Makna simbolik tradisi distrikan (kirab budaya dan larung sesaji) di Desa Ranuklindungan Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan / Septya Amihany Safitri - Repositori Universitas Negeri Malang

Makna simbolik tradisi distrikan (kirab budaya dan larung sesaji) di Desa Ranuklindungan Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan / Septya Amihany Safitri

Safitri, Septya Amihany (2018) Makna simbolik tradisi distrikan (kirab budaya dan larung sesaji) di Desa Ranuklindungan Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan / Septya Amihany Safitri. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

i RINGKASAN Safitri Septya Amihany. 2018. Makna Simbolik Tradisi Distrikan (Kirab Budaya dan Larung Sesaji) di Desa Ranuklindungan Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan. Skripsi. Program Studi Pendidikan IPS. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Dr. Sukamto M.Pd. M.Si. (2) Dra. Hj. Siti Malikhah Towaf M.A. Ph.D. Kata Kunci Makna Simbolik Kirab Budaya Larung Sesaji Masyarakat Suku Jawa memiliki berbagai macam tradisi yang telah dilakukan secara turun temurun. Salah satu tradisinya yakni tradisi slametan. Masyarakat Jawa yang ada di Desa Ranuklindungan Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan masih mempertahankan salah satu kebudyaan peninggalan nenek moyang dengan mengadakan Tradisi Distrikan (Kirab Budaya dan Larung Sesaji sebagai wujud syukur kepada Tuhan. Tradisi ini dilakukan pada bulan Suro. Penelitian ini memiliki tiga rumusan masalah yang akan di cari jawabannya diantaranya (1) Bagaimana sejarah Tradisi Distrikan di Desa Ranuklindungan dilakukan (2) Bagaimana prosesi Tradisi Distrikan di Desa Ranuklindungan dilakukan (3) Bagaimana makna simbolik dari Tradisi Distrikan bagi masyarakat di Desa Ranuklindungan . Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data adalah dengan observasi wawancara dan dokumentasi. Informan penelitian ini terdiri dari informan pendukung dan informan kunci dengan teknik snowball. Analisis data menggunakan Miles dan Huberman yang terdiri dari pengumpulan data penyajian data reduksi data dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data temuan pada penelitian ini meliputi perpanjangan pengamatan penelitian dan ketekunana pengamatan penelitian. Tahap-tahap penelitian yang dilakukan yaitu tahap persiapan pelaksanaan dan pelaporan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil yaitu (1) sejarah Tradisi Distrikan awalnya untuk meminta hujan yang dilakukan oleh masyarakat sekitar Danau Ranu. Tradisi Distrikan sempat terhenti dalam waktu yang lama karena mengalami pertentangan dari masyarakat yang mayoritas beragama Islam. Seiring berjalannya waktu tradisi ini diadakan kembali namun dengan nuansa yang berbeda dan dengan tujuan yang berbeda. Tradsi Distrikan diadakan kembali dengan tujuan untuk melestarikan budaya lokal masyarakat serta wujud syukur masyarakat terhadap Tuhan Yang Maha Esa. (2) Pelaksanaan Tradisi Distrikan terbagi menjadi tiga tahap pertama persiapan kedua pelaksanaan yakni dilakukan prosesi kirab budaya serta larung sesaji di tengah Danau Ranu ketiga acara penutup yang dilaksanakan dengan diadakan hiburan pentas seni dan berebut berkah dengan mengambil gunungan hasil bumi masyarakat. (3) Makna simbolik yang terdapat dalam tradisi Distrikan yaitu kirab budaya yang dilakukan menyimbolkan pelestarian budaya lokal yang ada di Desa Ranuklindungan. Pelarungan sesaji yang dilakukan menyimbolkan wujud syukur masyarakat atas hasil bumi yang di dapatkan. Saran diharapkan ada penelitian lebih lanjut mengenai Tradisi Distrikan terkait dengan kepariwisataan dan mitos yang ada di Danau Ranu secara lebih mendalam.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: H Social Sciences
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Sosiologi > S1 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 12 Jul 2018 04:29
Last Modified: 09 Sep 2018 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/55952

Actions (login required)

View Item View Item