Caruban 2010-2014: perkembangan kota pasca perubahan status dari kota kecamatan menjadi ibu kota Kabupaten Madiun / Muhammad Faishal Fadlie - Repositori Universitas Negeri Malang

Caruban 2010-2014: perkembangan kota pasca perubahan status dari kota kecamatan menjadi ibu kota Kabupaten Madiun / Muhammad Faishal Fadlie

Fadlie, Muhammad Faishal (2015) Caruban 2010-2014: perkembangan kota pasca perubahan status dari kota kecamatan menjadi ibu kota Kabupaten Madiun / Muhammad Faishal Fadlie. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

CARUBAN 2010-2014 PERKEMBANGAN KOTA PASCA PERUBAHAN STATUS DARI KOTA KECAMATAN MENJADI IBU KOTA KABUPATEN MADIUN Fadlie Muhammad Faishal. 2015. Caruban 2010-2014 Perkembangan Kota Pasca Perubahan Status Dari Kota Kecamatan Menjadi Ibu Kota Kabupaten Madiun. Skripsi. Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu SosialUniversitas Negeri Malang. Pembimbing Dr. R. Reza Hudiyanto M. Hum Kata Kunci Caruban Ibu Kota Kabupten Madiun Perpindahan. Setiap kota mempunyai kesejarahan yang berbeda-beda dari kota satu atau kota lainnya itu semua dikarenakan latar geografi sosial budaya ekonomi dan politik yang dimiliki masing-masing kota juga berbeda-beda.Sebagian besar kota di Indonesia telah mengalami perkembangan yangsangat pesat. Perkembangan tersebut memiliki ciri dan hirarki yang berbedadi masing-masing kota. Caruban merupakan salah satu kota yang berkembang karena faktor geografi dan faktor politis. Caruban ini berada pada pertigaan jalur lintas jalan arteri primer menghubungkan Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah. Potensi yang dimiliki Caruban menjadikan kebijakan penguasa merubah status kota pedalaman menjadi Ibukota kabupaten. Penelitian ini menggunakan metode penelitian historis melalui empat tahap yakni heuristik kritik intepretasi dan historiografi. Berdasarkan hasil penelitian ini adalah (1) Caruban merupakan wilayah yang sering berubah status pemerintahan. Dalam perjalanan sejarahnya Caruban pada masa kolonial berstatus Kabupaten Kecil lalu menjadi Kawedanan pada masa kemerdekaan beralih menjadi wilayah pembantu bupati Madiun dan pada tahun 2010 berkembang menjadi Ibu Kota Kabupaten Madiun (2) Caruban berkembang karena faktor internal (faktor geografis) dan eksternal (faktor politis). Faktor geografis dikarenakan terdapat jalur alternatif dan faktor politis dijadikannya Ibukota Kabupaten Madiun (3) Dampak perubahan status ini berpengaruh terhadap bidang sosial budaya yakni meliputi kriminalitas transportasi perkembangan pasar kuliner dan kesenian. Kriminalitas di Caruban yang identik dengan kekerasan perguruan pencak silat bergeser menjadi penipuan dan penggelapan. Sistem transportasi kurang berjalan maksimal transportasi umum yang ada di Kota Caruban kurang diminati masyarakat. Masyarakat lebih memilih transportasi pribadi dikarenakan keberadaan terminal kurang strategis. Perpindahan keberadaan pasar besar Caruban mempengaruhi minat untuk berbelanja. Masyarakat lebih memilih pasar sayur (Pasar Umum Caruban) untuk memuhi kebutuhan dikarenakan akses lebih dekat dan mudah. Sebagai kota transit kuliner di Caruban berkembang di sepanjang jalan raya besar. Selain itu keberadaan kesenian Dongkrek mulai berkembang pesat sejalan dengan dijadikannya ikon Kota Caruban sebagai Kota Dongkrek. Penulisan karya ilmiah ini diharapkan mampu menginspirasi penulis lain untuk melakukan penelitian dengan topik yang lebih menarik karena ada banyak tema yang belum ditulis tentang sejarah Kabupaten Madiun. Sehingga sejarah lokal Kabupaten Madiun akan lebih lengkap.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: D History General and Old World > D History (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Sejarah (SEJ) > S1 Ilmu Sejarah
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 06 Aug 2015 04:29
Last Modified: 09 Sep 2015 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/55767

Actions (login required)

View Item View Item