Tradisi slametan suro gunung Kelud Desa Sugihwaras Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri / Yana Dwi Purnamasari - Repositori Universitas Negeri Malang

Tradisi slametan suro gunung Kelud Desa Sugihwaras Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri / Yana Dwi Purnamasari

Purnamasari, Yana Dwi (2018) Tradisi slametan suro gunung Kelud Desa Sugihwaras Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri / Yana Dwi Purnamasari. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Purnamasari Yana Dwi. 2017. Tradisi Slametan Suro Gunung Kelud Desa Sugihwaras Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri. Skripsi Prodi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. I Nyoman Ruja S.U. (II) I Dewa Putu Eskasasnanda S. Ant. M.A. Kata Kunci Tradisi Slametan Suro Gunung Kelud Tradisi merupakan pemikiran norma dan tingkah laku dalam menata masyarakat pada suatu wilayah. Salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki tradisi cukup unik adalah Kabupaten Kediri tradisi yang dimaksud yaitu Slametan Suro. Pelaksanaan tradisi Slametan Suro sudah begitu melekat di masyarakat lereng Gunung Kelud sehingga jika tidak melaksanakan terdapat sesuatu yang dirasa belum lengkap. Rumusan masalah yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana Sejarah tradisi Slametan Suro Gunung Kelud Desa Sugihwaras Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri (2) Bagaimana perkembangan tradisi Slametan Suro sebelum dan sesudah adanya pariwisata Gunung Kelud Desa Sugihwaras Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri (3) Apa fungsi tradisi Slametan Suro Gunung Kelud terhadap sosial ekonomi dan budaya masayarakat Desa Sugihwaras Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri (4) Apa makna dari tradisi Slametan Suro Gunung Kelud Desa Sugihwaras Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri Penelitian tradisi Slametan Suro ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi partisipasif wawancara medalam dan dokumntasi. Peneliti menggunakan analisis selama di lapangan dengan bertumpu pada model Miles dan Huberman yang disebut komponen analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Tradisi Slametan Suro Gunung Kelud berawal dari tradisi Desa Sugihwaras yang dinamakan ritual slametan punden. Tradisi tersebut dilaksanakan satu tahun sekali pada bulan Suro. Tahun 2005 dibukanya pariwisata Gunung Kelud dinas pariwisata mengembangkan tradisi Desa Sugihwaras dengan mengangkat mitos marahnya Lembu Suro terhadap Dewi Kilisuci. (2) Sebelum dibukanya wisata Gunung Kelud tradisi Slametan Suro diwujudkan dengan slametan punden di lereng Gunung Kelud. Dibukanya wisata Gunung Kelud tanpa merubah tradisi Desa. Tradisi Slametan Suro diwujudkan dengan slametan punden dan ritual sesaji di puncak Gunung Kelud. (3) Fungsi dari Slametan Suro yaitu masyarakat Desa Sugihwaras dapat bekerja sama dengan sesama dan dengan pemerintah. Kedua dilaksanakan guna melesatarikan budaya. Ketiga adanya ritual dapat membuka peluang usaha masyarakat untuk berdagang.(4) Tradisi Slametan Suro memiliki makna berupa hubungan baik manusia dengan Tuhan manusia dengan sesama masyarakat manusia dengan alam tempat tinggalnya serta manusia dengan leluhurnya. Kesimpulan pada penelitian ini adalah keteguhannya dalam menjaga tradisi membuat masyarakat Desa Sugihwaras terus melaksanakan Slametan Suro setiap tahunnya. Dengan demikian perlu adanya peneliti lanjutan mengenai Slametan Suro di Gunung Kelud dengan menggunakan perspektif yang berbeda.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: H Social Sciences
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Sosiologi > S1 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Depositing User: library UM
Date Deposited: 19 Jan 2018 04:29
Last Modified: 09 Sep 2018 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/55925

Actions (login required)

View Item View Item