Dinamika status Kota Kraksaan sebagai ibukota Kabupaten Probolinggo 1950-2010 / Aris Wiro Pambudi - Repositori Universitas Negeri Malang

Dinamika status Kota Kraksaan sebagai ibukota Kabupaten Probolinggo 1950-2010 / Aris Wiro Pambudi

Pambudi, Aris Wiro (2014) Dinamika status Kota Kraksaan sebagai ibukota Kabupaten Probolinggo 1950-2010 / Aris Wiro Pambudi. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Pambudi Aris Wiro. 2014. Dinamika Status Kota Kraksaan sebagai Ibukota Kabupaten Probolinggo 1950 - 2010. Skripsi Jurusan Sejarah Prodi Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. R. Reza Hudiyanto M.Hum. (II) Dra. Yuliati M.Hum. Kata Kunci Dinamika Kraksaan Ibukota Kabupaten 1950-2010 12288 12288 12288 12288 Kota-kota di pesisir pantai pulau Jawa termasuk Kraksaan memiliki letak yang strategis. Sejak zaman Hindu-Budha kota-kota tersebut menjadi tempat transit bagi para pendatang untuk melakukan kegiatan perdagangan. Pada masa Hindia-Belanda Kraksaan menjadi tempat penting dibuktikan hingga saat ini terdapat banyak bangunan bercirikan bangunan Indis. Kraksaan juga masuk dalam proyek pembangunan Jalan Raya Pos sebagai usaha untuk mempermudah kegiatan ekonomi politik dan militer. Pada tahun 1948 Kraksaan pernah berdiri sebagai sebuah kabupaten. Pada tahun 1950 Kraksaan tidak muncul lagi dan ternyata menjadi kecamatan di Kabupaten Probolinggo. Dalam perkembangnannya pada tahun 2010 Kraksaan kembali dijadikan sebagai Ibukota Kabupaten Probolinggo. 12288 12288 12288 12288 Dinamika status Kota Kraksaan sebagai ibukota kabupaten menimbulkan suatu permasalahan baru. Permasalahan mendasar yang utama adalah mengapa Ibukota Kabupaten Probolinggo kembali dipindah ke Kraksaan. Selain itu yang perlu dibahas adalah bagaimana perkembangan infrastruktur dan masyarakat kota Kraksaan yang mendukung perkembangan kota. 12288 12288 12288 12288 Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah. Metode tersebut terdiri dari lima tahap yaitu pemilihan topik heuristik (pengumpulan sumber tertulis foto peta dan sumber lisan/wawancara) kritik (intern dan ekstern) interpretasi (analisis dan sintesis) dan historiografi. Metode tersebut digunakan untuk menyusun fakta mendeskripsikan dan menarik kesimpulan tentang apa yang terjadi di masa lampau. 12288 12288 12288 12288 Hasil dari penelitian ini menunjukkan beberapa fakta sebagai berikut. Pertama Kraksaan bukanlah kota yang baru saja terbentuk karena sudah menunjukkan ciri-ciri perkotaan sejak jaman kolonial. Kedua perkembangan Kota Kraksaan dapat dilihat dari infrastruktur dan masyarakat kotanya. Kraksaan pada akhirnya diarahkan sebagai kota berbasis pemerintahan ekonomi dan pendidikan dengan didukung banyaknya fasilitas dan sarana prasarana. Ketiga alasan pemindahan Ibukota Kabupaten Probolinggo ke Kraksaan karena Kraksaan sudah pernah menjadi kabupaten yang berdiri sendiri dan telah disetujui oleh semua pihak Karena Kraksaan merupakan kecamatan yang paling memenuhi persyaratan dibanding kecamatan lain. Kesimpulan dari tulisan ini adalah Kraksaan sebagai Ibukota Kabupaten Probolinggo merupakan hasil dari kejayaan masa lampau yang dimunculkan kembali untuk mengembalikan jatidiri kabupaten. Penulis menyarankan perlunya pembahasan tentang Kraksaan masa kolonial sehingga menghasilkan kronoligi sejarah yang berkesinambungan.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Sejarah (SEJ) > S1 Pendidikan Sejarah
Depositing User: library UM
Date Deposited: 08 Jul 2014 04:29
Last Modified: 09 Sep 2014 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/54701

Actions (login required)

View Item View Item