Chasanah, Linda Alif Nur (2019) Strategi nelayan Desa Sidorukun Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik dalam menghadapi alih fungsi lahan akibat industri / Linda Alif Nur Chasanah. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
i ABSTRAK Chasanah Linda Alif Nur. 2018. Strategi Nelayan Desa Sidorukun Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik dalam Menghadapi Alih fungsi Lahan Akibat Industri. Skripsi. Program Studi S1 Pendidikan IPS. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Dr. I Nyoman Ruja S.U (2) I Dewa Putu Eskasasnanda S.Ant. M.A. Kata Kunci Nelayan Alih Fungsi Lahan Industri Hampir sepertiga bagian dari wilayah Kabupaten Gresik merupakan daerah pesisir pantai sehingga sebagian masyarakatnya tinggal di daerah pesisir. Kabupaten Gresik juga menjadi salah satu kota penyangga Ibu Kota dari Jawa Timur. Sebagai kota penyangga Gresik mengalami banyak perubahan seperti pada bidang industri. Tetapi pembangunan tersebut menjadi masalahan bagi masyarakat terutama dengan terjadinya alih fungsi lahan pesisir. Pembangunan yang terjadi menjadikan kehidupan nelayan di pesisir terganggu. Akibatnya para nelayan mulai merasakan perubahan sosial ekonomi karena adanya pembangunan perusahaan di sekitar desa mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1). sejarah berdirinya industri dan perubahan mata pencaharian 2) karakteristik nelayan 3).strategi kerja nelayan 4). perubahan sosial ekonomi nelayan. Pendekatan dan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif studi kasus. Sumber data yang digunakan yaitu sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer yaitu nelayan Desa Sidorukun sedangkan sumber data sekunder diperoleh melalui berbagai literatur. Prosedur pengumpulan data terdiri dari observasi wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model Miles and Huberman. Hasil penelitian ini sebagai berikut. Pertama Pembangunan industri dimulai dari berdirinya pelabuhan Semen Gresik tahun 1960-an. Diikuti dengan Sumber Mas dan Nusantara Plewood pada tahun 1970-an PJB Marina dan Kodeko berdiri pada tahun 1980-an. Dengan adanya industri menyebabkan alat tangkap nelayan yang rusak dan hilangnya akibat hilir mudik kapal perusahaan. sehingga menyebabkan masyarakat meninggalkan pekerjaannya sebagai nelayan. Kedua Karakteristik nelayan Desa Sidorukun keseluruhan laki-laki dengan usia 32- 50 tahun. Tingkat pendidikan nelayan bervariasi yaitu SD-SMA. Nelayan yang ada di Desa Sidorukun merupakan nelayan jarak dekat. Perahu yang digunakan nelayan merupakan perahu bermotor. Ketiga Waktu kerja nelayan terbagi menjadi dua yaitu nelayan yang pergi kelaut pada malam hari dan melaut setelah pulang dari bekerja di pabrik. Tahapan mencari ikan yaitu menentukan waktu keberangkatan dan mempersiapkan peralatan. Setelah itu memasang jaring yang diberi pemberat berupa timah dan dipasang melingkar menggunakan bantuan mesin. Keempat Nelayan Desa Sidorukun menjadikan nelayan sebagai pekerjaan sampingan karena hasil laut sudah tidak lagi menjanjikan akibat dari adanya industri. Perubahan dibidang pendidikan mengarah ke hal yang positif karena melaut sudah tidak lagi menghasilkan sehingga mereka menekankan pendidikan agar anaknya dapat diterima diperusahaan besar yang ada. Saran untuk peneliti selanjutnya adalah diharapkan dapat meneliti lebih dalam mengenai konflik yang terjadi antara nelayan dan perusahaan.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Sosiologi > S1 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 22 Jan 2019 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2019 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/55984 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |