Dinamika Taman Siswa di Banyuwangi (1954-2013) / Ermi Liahana - Repositori Universitas Negeri Malang

Dinamika Taman Siswa di Banyuwangi (1954-2013) / Ermi Liahana

Liahana, Ermi (2015) Dinamika Taman Siswa di Banyuwangi (1954-2013) / Ermi Liahana. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

i ABSTRAK Liahana Ermi. 2015. Dinamika Taman Siswa di Banyuwangi (1954-2013). Skripsi Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang. Pembimbing Prof. Dr. Hariyono M.Pd. Kata kunci dinamika Taman Siswa pendidikan berbasis kebudayaan. Taman Siswa didirikan pada tanggal 3 Juli 1922 oleh Ki Hajar Dewantara. Dalam perkembangannya sejak masa penjajahan Belanda hingga saat ini mengalami dinamika (pasang surut). Taman Siswa banyak memiliki cabang di daerah-daerah salah satunya cabang Taman Siswa Banyuwangi. Sebagai badan pendidikan yang berbasis kebudayaan Taman Siswa Banyuwangi berperan dalam melestarikan kebudayaan dan kesenian daerah Banyuwangi. Rumusan masalah terdiri atas (1) Bagaimana sistem pendidikan Taman Siswa di Banyuwangi (2) Bagaimana dinamika Taman Siswa di Banyuwangi dalam periode 1954-2013 . Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan sistem pendidikan Taman Siswa di Banyuwangi (2) mendeskripsikan dinamika Taman Siswa di Banyuwangi dalam periode 1954- 2013. Penelitian ini dilakukan di dua perguruan cabang Taman Siswa Banyuwangi yang saat ini masih aktif yakni Taman Siswa Genteng dan Taman Siswa Pedotan. Fokus penelitian yaitu periode awal disahkannya Taman Siswa Banyuwangi pada tahun 1954 hingga periode puncak perkembangan yang terjadi antara tahun 1970-1995 serta periode kemunduran sejak tahun 1996 hingga kondisi terakhir pada tahun 2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah. Metode tersebut menggunakan langkah-langkah sebagai berikut. Pertama pemilihan topik yang didasarkan pada kedekatan emosional dan intelektual. Kedua pengumpulan sumber (heuristik) yang diklasifikasikan menjadi sumber primer dan sumber sekunder. Ketiga kritik sejarah yang terbagi menjadi kritik eksternal dan internal. Keempat interpretasi atau penafsiran sejarah adalah melakukan analisis dari fakta yang diperoleh dari sumber-sumber sejarah melalui tahapan analisis dan sintesis. Kelima historiografi yaitu penulisan sejarah secara kronologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Sistem pendidikan yang diterapkan sama dengan sistem pendidikan Taman Siswa pusat yakni menerapkan Sistem Among mengajarkan pendidikan budi pekerti melaksanakan Tripusat Pendidikan dan menerapkan Kurikulum Ketaman-Siswaan disamping Kurikulum Nasional (2) Dalam perjalanannya Taman Siswa Banyuwangi mengalami pasang surut. Periode awal disahkannya yakni tahun 1954 Taman Siswa Banyuwangi mulai berkembang dan disambut positif oleh masyarakat. Selanjutnya berada pada puncak perkembangan pada tahun 1970 hingga tahun 1995. Dimulai tahun 1996 Taman Siswa Banyuwangi mulai mengalami penurunan yang disebabkan faktor intern dan ekstern. Berdasarkan penelitian di atas peneliti menyarankan agar penelitian selanjutnya lebih memfokuskan pada peranan cabang Taman Siswa di daerah sebagai badan pelestarian kebudayaan dan kesenian derah serta kurikulum Ketaman-Siswaan saat ini yang semakin tergerus perkembangan zaman. Selain itu ii untuk pemerintah juga harus lebih meningkatkan mutu dan kualitas tidak hanya pada sekolah negeri namun juga pada sekolah swasta khususnya. Pemerintah juga harus mempertimbangkan kembali kebijakan penerapan mata pelajaran Budi Pekerti di sekolah mengingat pengikisan moral yang terjadi pada generasi muda saat ini.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Sejarah (SEJ) > S1 Pendidikan Sejarah
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 19 Aug 2015 04:29
Last Modified: 09 Sep 2015 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/55167

Actions (login required)

View Item View Item