Peranan desa pendidikan Tawangsari dalam pembangunan jati diri Kabupaten Tulungagung tahun 1824-1980 / Aprin Widorini - Repositori Universitas Negeri Malang

Peranan desa pendidikan Tawangsari dalam pembangunan jati diri Kabupaten Tulungagung tahun 1824-1980 / Aprin Widorini

Widorini, Aprin (2015) Peranan desa pendidikan Tawangsari dalam pembangunan jati diri Kabupaten Tulungagung tahun 1824-1980 / Aprin Widorini. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Widorini Aprin. 2014. Peranan Desa Perdikan Tawangsari Dalam Pembangunan Jati Diri Kabupaten Tulungagung Tahun 1824-1980. Skripsi Program Studi Ilmu Sejarah Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Drs. Dewa Agung Gede Agung M.Hum (2) Dra. Yuliati M.Hum. Kata Kunci Peranan Desa Perdikan Tawangsari. Desa perdikan Tawangsari merupakan daerah berstatus perdikan mutihan Dibandingkan desa perdikan lainnya misalnya yang berada di Madiun Magetan dan Ponorogo hanya desa Tawangsari yang memiliki layang kekancingan dari Mangkubumi. Desa perdikan Tawangsari memiliki peran penting dalam pembangunan kabupaten Tulungagung. Dalam penelitian ini akan membahas mengenai peranan desa perdikan Tawangsari dalam bidang sosial ekonomi politik budaya dan agama tahun 1824-1980 serta peranan Kyai Abu Mansur sebagai kepala desa perdikan Tawangsari dalam pembangunan Kota Tulungagung (Alun-alun Tulungagung) tahun 1824. Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian sejarah. Data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain berupa dokumen tertulis (buku jurnal arsip) dan juga wawancara dengan pihak-pihak yang terkait dengan tema penelitian. Metode penelitian sejarah yang terdiri dari 4 tahap yaitu (1) Heuristik (2) Kritik (3) Interpretasi (4) Historiografi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa (1) penetapan desa perdikan Tawangsari diberikan kepada Kyai Abu Mansur karena jasanya membantu Mangkubumi memperoleh kedudukan sebagai raja di Yogyakarta. Peranan desa perdikan Tawangsari terlihat dalam berbagai bidang diantaranya dalam bidang sosial segala urusan pernikahan diatur sendiri dalam pemerintahan perdikan. Dalam bidang ekonomi keberadaan desa perdikan Tawangsari di sepanjang Sungai Ngrowo memiliki manfaat tersendiri karena merupakan satu-satunya akses perdagangan dan merupakan lahan pertanian yang subur. Dalam bidang politik desa perdikan Tawangsari diperintah oleh para kyai dan desa perdikan Tawangsari tidak pernah dikenakan pembayaran pajak. Dalam bidang budaya dan agama desa perdikan Tawangsari melestarikan tradisi Mataram yang dilaksanakan pada bulan Maulud selain menjadi tempat persebaran dan perkembangan agama Islam di Tulungagung. (2) Kyai Abu Mansur sebagai kepala desa perdikan turut andil dalam pembangunan alun-alun Tulungagung tahun 1824 dan mengerahkan sebagian masyarakat perdikan untuk membantu membendung air yang menggenangi kawasan alun-alun dengan membuat saluran air yang dialirkan ke Sungai Jenes. Saran bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengkaji sejarah desa dengan tema yang berbeda misalnya tradisi desa perdikan di Tulungagung sejarah desa perdikan Winong dan sejarah desa perdikan Majan. Dari setiap wilayah tersebut tentu memiliki keunikan yang berbeda.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: D History General and Old World > D History (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Sejarah (SEJ) > S1 Ilmu Sejarah
Depositing User: library UM
Date Deposited: 06 Jan 2015 04:29
Last Modified: 09 Sep 2015 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/55762

Actions (login required)

View Item View Item