Kustyarini (2009) Keefektifan konseling multimodal untuk mengelola stres mahasiswa (Studi Pra-Eksperimental) / Kustyarini. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Setiap individu mempunyai keinginan untuk mencapai sesuatu yang dicita-citakan. Dari cita-cita inilah maka kebutuhan untuk berprestasi dimiliki oleh setiap individu. Usaha untuk mencapai sesuatu kebutuhan berprestasi tidak menutup kemungkinan menyebabkan individu mengalami hambatan dalam mencapai cita-cita yang pada akhirnya dapat menyebabkan individu mengalami tekanan atau stres. Setiap individu mempunyai respon dan cara yang berbeda dalam menghadapi situasi yang sama. Masing-masing orang memandang dunia secara berbeda dan merespon terhadap sesuatu itu berbeda pula. Kemampuan seseorang atau tidak adanya kemampuan untuk mengatasi kejadian dan reaksi yang dialami individu menimbulkan stres dan sangat mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Stres merupakan suatu respon fisik dan psikologis yang biasa dialami oleh individu hampir di semua kalangan baik orang dewasa remaja bahkan anak-anak. Jenis-jenis permasalahannya tentunya beraneka ragam. Stres belajar merupakan salah satu jenis stres yang banyak dialami oleh mahasiswa. Berkaitan dengan fenomena di atas maka perlu kiranya dikembangkan pendekatan psikologis untuk membantu mahasiswa mengelola stres. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan Multimodal Therapy dari Lazarus untuk mengelola stres mahasiswa. Lazarus menyebut konsep BASIC ID (behavior affect sensation imagery cognition interpersonal relationships drugs-biology-nutrition-exercise) sebagai tujuh bidang pencetus stres. Lazarus bermaksud bahwa BASIC ID dapat membawa setiap insan untuk mengatasi ketidakberesan dalam setiap bidang kehidupannya lewat tindakan nyata oleh dirinya sendiri Tujuan penelitian ini adalah (1)Untuk menguji Konseling multimodal (KM) yang teruji keterterimaannya (acceptability) pada aspek kegunaan (utility) kelayakan (fesiability) dan ketepatan (accuracy) dan (2) Untuk menguji keefektifan Konseling Multimodal (KM) dalam mengurangi stres mahasiswa. Rancangan penelitian ini adalah pra-eksperimental dengan menggunakan the one-group pretest-posttest design. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Wisnuwardhana angkatan 2006/2007 yang memiliki keterampilan mengelola stres rendah. Penelitian ini menggunakan dua jenis instrumen yaitu a) bahan perlakuan dan b) instrumen pengukuran. Untuk mengetahui signifikansi keefektifan Penerapan Konseling Multimodal (PKM) dalam mengelola stres mahasiswa dilakukan analisis data dengan menggunakan statistik non parametrik. Hasil pretest menunjukkan bahwa subyek penelitian terindikasi mengalami stres. Hal ini terlihat dari sebaran nilai pretest untuk setiap modalitas. Hampir semua pertanyaan dijawab dengan nilai skor 2. Hasil post-test yang diberikan setelah mahasiswa diberi penerapan tujuh modalitas (perilaku emosi penginderaan khayalan pikiran interaksi dengan orang lain biologi/obat-obatan) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai skor antara pretest dan post-test. Nilai rata-rata post-test lebih besar daripada nilai rata-rata pretest. Pada modalitas perilaku dari rerata 1 91 sebelum penerapan menjadi rerata 2 57 sesudah penerapan. Pada modalitas emosi dari rerata 1 73 sebelum penerapan menjadi rerata 2 65 sesudah penerapan. Pada modalitas penginderaan dari rerata 1 72 sebelum penerapan menjadi rerata 2 58 sesudah penerapan. Pada modalitas khayalan dari rerata 1 80 sebelum penerapan menjadi rerata 2 59 sesudah penerapan. Pada modalitas pikiran dari rerata 1 73 sebelum penerapan menjadi rerata 2 69 sesudah penerapan. Pada modalitas interaksi dengan orang lain dari rerata 1 74 sebelum penerapan menjadi rerata 2 47 sesudah penerapan. Pada modalitas biologi/obat-obatan dari rerata 1 67 sebelum penerapan menjadi rerata 2 29 sesudah penerapan Konseling Multimodal. Perbedaan ini menunjukkan bahwa setelah mahasiswa diberi pelatihan seperti yang dimaksud dalam Konseling Multimodal (KM) terjadi peningkatan untuk semua modalitas yang dilatihkan. Adanya perbedaan antara mean sebelum penerapan dan mean sesudah penerapan yang terbaca pada hasil uji beda menunjukkan berkurangnya gejala stres yang dialami mahasiswa berarti Konseling Multimodal (KM) efektif mengelola stres mahasiswa. Dari hasil evaluasi terhadap pelatihan ketujuh modalitas ini mengindikasikan bahwa pelaksanaan Konseling Multimodal (KM) ini telah terlaksana dengan hasil sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Hal ini berarti bahwa Konseling Multimodal (KM) efektif dan dapat diterapkan untuk mengelola stres mahasiswa.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | ?? ?? |
Divisions: | Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Bimbingan dan Konseling (BK) > S2 Bimbingan dan Konseling |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 24 Jun 2009 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2009 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/56171 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |