inventori Pribadi Siswa Nilai-nilai Budaya Bima Siswa SMP sedang berkembang ke arah kematangan. Untuk mencapai kematangan tersebut siswa memerlukan bimbingan. Bimbingan diperlukan karena mereka masih kurang memiliki pemahaman dan wawasan tentang diri (self) dan lingkungan. Perkembangan siswa tidak terlepas dari pengaruh budaya dan lingkungan siswa berdomisili baik itu fisik psikis maupun sosial. Inventori pribadi siswa dipilih sebagai variabel yang akan dikaji dalam penelitian ini mengingat bahwa pribadi mempengaruhi arah aktivitas perilaku individu (diri seseorang). James F. 1990 menggambarkan diri (self) sebagai keseluruhan dari apa yang telah ada pada diri seseorang tubuh prilaku dan perasaan. Ada lima aspek dari diri seseorang Pertama fisik-diri semua aktifitas biologis berlangsung di dalamnya. Kedua diri-sebagai-proses. Ketiga diri-sosial. Keempat konsep-diri (self consept). Kelima cita-diri (James F. 1990). Nilai budaya Bima diungkap dengan kata Maja Labo Dahu . Maja Labo Dahu merupakan sistem nilai budaya Bima yang bersifat abstrak artinya merupakan pandangan hidup yang dijadikan pedoman dalam berfikir bertindak dan berkomunikasi dalam masyarakat Bima. Menurut M. Hillir (2001) bagi orang Bima Maja Labo Dahu merupakan norma adat yang harus dipegang teguh sebagai Fu u mori ro woko (tiang atau pedoman hidup). Maja Labo Dahu adalah sistem nilai yang sarat akan iman dan taqwa kebajikan martabat dan harga diri yang selalu menjadi rujukan dalam bertindak. Selanjutnya M. Hillir (2007) mengemukakan pada masa sekarang banyak generasi muda di Bima yang tidak kenal dengan nilai budayanya sendiri contohnya pemudi tidak bisa membedakan berpakaian adat sarimpu mpida dan sarimpu colo yang dipakai oleh para gadis dan ibu-ibu bila keluar rumah. Bila hal ini dibiarkan terus berlanjut maka cepat atau lambat generasi muda Mbojo (Bima) akan kehilangan jati dirinya sebagai Dou Mbojo (orang Bima). James F. (1990) menggambarkan diri (self) sebagai keseluruhan dari apa yang telah ada pada diri seseorang tubuh prilaku perasaan. Ada lima aspek dari diri seseorang Pertama fisik-diri semua aktifitas biologis berlangsung didalamnya. Kedua diri-sebagai-proses. Ketiga diri-sosial. Keempat konsep-diri (self consept). Kelima cita-diri. (James F. 1990). Kelima aspek diri (self) tersebut sebagai dasar pengembangan inventori selanjutnya disesuaikan dengan perkembangan/keadaan siswa SMP yang diadaptasi dengan nilai-nilai budaya Bima. Pengembangan Inventori Pribadi Siswa yang diadaptasi dengan Nilai Budaya Bima (IP NiBBi) melalui enam langkah (1) menentukan dan mendefinisikan bidang yang dikembangkan serta populasi sasarannya (2) mengidentifikasi sub-sub bidang yang dikembangkan (3) mengoperasio-nalisasikan substansi esensial inventori dan membuat kisi-kisi (4) membuat deskripsi item berdasarkan indikator dan deskriptor (5) penilaian dan penyem-purnaan item mencakup dua tahap kegiatan pertama uji-ahli dan uji kelompok kecil kedua uji lapangan (6) menuliskan pernyataan butir-butir inventori yang telah disempurnakan berdasarkan uji lapangan sebagai produk akhir pengembangan inventori pribadi siswa dalam layanan bimbingan dan konseling yang diadaptasi dengan nilai-nilai budaya Bima (IP NiBBi) serta membuat manual pengadministrasiannya. Inventori IP NiBBi terdiri dari 70 item pernyataan baik positif maupun negatif. Hasil perhitungan menggunakan Korelasi Product Moment menunjukkan dari 70 item pernyataan dinyatakan valid 67 item dengan koefisien korelasi berkisar antara 0 341-0 686. Sedangkan 3 item dinyatakan tidak valid yaitu nomor 57 dengan koefisien korelasi 0 283 item nomor 58 dengan koefisien korelasi 0 291 dan nomor 65 dengan koefisien korelasi 0 274. Uji reliabilitas menggunakan Cronbach Alpha diperoleh koefisien 0 968. Hal ini menunjukkan inventori IP NiBBi memiliki reliabilitas yang tinggi. Hasil uji analisis faktor eksploratory dengan menggunakan metode Principal Component Analysis diperoleh inventori pribadi siswa SMP yang diadaptasi dengan nilai-nilai budaya Bima menerangkan 87 7% dari varian yang ada sementara 12 3% diterangkan oleh faktor lain. Hasil penelitian ini menggunakan norma persentil dengan pengklasifikasian tingkat IP NiBBi yaitu Tinggi sekali tinggi sedang rendah dan rendah sekali. Penelitian ini berlaku untuk Daerah Kabupaten Bima dengan menggunakan norma lokal yaitu SMP di Kabupaten Bima. Hasil penelitian memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi sehingga bisa digunakan oleh konselor di Kabupaten Bima sebagai salah satu alat pengumpul data. Inventori tersebut sangat membantu konselor dalam memberikan layanan bimbingan pribadi sosial yang tepat terhadap siswa. Apabila penelitian semacam ini ingin dilaksanakan diharapkan mengambil subyek pada jenjang sekolah SMA/SMK/MA ataupun di SDN di Bima.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | ?? ?? |
Divisions: | Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Bimbingan dan Konseling (BK) > S2 Bimbingan dan Konseling |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 03 Jun 2010 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2010 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/56281 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |