Wijayanto, Wahyu (2014) Perkembangan kota kolonial Pasuruan tahun 1918-1934 / Wahyu Wijayanto. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Wijayanto Wahyu. 2013. Perkembangan Kota Kolonial Pasuruan Tahun 1918-1934. Skripsi Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Dr. Reza Hudiyanto M.Hum. (2) Aditya N. Widiadi S.Pd. M.Pd. Kata kunci kota infrastruktur modernisasi. Setiap kota di Indonesia memiliki karakter unik dan penduduknya akan membentuk gambaran kota tersebut. Gambaran kota akan terbentuk sejak dimulainya perkembangan kota. Perkembangan kota akan lebih cepat jika pemerintahan kota diberi wewenang untuk mengelola kebutuhan dan permasalahannya sendiri. Pada masa kolonial Belanda kewenangan ini diberikan dengan memberikan status gemeente. Ditetapkannya gemeente tentunya mempunyai dampak yang berbeda-beda karena masing-masing pemerintah gemeente diberi kewenangan untuk menyelesaikan permasalahan lokal di daerahnya. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan mendeskripsikan faktor yang melatarbelakangi perkembangan kota mencakup keadaaan geografi potensi alam demografi dan keadaan politik Kota Pasuruan pada abad ke-19 dan mendeskripsikan perkembangan Kota Kolonial Pasuruan pada tahun 1918-1934. Penelitian ini merupakan penelitian historis dengan 5 tahapan. Kelima tahapan tersebut adalah (1) pemilihan topik (2) pengumpulan sumber atau heuristik (3) kritik (4) interpretasi (5) penulisan atau historiografi. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh simpulan sebagai berikut. Kota Pasuruan mengalami perkembangan akibat dari keadaan geografis dan potensi alam yang menguntungkan. Keadaan demografis dan politik juga ikut berperan serta dalam mendorong perkembangan Kota Pasuruan. Perkembangan Kota Pasuruan sudah mulai mengalami modernisasi pada pada abad ke-19 orang-orang Eropa khususnya swasta mulai mengelola hasil perkebunan. Campur tangan orang Eropa semakin besar dengan adanya desentralisasi pada tingkat kota dengan penetapan Gemeente Pasuruan pada tahun 1918. Modernisasi ini dapat dilihat pada perkembangan fisik kota kesehatan pendidikan dan perekonomian rakyat. Relevansi penelitian ini terhadap pendidikan adalah digunakan sebagai sumber belajar siswa SMA kelas XI pada kompetensi dasar 4.7 tentang pengaruh imperialisme dan kolonialisme Barat di Indonesia. Berdasarkan hasil kesimpulan penelitian ini penulis dapat mengambil hikmah dari peristiwa sejarah yang terjadi. Bahwa orang-orang Belanda berniat untuk tinggal di wilayah Nusantara khususnya kota dengan merubah kondisi kota sesuai dengan yang dikehendaki. Berdasarkan hikmah tersebut penulis menawarkan saran kepada pemerintah Kota Pasuruan saat ini supaya memperhatikan sarana dan prasarana kota. Pemerintah juga sebaiknya mengadakan pembangunan dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat kota. Kepada peneliti selanjutnya dapat disarankan bahwa ada beberapa aspek yang belum dikaji seperti pembahasan rumah miskin gelandangan pengemis peranan Sarekat Islam (SI) dan Muhammadiyah dalam pendidikan serta kajian mengenai perbandingan gemeente lain dalam cakupan Residensi Pasuruan.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Sejarah (SEJ) > S1 Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 09 Jan 2014 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2014 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/54681 |
Actions (login required)
View Item |