Menu populer Hindia Belanda (1901-1942): kajian pengaruh budaya Eropa terhadap kuliner Indonesia / Pipit Anggraeni - Repositori Universitas Negeri Malang

Menu populer Hindia Belanda (1901-1942): kajian pengaruh budaya Eropa terhadap kuliner Indonesia / Pipit Anggraeni

Anggraeni, Pipit (2015) Menu populer Hindia Belanda (1901-1942): kajian pengaruh budaya Eropa terhadap kuliner Indonesia / Pipit Anggraeni. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Anggraeni Pipit. 2015. Menu Populer Hindia-Belanda (1901-1942) Kajian Pengaruh Budaya Eropa Terhadap Kuliner Indonesia. Skripsi Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang. Pembimbing Dr. Ari Sapto M.Hum. Kata Kunci menu populer Hindia-Belanda kuliner. Kuliner merupakan suatu komponen penting dalam kehidupan masyarakat yang dapat menunjukkan jatidiri sebuah bangsa. Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya kuliner. Berbagai bangsa asing yang pernah singgah di Indonesia mempunyai peran yang besar dalam perkembangan kuliner di Indonesia. Pertemuan antara beberapa budaya yang terjadi di Indonesia pada periode tertentu dikenal dengan istilah Kebudayaan Indis. Kebudayaan tersebut tumbuh subur karena beberapa faktor baik faktor ekstern maupun faktor intern. Perubahan jenis makanan yang dikonsumsi masyarakat dari waktu ke waktu menimbulkan banyak pertanyaan terutama alasan dari perubahan itu sendiri. Oleh karena itu inti permasalahan dari skripsi ini adalah bagaimana gambaran umum masyarakat Indonesia pada tahun 1901-1942 bagaiman proses penguatan hegemoni budaya Eropa terhadap kuliner Indonesia pada tahun 1901-1942 serta bagaimana bentuk pengaruh budaya Eropa terhadap kuliner Indonesia ditinjau dari segi menu populer yang dihidangkan di Hindia-Belanda pada tahun 1901-1942. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum masyarakat Indonesia pada tahun 1901-1942 mengidentifikasi proses penguatan hegemoni budaya Eropa terhadap kuliner Indonesia (1901-1942) serta menjelaskan bentuk pengaruh budaya Eropa terhadap kuliner Indonesia ditinjau dari segi menu populer yang dihidangkan di Hindia-Belanda pada tahun 1901-1942. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah yang meliputi lima tahapan yaitu pemilihan topik heuristik kritik sumber interpretasi dan historiografi. Kajian pustaka merupakan hal utama yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian ini menunjukkan beberapa fakta sebagai berikut. Pertama Masyarakat Indonesia dalam kurun waktu 1901-1942 memiliki struktur sosial yang membedakan diri mereka antara yang satu dengan yang lain. Perbedaan tersebut didasarkan pada nilai-nilai budaya kedudukan dalam pemerintahan dan kemampuan mereka dalam ekonomi. Di sisi lain pertmuan yang terjadi antara Bumiputera dan orang Eropa memunculkan sebuah budaya baru yang saat ini dikenal sebagai budaya Indis. Kedua hegemoni budaya Eropa terhadap kuliner Indonesia selama periode 1901-1942 dipengaruhi oleh berbagai hal yaitu pengenalan berbagai bahan pangan khas Eropa melalui resep makanan iklan makanan dan juga memanfaatkan perkembangan teknologi transportasi yang memperpendek jarak antara Eropa dan Hindia-Belanda. Melalui teknologi masak seperti kompor gas dan teknik pengawetan makanan untuk menjaga nilai-nilai higinis pada makanan. Melalui juru masak/koki yang memiliki peran besar dalam dapur keluarga-keluarga Eropa. Melalui pendirian Sekolah Rumah Tangga (Huishoudschool) yang menggunakan standar Eropa. Melalui penulisan kookboek yang memuat berbagai panduan yang berhubungan dengan dapur berdasarkan standar Eropa dan melalui Pendirian Rumah Potong Hewan yang berfungsi menjaga kebersihan dan kesehatan bahan makan hewani. Ketiga pengaruh budaya Eropa terhadap kuliner Indonesia dalam kurun waktu 1901-1942 dapat diidentifikasi melalui berbagai menu populer yang resep makanannya banyak muncul dalam kookboek maupun majalah rumah tangga. Sebelum kedatangan bangsa Eropa makanan yang dikonsumsi masyarakat Bumiputera selalu memperhatikan nilai-nilai budaya adiluhung dan juga ajaran dalam agama (sistem religi). Budaya membaca dan meulis yang semakin populer dikalangan masyarakat Bumiputera terutama kalangan menengah atas telah membawa mereka untuk larut dalam budaya makan Eropa namun mereka masih tetap mempertahankan cita rasa masyarakat Bumiputera sendiri dalam setiap hidangan Eropa yang mereka sajikan. Pengaruh lain juga tampak pada beberapa makanan yang menggunakan kosa kata Belanda. Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan penelitian ini yaitu pengaruh budaya Eropa tidak hanya tampak pada sajian dan tata cara penyajian makanan itu sendiri namun juga pada pergeseran makna serta fungsi dari setiap makanan yang dihidangkan. Penulis menyarankan bahwa perlu dilakukan penelitian lebih mendalam mengenai berbagai restoran ternama di beberapa kota besar di Hindia-Belanda sebab banyak sumber yang memperlihatkan aktivitas restoran-restoran tersebut yang hingga saat ini belum dikaji menggunakan kajian sejarah.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: D History General and Old World > D History (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Sejarah (SEJ) > S1 Ilmu Sejarah
Depositing User: library UM
Date Deposited: 11 Jun 2015 04:29
Last Modified: 09 Sep 2015 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/55765

Actions (login required)

View Item View Item