Dinamika syi'ir Madura di Sumenep (1972-2010) / Ainur Rosik - Repositori Universitas Negeri Malang

Dinamika syi'ir Madura di Sumenep (1972-2010) / Ainur Rosik

Rosik, Ainur (2014) Dinamika syi'ir Madura di Sumenep (1972-2010) / Ainur Rosik. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Rosik Ainur. 2014. Dinamika Syi ir Madura di Sumenep (1972-2010). Skripsi Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Abdul Latif Bustami M.Si. (II) Drs. Mashuri M.Hum. Kata Kunci Dinamika Syi ir Madura Sumenep. Kabupaten Sumenep memiliki cukup banyak pondok pesantren dari pesantren-pesantren tersebut terlahir beberapa karya sastra Islam pesantren salah satunya yaitu syi ir Madura. Pada perkembangannya dalam masyarakat khususnya masyarakat Desa Aeng Merah syi ir Madura digunakan dan memiliki fungsi dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Fungsi-fungsi tersebut ialah fungsi pendidikan fungsi dakwah agama serta digunakan dalam kesenian hadrah. Selain fungsi-fungsi tersebut syi ir Madura dalam kurun waktu yang cukup panjang (1972-2010) juga mempunyai dampak dalam kehidupan dan diri masyarakat. Penelitian ini memiliki tiga rumusan masalah yang akan dikaji dan dibahasyaitu (1) bagaimana dinamika syi ir Madura di Desa Aeng Merah Kabupaten Sumenep tahun 1972-2010 (2) bagaimana fungsi syi ir Madura dalam kehidupan masyarakat Desa Aeng Merah Kabupaten Sumenep tahun 1972-2010 (3) bagaimana dampak syi ir Madura dalam kehidupan masyarakat Desa Aeng Merah Kabupaten Sumenep tahun 1972-2010. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan (1) untuk mengetahui dinamika syi ir Madura di Desa Aeng Merah Kabupaten Sumenep tahun 1972-2010 (2) untuk mengetahui fungsi syi ir Madura dalam kehidupan masyarakat Desa Aeng Merah Kabupaten Sumenep tahun 1972-2010 (3) untuk mengetahui dampak syi ir Madura dalam kehidupan masyarakat Desa Aeng Merah Kabupaten Sumenep tahun 1972-2010. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah. Metode penelitian sejarah meliputi pemilihan topik heuristik (pengumpulan sumber) verifikasi (kritik sumber) meliputi kritik ekstern dan kritik intern interpretasi dan historiografi. Pengumpulan data juga dilakukan melalui wawancara terhadap nara sumber yang sesuai dan dianggap kompeten dengan topic penelitian. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan. Pertama syi ir Madura pada kurun waktu 1972-2010 memiliki dinamika pasang surut pada kurun waktu 1972 sampai 1989 bisa dibilang sangat pesat karena syi ir Madura berfungsi dalam beberapa aspek kehidupan masyarakat. Kurun waktu setelahnya tahun 1990 sampai 1999 syi ir Madura sudah mulai ditinggalkan dalam aspek pendidikan syi ir Madura mulai tergeser oleh kitab-kitab keagamaan lainnya. Begitu juga dalam aspek kesenian syi ir Madura mulai tidak digunakan lagi karena dalam kurun waktu tersebut kesenian hadrah di desa terkait mulai berinteraksi dan terpengaruh oleh kesenian hadrah perkotaan yang lebih dekat dengan komunitas Arab yang dari awal tidak menggunakan syi ir di dalamnya. Pada kurun waktu selanjutnya tahun 2000 sampai 2010 penggunaan syi ir dalam masyarakat sangat minim sekali keberadannya hanya digunakan sebagai wiridan rutin di langgar dan di masjid.Hal tersebut salah satunya dipengaruhi oleh adanya lagu-lagu qosidah yang dianggap lebih variatif dan menarik dari pada syi ir. Kedua fungsi syi ir Madura pada kurun waktu tersebut misalnya fungsi pendidikan syi ir Madura digunakan sebagai pembelajaran akhlak (moral) dan agama di Madrasah. Fungsi dakwah agama terlihatpada isi dan pesan dalam syi ir yang sebagian besar mengarah pada seruhan amar ma ruf nahi mungkar. Begitu juga dalam kesenian hadrah syi ir Madura tidak hanya berfungsi sebagai cerminan dari nilai Islam akan tetapi juga sebagai cerminan dan penguat identitas budaya Madura sendiri. Ketiga dampak syi ir Madura dalam kehidupan dan diri masyarakat pada kurun waktu tersebut ialah masyarakat lebih akrap dengan aksaraa tau huruf arab dari pada huruf latin. Pembaca syi ir dapat tersentuh hatinya ketika membacakan syi ir pada bab-bab tertentu terutama pada teks atau bab syi ir yang berisikan dakwah. Masyarakat lebih akrap dengan syi ir karena bahasa syi ir adalah bahasa Madura. Para pembaca syi ir mendapat kepercayaan masyarakat dan dianggap mempunyai suara dan tehnik bacaan yang bagus dari pada yang bukan pembaca syi ir. Upaya-upaya yang bisa dilakukan untuk melestarikan syi ir Madura. Pertama lagu syi ir dibuat lebih bervariasi dan modern. Kedua diadakan perlombaan membaca syi ir oleh lembaga di desa terkait dengan menggunakan variasi lagu-lagu modern tersebut. Ketiga bekerja sama dengan berbagai pondok pesantren atau lembaga lain untuk menjadikan syi ir sebagai media atau bahan pembelajaran. Saran untuk peneliti lain khususnya Sejarawan dan Sastrawan untuk mengkaji syi ir lebih mendalam dilihat dari pandangandan aspek yang berbeda guna sastra Islam yang berasal dari pesantren ini lebih dikenal masyarakat umum. Bagi pemerintah Kabupaten Sumenep khususya badan arsip daerah Kabupaten Sumenep agar ikut serta melestarikan terutama mulai mencari dan mengumpulkan teks-teks syi ir agar tetap ada dan bisa dilihat oleh generasi selanjutnya. Bagi lembaga di Desa terkait agar mengembangkan kembali syi ir Madura sebagai pembelajaran dan ikut andil dalam upaya pelestariannya

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Sejarah (SEJ) > S1 Pendidikan Sejarah
Depositing User: library UM
Date Deposited: 13 May 2014 04:29
Last Modified: 09 Sep 2014 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/54692

Actions (login required)

View Item View Item