Perkembangan Yayasan Pawyatan Daha di Kota Kediri (1950-1994) / Renita Dwi Pebriana - Repositori Universitas Negeri Malang

Perkembangan Yayasan Pawyatan Daha di Kota Kediri (1950-1994) / Renita Dwi Pebriana

Pebriana, Renita Dwi (2014) Perkembangan Yayasan Pawyatan Daha di Kota Kediri (1950-1994) / Renita Dwi Pebriana. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Pebriana Renita Dwi. 2014. Perkembangan Yayasan Pawyatan Daha di Kota Kediri (1950-1994). Skripsi Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang Pembimbing (I) Drs. H. Kasimanuddin Ismain M.Pd (II) Drs. Irawan M.Hum. Kata kunci Perkembangan Yayasan Pawyatan Daha Kota Kediri 12288 12288 12288 12288 Yayasan Pawyatan Daha merupakan lembaga pendidikan yang sangat tua di Kota Kediri. Pada awalnya Yayasan Pawyatan Daha bernama De Neutrale School Vereneging (NSV) yang berdiri pada tahun 1924 dan mendapat Hak Badan Hukumnya dari Pemerintah Hindia Belanda tertanggal 22 April 1926 No 22. Dalam kurun waktu 1950-1994 Yayasan Pawyatan Daha mengalami berbagai kebijakan pendidikan terkait untuk tetap dapat mempertahakankan eksistensinya. Berbagai kebijakan tersebut diterapkan oleh pemerintah sehingga Yayasan Pawyatan Daha harus menyikapi kebijakan pendidikan tersebut agar dapat mempertahankan eksistensinya dalam bidang pendidikan dan tidak tertinggal dengan lembaga pendidikan lainnya. 12288 12288 12288 12288 Penelitian ini memiliki tiga rumusan masalah yang akan dikaji yaitu (1) Bagaimana eksistensi Yayasan Pawyatan Daha pada awal berdirinya hingga tahun 1950 (2) Bagaimana perkembangan Yayasan Pawyatan Daha di Kota Kediri dalam menyikapii kebijakan pendidikan pada tahun 1950 1994 (3) Bagaimana karakteristik Yayasan Pawyatan Daha di Kota Kediri. 12288 12288 12288 12288 Penulis dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah. Metode penelitian sejarah meliputi pemilihan topik pengumpulan sumber (heuristic) kritik sumber (verifikasi) intepretasi dan historiografi. Pada tahap pemilihan topik penulis menggunakan kedekatan emosional dan kedekatan intelektual. Pengumpulan sumber (heuristik) yaitu dengan mengumpulkan sumber primer (dokumen arsip foto) sumber sekunder (majalah artikel) dan sumber lisan (wawancara). Kritik sumber (verifikasi) terdiri dari kritik internal untuk menilai kebenaran isi sumber yang penulis lakukan dengan cara membandingkan fakta-fakta dari hasil wawancara yang berbeda dan arsip serta buku-buku sebagai pendukung dan kritik eksternal untuk menilai keaslian sumber yang penulis lakukan dengan melihat latar belakang narasumber. Intepretasi terdiri dari analisis yang penulis lakukan dengan menguraikan fakta yang telah diperoleh dari hasil wawancara dengan narasumber dan sintesis yang penulis lakukan dengan menyatukan data yang terkumpul dari hasilwawancara yang kemudian menghasilkan fakta. Historiografi penulis lakukan dengan menyusun hasil intepretasi dari data yang akan menjadi cerita sejarah. 12288 12288 12288 12288 Berdasarkan penelitian diperoleh tiga kesimpulan sebagai berikut (1) Yayasan Pawyatan Daha berdiri pada tanggal 24 Mei 1924 karena adanya diskriminasi dalam politik pendidikan yang diterapkan oleh pemerintah kolonial Belanda. Pada masa pendudukan Jepang sekolah tidak dapat berjalan dengan baik (2) Perkembangan Yayasan Pawyatan Daha pada kurun waktu 1950-1966 berawal dari perubahan bentuk negara dari RIS menjadi NKRI sehingga sistem pendidikan juga berubah menurut UU No. 4 tahun 1950 mengenai Dasar-dasar Pendidikan dan Pengajaran di Sekolah untuk Seluruh Indonesia. Untuk menyikapi kebijakan pendidikan ini Yayasan Pawyatan Daha untuk menyikapi kebijakan tersebut adalah mendirikan beberapa lembaga sekolah yaitu Taman Putra Doho. Menyikapi kebijakan pendidikan yang diterapkan oleh pemerintah yang tercantum dalam Kepres No. 145 tahun 165 usaha yang dilakukan oleh Yayasan Pawyatan Daha adalah dengan mendirikan beberapa lembaga pendidikan. Menyikapi kebijakan pendidikan Sapta Usaha Tama dan Pancawardhana yang dilakukan Yayasan Pawyatan Daha adalah dengan Trisilanya menambah ekstrakulikuler yakni perkemahan dan juga pramuka (3) Perkembangan Yayasan Pawyatan Daha pada kurun waktu 1967-1994 diawali dengan diadakannya Konggres yang pertama sebagai implementasi dari Ketetapan-ketetapan MPR tahun 1973 1978 1983. Untuk menyikapi kebijakan pendidikan pada masa Orde Baru hal yang dilakukan oleh Yayasan Pawyatan Daha adalah memberikan kesempatan seluas-luasnya agar semua lapisan masyarakat dapat bersekolah di lembaga pendidikan di bawah naungan Yayasan Pawyatan Daha dengan biaya yang terjangkau. Untuk menyikapi kebijakan pendidikan yang diterapkan oleh pemerintah yang tercantum dalam Inpres No. 1 tahun 1994 tentang Pelaksanaan Wajib Belajar Sembilan Tahun dengan cara mengadakan program beasiswa bagi siswa-siswi berprestasi tetapi kurang mampu. Beberapa saran terkait dengan hasil penelitian bagi peneliti berikutnya disebutkan sebagai berikut ini. Pertama penulis menyadari atas kekurangan yang dimiliki dalam melakukan penelitian mengenai Yayasan Pawyatan Daha sehingga dapat dikatakan penelitian ini masih belum maksimal. Kedua sehubungan dengan keterbatasan yang penulis dapatkan mengenai penelitian ini maka untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambahkan pembahasan mengenai kualitas pendidikan pada masa kolonial Belanda khususnya yang diterapkan di Yayasan Pawyatan Daha.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Sejarah (SEJ) > S1 Pendidikan Sejarah
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 22 Jul 2014 04:29
Last Modified: 09 Sep 2014 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/54704

Actions (login required)

View Item View Item