Peranan Muhammadiyah dalam peningkatan pendidikan di Kota Probolinggo tahun 2005-2010 / Riezky Ema Ismono - Repositori Universitas Negeri Malang

Peranan Muhammadiyah dalam peningkatan pendidikan di Kota Probolinggo tahun 2005-2010 / Riezky Ema Ismono

Ismono, Riezky Ema (2016) Peranan Muhammadiyah dalam peningkatan pendidikan di Kota Probolinggo tahun 2005-2010 / Riezky Ema Ismono. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Ismono Riezky Ema. 2015. Peranan Muhammadiyah Dalam Peningkatan Pendidikan Di Kota Probolinggo Tahun 2005-2010. Skripsi. Jurusan Sejarah. Program Studi Ilmu Sejarah. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Abdul Latif Bustami M.Si (II) Najib Jauhari S.Pd M.Hum Kata kunci Muhammadiyah Pendidikan Probolinggo Muhammadiyah adalah organisasi kemasyarakatan yang didirikan atas cita-cita Islam. Muhammadiyah adalah satu organisasi Islam Modernis yang penting di Indonesia yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan pada tahun 1912 di Yogyakarta. Dalam mempromosikan tujuannya Muhammadiyah memperluas aktivitasnya dalam berbagai bidang seperti keagamaan sosial dan pendidikan melalui jaringan luas organisasi pemuda dan wanita klinik rumah sakit dan sistem pendidikan Islam yang modern. Masalah pendidikan dan pengajaran menjadi perhatian utama dari Muhammadiyah. Dalam dunia pendidikan dan pengajaran Muhammadiyah telah mengadakan pembaruan pendidikan agama. Modernisasi pendidikan dilakukan sesuai dengan tuntutan dan kehendak jaman. Pengajaran agama Islam diberikan di sekolah-sekolah umum baik negeri maupun swasta. Rumusan masalah dalam penulisan ini adalah (1) Bagaimana peran Muhammadiyah dalam aspek pendidikan di Indonesia (2) Bagaimana peranan Muhammadiyah dalam peningkatan pendidikan di Kota Probolinggo tahun 2005-2010 Penulisan ini bertujuan (1) Menjelaskan peran Muhammadiyah dalam aspek pendidikan di Indonesia (2) Menjelaskan peranan Muhammadiyah dalam peningkatan pendidikan di Kota Probolinggo tahun 2005-2010. Metode penulisan yang digunakan adalah metode penulisan sejarah. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penulisan sejarah antara lain Heuristik Kritik Interpretasi dan Historiografi. Heuristik dilakukan di kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) di Kota Probolinggo. Penemuan data-data sejarah itu kemudian diuji menggunakan kritik sumber baik eksternal maupun internal yang hasilnya kemudian diinterpretasikan. Setelah dilakukan interpretasi tahap akhir yang dilakukan adalah menuangkan dalam bentuk historiografi yaitu penulisan karya ilmiah berupa skripsi. Historiografi dalam karya ini dituangkan dalam bentuk diskriptif naratif. Hasil penulisan ini menunjukkan bahwa Muhammadiyah sebagai gerakan pembaruan Islam di Indonesia lahir atas dorongan dan situasi yang mengitari dunia Islam pada awal abad ke-20 yang mencakup antara lain kondisi sosial-politik kultural dan keagamaan. Gerakan pembaruan Muhammadiyah baik dalam konteks sejarah maupun subtansi dapat dilihat dalam peta pembaruan Islam di Indonesia yang pada dasarnya merupakan upaya membarukan kembali (pemahaman) ajaran Islam dengan menggunakan ukuran zaman dan tempat sesuai dengan tantangan realitas atau konteks yang dihadapi. (1) Dalam kegiatan pendidikan dan kesejahteraan sosial Muhammadiyah mempelopori dan menyelenggarakan sejumlah pembaruan dan inovasi yang lebih nyata. Bagi Muhammadiyah yang berusaha keras menyebarluaskan Islam lebih dalam pendidikan mempunyai arti penting karena melalui aspek pendidikan pemahaman tentang Islam dapat diwariskan dan ditanamkan dari generasi ke generasi. Pembaruan pendidikan ini meliputi dua segi yaitu segi cita-cita dan segi teknik pengajaran. Gagasan pendidikan Muhammadiyah adalah untuk mendidik sejumlah banyak orang awam dan meningkatkan pengetahuan masyarakat. Seluruh amal usaha bidang pendidikan ini pada umumnya berdiri atas inisiatif lokal berdasarkan kebutuhan setempat dan dibangun dengan swadaya masyarakat. Bantuan pemerintah kalaupun ada biasanya diberikan pada proses penyelesaian akhir dan porsinya sangat kecil dibandingkan swadaya masyarakat setempat. Jika membuka kembali sejarah Muhammadiyah sejak awal berdiri memang sudah fokus dalam bidang penerangan pencerdasan dan pencerahan umat. Tegasnya pendidikan sudah menjadi nafas Muhammadiyah. Sampai bulan Mei 2010 lembaga pendidikan Muhammadiyah yang tersebar di Indonesia meliputi SD/MI/MD ada 2.563 buah SMP/MTs ada 1.685 buah SMA/MA ada 747 buah SMK ada 396 buah Madrasah Muallimin/Muallimat ada 25 buah Pondok Pesantren ada 101 buah dan PTM ada 172 buah. (2) Persyarikatan Muhammadiyah di Kota Probolinggo sampai saat ini memiliki 5 cabang (pimpinan setingkat kecamatan) dan 20 ranting (pimpinan setingkat desa/kelurahan). Amal usaha yang dimiliki persyarikatan Muhammadiyah Kota Probolinggo sampai saat ini meliputi 2 BP/RB/BKIA dan 1 Rumah sakit (Amal usaha dalam bidang kesehatan) 2 Panti Asuhan 1 Panti Werda/Jompo (Amal usaha dalam bidang sosial) 3 PAUD 6 TK 1MI/SD 1 SMP 2 SMK dan 1 Perguruan Tinggi (Amal usaha dalam bidang pendidikan). Saran bagi penulis berikutnya kajian mengenai Muhammadiyah keterkaitannya dengan bidang pendidikan yang berkembang di Indonesia atau pun di daerah agar dapat membahas lebih mendalam lagi. Semoga penulisan ini ini dapat bermanfaat untuk membantu mengisi khasanah literatur tentang Muhammadiyah dalam bidang pendidikan.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Sejarah (SEJ) > S1 Pendidikan Sejarah
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 24 May 2016 04:29
Last Modified: 09 Sep 2016 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/54851

Actions (login required)

View Item View Item