Dinamika reka cipta motif batik Jonegoroaan tahun 2009-2013 serta muatan edukasi / Adhitya Dewanto - Repositori Universitas Negeri Malang

Dinamika reka cipta motif batik Jonegoroaan tahun 2009-2013 serta muatan edukasi / Adhitya Dewanto

Dewanto, Adhitya (2015) Dinamika reka cipta motif batik Jonegoroaan tahun 2009-2013 serta muatan edukasi / Adhitya Dewanto. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Dewanto. Adhitya. 2015. Dinamika Reka Cipta Motif Batik Jonegoroan tahun 2009-2013 serta Muatan Edukasi. Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Dr. H. Abdul Latif Bustami M.Si (2) Drs. Irawan M.Hum. Kata Kunci Perkembangan Kreasi Motif Batik Jonegoroan Motif batik di Kabupaten Bojonegoro memiliki warna kalem serta bentuk ornamen yang bebas. Ragam hiasnya sangat dipengaruhi oleh unsur-unsur letak geografis keadaan alam falsafah penduduk sifat masyarakat pola penghidupan dan kepercayaan masyarakat. Seiring dengan perkembangan zaman muncul kreasi baru untuk setiap motif yang memberikan perubahan bentuk maupun warna. Berdasarkan hal tersebut diperlukan penelitian untuk mengetahui perkembangan kreasi motif Batik Jonegoroan tahun 2009-2013. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan beberapa hal yang mencakup latar belakang motif Batik Jonegoroan tahun 2009-2013 karakteristik industri Batik Jonegoroan tahun 2009-2013 dan perkembangan kreasi motif dari Batik Jonegoroan tahun 2009-2013. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode penelitian sejarah. Penelitian sejarah merupakan penelitian yang mencoba untuk mendeskripsikan secara sistematis dan objektif dengan berbagai tahap. Adapun langkah-langkah dalam penelitian sejarah adalah (1) Pemilihan topik (2) Pengumpulan sumber (heuristic) (3) Kritik sejarah/keabsahan sumber (verifikasi) (4) Analisis dan sintesis (interpretasi) (5) Penulisan sejarah (historiografi). Hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut (1) Kabupaten Bojonegoro memiliki letak geografis yang cukup strategis. Dari segi perkembangan kebudayaan membatik Kabupaten Bojonegoro terletak diantara dua daerah yang mempunyai sejarah perbatikan yang cukup panjang yaitu batik Tuban dan Surakarta. (2) Kabupaten Bojonegoro telah mengenal batik pada kisaran waktu tahun 1960-1970 dapat dibuktikan dengan adanya batik dari seseorang perajin pada masa itu yang masih tersimpan dan terawat. Karakteristik UMKM industri batik Jonegoroan tahun 2009-2013 dapat dibedakan menjadi industri besar sedang dan kecil. Industri besar memproduksi secara khusus pengembangan kreasi motif batik Jonegoroan dengan tema Mliwis Mukti yang diambil dari cerita rakyat dan keragaman alam Kabupaten Bojonegoro. Industri sedang mempunyai keistimewaan dalam mengembangkan kreasi motif batik menjadi lebih sederhana dengan mengeksploitasi tema jati dan penggunaan pewarna alami. Industri kecil masih mengembangkan kreasi 14 motif yang dipatenkan oleh pemerintah. (3) Perkembangan kreasi motif dari batik Jonegoroan tahun 2009-2013 dapat diklasifikasikan sebagai berikut yaitu tahun 2009 dan 2010 semua industri batik Jonegoroan masih terbelenggu oleh motif paten yang ditentukan pemerintah. Tahun 2011 motif batik mulai dikreasikan dengan cara memasukkan latar belakang motif pedalaman pesisiran bahkan kombinasi antar keduanya. Tahun 2012 kreasi motif batik dilakukan dengan memasukkan makna sosial pada tema kreasi motif latar belakang makna sosial di latar belakangi ciri khas jenis batik pedalaman maupun pesisiran.Tahun 2013 terjadi persaingan pengembangan kreasi antar industri pada satu motif motif batik pada umumnya dikreasikan dengan cara penyederhanaan warna dan memasukkan makna sosial sebagai ciri khas motif pedalaman. Beberapa industri melakukan kreasi motif batik dengan merubah warna agar terlihat lebih cerah yaitu menggunakan pewarna sintesis sebagai karakteristik batik pesisiran. Nilai-nilai edukasi juga terkandung dalam batik. Adapun nilai pendidikan karakter yang dapat dilihat dalam perkembangan batik Jonegoroan adalah nilai Kreatif yang dapat dilihat dari perubahan bentuk motif batik. Selain itu juga terdapat nilai Kerja keras yang dapat terlihat dari Kerja keras industri-industri batik Jonegoroan yang terealisasikan dengan adanya tambahan 5 motif. Berdasarkan penelitian ini terdapat beberapa saran kepada berbagai pihak. (1) Bagi Pemerintah Kabupaten Bojonegoro agar tetap mendukung pelestarian Batik Jonegoroan agar terus perkembang dan terkenal. (2) Bagi pengusaha dan para perajin batik agar lebih terinspirasi dengan memberikan kreasi-kreasi yang lebih banyak.(3) Kepada peneliti yang selanjutnya disarankan penelitian lebih mendalam mengenai eksistensi industri batik jumputan di Bojonegoro.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Sejarah (SEJ) > S1 Pendidikan Sejarah
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 27 Jul 2015 04:29
Last Modified: 09 Sep 2015 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/54814

Actions (login required)

View Item View Item