Letusan gunung Kelud tahun 1919 dan dampaknya terhadap perubahan ekologi di Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar serta nilai-nilai edukasinya / Ika Sambita Girinandi - Repositori Universitas Negeri Malang

Letusan gunung Kelud tahun 1919 dan dampaknya terhadap perubahan ekologi di Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar serta nilai-nilai edukasinya / Ika Sambita Girinandi

Girinandi, Ika Sambita (2016) Letusan gunung Kelud tahun 1919 dan dampaknya terhadap perubahan ekologi di Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar serta nilai-nilai edukasinya / Ika Sambita Girinandi. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Girinandi Ika Sambita. 2015. Letusan Gunung Kelud Tahun 1919 dan Dampaknya terhadap Perubahan Ekologi di Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar serta Nilai-nilai Edukasinya. Skripsi Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sejarah Universitas Negeri Malang. Pembimbing Drs. Slamet Sujud Purnawan Jati M.Hum. Kata Kunci Gunung Kelud dampak ekologis nilai-nilai edukasi. Gunung Kelud adalah salah satu gunung berapi di Indonesia yang masih aktif dan paling berbahaya karena sering terjadi letusan. Gunung berapi ini mempunyai ciri khas adanya danau kawah yang membuat lahar letusan sangat cair dan membahayakan penduduk sekitarnya. Seperti letusan Gunung Kelud yang terjadi pada tahun 1919 merupakan salah satu letusan terbesar kedua setelah letusan tahun 1586 dan sumber data mulai tersedia di tahun tersebut. Dalam kurun waktu terakhir ini para ahli menyadari penelitian yang membahas mengenai perubahan ekologi dari letusan Gunung Kelud pada tahun 1919 masih belum ada. Berkaitan dengan itu maka diperlukan pembahasan mengenai dampak perubahan ekologi pada letusan Gunung Kelud di tahun tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kondisi ekologi sebelum letusan Gunung Kelud tahun 1919 serta dampak letusan Gunung Kelud tahun 1919 terhadap perubahan ekologi di Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar serta nilai-nilai edukasinya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah. Metode yang digunakan terdiri dari lima tahap yaitu pemilihan topik heuristik (pengumpulan sumber tertulis foto dan peta) kritik (intern dan ekstern) interpretasi (analisis dan sintesis) dan historiografi. Berdasarkan hasil interpretasi data tersebut penelitian ini memiliki dua kesimpulan. Pertama Kondisi ekologi sebelum letusan Gunung Kelud pada tahun 1919 ekologi pertanian yang sangat berkembang di Desa Gandusari dalam bidang bertani. Ekologi perkebunan terlihat di Dusun Bantaran Desa Semen Kecamatan Gandusari adalah perkebunan teh kopi dan coklat. Dan di Desa Kotes masyarakat bermatapencaharian perladangan. Ekologi pemukiman berada di Kecamatan Gandusari di setiap wilayahnya. Dari ketiga ekologi yang disebutkan juga terdapat ekologi peternakan. Ekologi peternakan yang berada di Kecamatan Gandusari hewan sapi dan kambing yang ketika terjadi letusan yang sempat dibawa mengungsi. Kedua bentuk perubahan ekologi yang terjadi sebelum letusan Gunung Kelud tahun 1919 dengan setelah letusan yaitu dahulu di Desa Sumber Agung merupakan lahan pertanian setelah terjadi letusan Gunung Kelud tahun 1919 desa ini menjadi ladang masyarakat. Di Desa Kotes yang dahulunya sebagai ladang menjadi pemukiman masyarakat karena lokasinya yang jauh dari Gunung Kelud masyarakat mengantisipasi terjadinya letusan Gunung Kelud. Perkebunan milik pemerintah Belanda yang berada di Desa Bantaran setelah terjadi letusan Gunung Kelud banyak yang dibiarkan rusak. Nilai-nilai edukasi yang di dapat dari letusan Gunung Kelud tahun 1919 tersebut adalah toleransi peduli lingkungan dan peduli sosial.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Sejarah (SEJ) > S1 Pendidikan Sejarah
Depositing User: library UM
Date Deposited: 01 Aug 2016 04:29
Last Modified: 09 Sep 2016 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/55193

Actions (login required)

View Item View Item