Fungsi keagamaan situs Sirakkencong abad XII-XV masehi (Kontribusi terhadap pendidikan sejarah bersekala lokal) / Ferry Riyandika - Repositori Universitas Negeri Malang

Fungsi keagamaan situs Sirakkencong abad XII-XV masehi (Kontribusi terhadap pendidikan sejarah bersekala lokal) / Ferry Riyandika

Riyandika, Ferry (2010) Fungsi keagamaan situs Sirakkencong abad XII-XV masehi (Kontribusi terhadap pendidikan sejarah bersekala lokal) / Ferry Riyandika. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kata kunci fungsi keagamaan situs Sirahkencong sejarah lokal. Peninggalan arkeologi berupa bangunan candi di Jawa Timur begitu banyak dan beragam. Salah satunya berada di Wilayah Blitar yaitu di Situs Sirahkencong yang terletak di lereng barat daya Gunung Kawi Perkebunan Sirahkencong Dukuh Sirahkencong Desa Ngadirenggo Kecamatan Wlingi. Situs Sirahkencong didapati banyak tinggalan arkeologi berupa bangunan candi berbentuk altar pancuran gunung (jaladwara) Prasasti Ukir Negara bertarikh Saka 1120 (1198 Masehi) dan 1304 Saka (1382 Masehi) kronogram bertarikh Saka 1389 (1467 Masehi) arca dwarapala lampu perunggu berujung lingga dan sebagainya. Ditilik dari temuan-temuan tersebut Situs Sirahkencong memiliki arti penting pada masanya setidaknya dalam hal fungsi keagamaan. Permasalahan yang diteliti adalah (1) paparan rinci tinggalan arsitektural ikonografis epigrafis dan paleo-ekologis serta artefaktual lainnya yang berada di Situs Sirahkencong dan sekitarnya (2) Religi yang melatari keagamaan Situs Sirahkencong abad XII-XV berdasarkan data arkeologis historis dan ekologis (3) fungsi Religis Situs Sirahkencong abad XII-XVMasehi berdasarkan latar keagamaannya dan (4) bagaimana kontribusi hasil kajian mengenai fungsi keagamaan Situs Sirahkencong (abad XII-XV) bagi pendidikan sejarah berskala lokal. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan secara rinci tinggalan arsitektural ikonografis epigrafis dan paleo-ekologis serta artefaktual lainnya yang berada di Situs Sirahkencong dan sekitarnya (2) Mengungkapkan latar keagamaan Situs Sirahkencong abad XII-XV Masehi berdasarkan data arkeologis historis dan ekologis yang diketemukan (3) Menganalisis ragam fungsi Situs Sirahkencong abad XII-XVMasehi berdasarkan latar keagamaannya dan (4) mendeskripsikan kontribusi hasil kajian mengenai fungsi keagamaan Situs Sirahkencong (abad XII-XV) bagi pendidikan sejarah berskala lokal. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Sumber data primer dalam penelitian adalah berupa sumber data artefaktual tekstual dan ekofaktual sedangkan sumber data sekundernya adalah berupa sumber data artefaktual di tempat lain tekstual pembanding dan ekofaktual penyerta. Dalam kegiatan pengumpulan data dilakukan menggunakan metode observasi kajian pustaka dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan Situs Sirahkencong memiliki tinggalan dan temuan berupa Prasasti Ukir Negara bertarikh Saka 1120 (1198 Masehi) dan 1304 Saka (1382 Masehi) Jaladwara yang memuat relief cerita Samodramanthana atau Amerthamanthana dan kronogram bertarikh Saka 1389. Di Situs ini terdapat bangunan altar candi. Pada altar candi ini terdapat relief cerita Bubuksah- Ganggangaking yang terletak di bangunan I bangunan II terdapat relief cerita Samodramanthana atau Amertamanthana dan pada bangunan III terdapat relief cerita Bima mencari Tirthamanthana yang merujuk pada Kitab Nawaruci. Selain itu juga ditemukan lampu perunggu berujung lingga umpak dan arca dwarapala. Berdasarkan adanya situs religi ini yang didukung oleh keberadaan bangunan candi yang berbentuk altar yang dulu dipakai sebagai tempat pemujan Dewa Gunung dan roh nenek moyang serta berdasarkan cerita yang dipahatkan di Candi Sirahkencong dapat disimpulkan bahwa situs ini berkenaan dengan tema kelepasan. Temuan lampu perunggu berujung lingga dan relief Bima di bangunan III merupakan perwujudan terhadap Dewa Siwa menjadi bukti penguat tentang hal ini. Dengan demikian Situs Sirahkencong berlatar agama Hindhu khususnya sekte Saiwasiddhanta yang merupakan agama Hindhu pemuja Dewa Siwa dan banyak dianut oleh para rsi yang tinggal di karsyan. Situs Sirahkencong memiliki beberapa fungsi religi diantaranya adalah sebagai tempat pendidikan pada masa lampau yaitu karsyan. Selain itu juga digunakan sebagai tempat pemujaan terhadap Dewa Gunung. Situs Sirahkencong befungsi juga sebagai tempat pemujaan agama Hindhu sekte Saiwasiddhanta. Sekte ini mengajarkan tentang konsep Lingga (Linggapuja). Lingga dalam aliran ini merupakan lambang dari Dewa Siwa dan lambang kehampaan (kenyataan tertinggi). Diketahui juga bahwa situs ini juga memiliki fungsi sebagai satra. Satra merupakan tempat singgahan terakhir bagi peziarah yang bermaksud melanjutkan perjalanan menuju ke puncak Gunung Kawi. Dalam kaitannya dengan kontribusi hasil kajian mengenai fungsi keagamaan Situs Sirahkencong bagi pendidikan sejarah berskala lokal adalah sebagai penunjang atau pelengkap dalam buku pelajaran IPS Terpadu dan Sejarah tentang materi peninggalan sejarah yang bercorak Hindhu-Budha diantarnya dalam peninggalan berupa seni arsitektur seni rupa dan sistem pendidikan. Kontribusi lainnya sebagai menanaman nilai-nilai moral terhadap murid.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Sejarah (SEJ) > S1 Pendidikan Sejarah
Depositing User: library UM
Date Deposited: 26 Nov 2010 04:29
Last Modified: 09 Sep 2010 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/55065

Actions (login required)

View Item View Item