Perbedaan hasil belajar IPS Sejarah antara siswa yang diajar dengan menggunakan metode karyawisata dan metode konvensional di kelas VII MTs Sunan Kalijogo Malang / Noviana Hasnawati - Repositori Universitas Negeri Malang

Perbedaan hasil belajar IPS Sejarah antara siswa yang diajar dengan menggunakan metode karyawisata dan metode konvensional di kelas VII MTs Sunan Kalijogo Malang / Noviana Hasnawati

Hasnawati, Noviana (2012) Perbedaan hasil belajar IPS Sejarah antara siswa yang diajar dengan menggunakan metode karyawisata dan metode konvensional di kelas VII MTs Sunan Kalijogo Malang / Noviana Hasnawati. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kata kunci metode karyawisata metode konvensional hasil belajar Penelitian ini bertujuan untuk membantu sekolah dalam menghadapi berbagai masalah yang berkaitan dengan pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi awal yang dilakukan peneliti pada guru dan siswa kelas VII MTs Sunan Kalijogo Malang metode yang sering digunakan guru dalam pembelajaran IPS Sejarah adalah metode ceramah (konvensional). Pembelajaran konvensional menyebabkan kebanyakan siswa pasif dan tidak bersemangat kurang bisa memahami pelajaran sehingga hasil belajar kurang maksimal. Problematika lain yang dihadapi sekolah terutama dalam proses belajar mengajar adalah kurangnya sumber belajar selama ini siswa hanya mengandalkan LKS dan catatan dari guru mata pelajaran. Oleh karena itu diperlukan suatu metode pembelajaran yang dapat membangkitkan gairah siswa untuk belajar sehingga siswa menjadi lebih aktif dan hasil belajar siswa dapat meningkat serta metode tersebut dapat memanfaatkan sumber belajar yang berada di sekitar lingkungan sekolah. Metode yang dimaksud adalah metode karyawisata. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana hasil belajar IPS Sejarah antara siswa yang diajar dengan menggunakan metode karyawisata dan metode konvensional di kelas VII MTs Sunan Kalijogo Malang (2) Apakah terdapat perbedaan hasil belajar IPS Sejarah antara siswa yang diajar dengan menggunakan metode karyawisata dan metode konvensional di kelas VII MTs Sunan Kalijogo Malang Penelitian ini bertujuan (1) Menguji hipotesis hasil belajar IPS Sejarah antara siswa yang diajar dengan menggunakan metode karyawisata dan metode konvensional di Kelas VII MTs Sunan Kalijogo Malang (2) Menganalisis perbedaan hasil belajar IPS Sejarah antara siswa yang diajar dengan menggunakan metode karyawisata dan metode konvensional di kelas VII MTs Sunan Kalijogo Malang. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dengan bentuk desain Nonequivalent Control Group Design dengan populasi siswa kelas VII MTs Sunan Kalijogo Malang semester genap tahun pelajaran 2011/2012. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII A sebagai kelas eksperimen dan kelas VII B sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa keseluruhan 48 orang. Pada pelaksanaannya kelas eksperimen diberi perlakuan dengan metode karyawisata sedangkan kelas kontrol diberi perlakuan dengan metode konvensional. Data dikumpulkan melalui tes hasil belajar (aspek kognitif) dan dalam proses pembelajaran peneliti juga melihat aspek afektif siswa serta aspek psikomotorik (keterampilan berinteraksi/human relations bagi metode karyawisata). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hasil belajar IPS Sejarah antara kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda secara signifikan dibuktikan dengan analisis hipotesis yang menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil perhitungan uji-t diperoleh hasil yaitu thitung ttabel (2 568 2 021) dan sig 0.05 (0.014 0.05). Jadi nilai kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol dengan nilai rata-rata kelas eksperimen 71 04 dan kelas kontrol 66 88. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan metode karyawisata berpengaruh positif terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas VII MTs Sunan Kalijogo Malang. Disarankan bagi peneliti yang mungkin tertarik dengan penelitian sejenis untuk melakukan pengembangan dalam keseluruhan aspek (metode instrumen sampel tempat) penelitian agar memperoleh hasil yang lebih baik. Kata kunci metode karyawisata metode konvensional hasil belajar Penelitian ini bertujuan untuk membantu sekolah dalam menghadapi berbagai masalah yang berkaitan dengan pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi awal yang dilakukan peneliti pada guru dan siswa kelas VII MTs Sunan Kalijogo Malang metode yang sering digunakan guru dalam pembelajaran IPS Sejarah adalah metode ceramah (konvensional). Pembelajaran konvensional menyebabkan kebanyakan siswa pasif dan tidak bersemangat kurang bisa memahami pelajaran sehingga hasil belajar kurang maksimal. Problematika lain yang dihadapi sekolah terutama dalam proses belajar mengajar adalah kurangnya sumber belajar selama ini siswa hanya mengandalkan LKS dan catatan dari guru mata pelajaran. Oleh karena itu diperlukan suatu metode pembelajaran yang dapat membangkitkan gairah siswa untuk belajar sehingga siswa menjadi lebih aktif dan hasil belajar siswa dapat meningkat serta metode tersebut dapat memanfaatkan sumber belajar yang berada di sekitar lingkungan sekolah. Metode yang dimaksud adalah metode karyawisata. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana hasil belajar IPS Sejarah antara siswa yang diajar dengan menggunakan metode karyawisata dan metode konvensional di kelas VII MTs Sunan Kalijogo Malang (2) Apakah terdapat perbedaan hasil belajar IPS Sejarah antara siswa yang diajar dengan menggunakan metode karyawisata dan metode konvensional di kelas VII MTs Sunan Kalijogo Malang Penelitian ini bertujuan (1) Menguji hipotesis hasil belajar IPS Sejarah antara siswa yang diajar dengan menggunakan metode karyawisata dan metode konvensional di Kelas VII MTs Sunan Kalijogo Malang (2) Menganalisis perbedaan hasil belajar IPS Sejarah antara siswa yang diajar dengan menggunakan metode karyawisata dan metode konvensional di kelas VII MTs Sunan Kalijogo Malang. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dengan bentuk desain Nonequivalent Control Group Design dengan populasi siswa kelas VII MTs Sunan Kalijogo Malang semester genap tahun pelajaran 2011/2012. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII A sebagai kelas eksperimen dan kelas VII B sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa keseluruhan 48 orang. Pada pelaksanaannya kelas eksperimen diberi perlakuan dengan metode karyawisata sedangkan kelas kontrol diberi perlakuan dengan metode konvensional. Data dikumpulkan melalui tes hasil belajar (aspek kognitif) dan dalam proses pembelajaran peneliti juga melihat aspek afektif siswa serta aspek psikomotorik (keterampilan berinteraksi/human relations bagi metode karyawisata). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hasil belajar IPS Sejarah antara kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda secara signifikan dibuktikan dengan analisis hipotesis yang menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil perhitungan uji-t diperoleh hasil yaitu thitung ttabel (2 568 2 021) dan sig 0.05 (0.014 0.05). Jadi nilai kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol dengan nilai rata-rata kelas eksperimen 71 04 dan kelas kontrol 66 88. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan metode karyawisata berpengaruh positif terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas VII MTs Sunan Kalijogo Malang. Disarankan bagi peneliti yang mungkin tertarik dengan penelitian sejenis untuk melakukan pengembangan dalam keseluruhan aspek (metode instrumen sampel tempat) penelitian agar memperoleh hasil yang lebih baik. Kata kunci metode karyawisata metode konvensional hasil belajar Penelitian ini bertujuan untuk membantu sekolah dalam menghadapi berbagai masalah yang berkaitan dengan pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi awal yang dilakukan peneliti pada guru dan siswa kelas VII MTs Sunan Kalijogo Malang metode yang sering digunakan guru dalam pembelajaran IPS Sejarah adalah metode ceramah (konvensional). Pembelajaran konvensional menyebabkan kebanyakan siswa pasif dan tidak bersemangat kurang bisa memahami pelajaran sehingga hasil belajar kurang maksimal. Problematika lain yang dihadapi sekolah terutama dalam proses belajar mengajar adalah kurangnya sumber belajar selama ini siswa hanya mengandalkan LKS dan catatan dari guru mata pelajaran. Oleh karena itu diperlukan suatu metode pembelajaran yang dapat membangkitkan gairah siswa untuk belajar sehingga siswa menjadi lebih aktif dan hasil belajar siswa dapat meningkat serta metode tersebut dapat memanfaatkan sumber belajar yang berada di sekitar lingkungan sekolah. Metode yang dimaksud adalah metode karyawisata. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana hasil belajar IPS Sejarah antara siswa yang diajar dengan menggunakan metode karyawisata dan metode konvensional di kelas VII MTs Sunan Kalijogo Malang (2) Apakah terdapat perbedaan hasil belajar IPS Sejarah antara siswa yang diajar dengan menggunakan metode karyawisata dan metode konvensional di kelas VII MTs Sunan Kalijogo Malang Penelitian ini bertujuan (1) Menguji hipotesis hasil belajar IPS Sejarah antara siswa yang diajar dengan menggunakan metode karyawisata dan metode konvensional di Kelas VII MTs Sunan Kalijogo Malang (2) Menganalisis perbedaan hasil belajar IPS Sejarah antara siswa yang diajar dengan menggunakan metode karyawisata dan metode konvensional di kelas VII MTs Sunan Kalijogo Malang. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dengan bentuk desain Nonequivalent Control Group Design dengan populasi siswa kelas VII MTs Sunan Kalijogo Malang semester genap tahun pelajaran 2011/2012. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII A sebagai kelas eksperimen dan kelas VII B sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa keseluruhan 48 orang. Pada pelaksanaannya kelas eksperimen diberi perlakuan dengan metode karyawisata sedangkan kelas kontrol diberi perlakuan dengan metode konvensional. Data dikumpulkan melalui tes hasil belajar (aspek kognitif) dan dalam proses pembelajaran peneliti juga melihat aspek afektif siswa serta aspek psikomotorik (keterampilan berinteraksi/human relations bagi metode karyawisata). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hasil belajar IPS Sejarah antara kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda secara signifikan dibuktikan dengan analisis hipotesis yang menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil perhitungan uji-t diperoleh hasil yaitu thitung ttabel (2 568 2 021) dan sig 0.05 (0.014 0.05). Jadi nilai kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol dengan nilai rata-rata kelas eksperimen 71 04 dan kelas kontrol 66 88. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan metode karyawisata berpengaruh positif terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas VII MTs Sunan Kalijogo Malang. Disarankan bagi peneliti yang mungkin tertarik dengan penelitian sejenis untuk melakukan pengembangan dalam keseluruhan aspek (metode instrumen sampel tempat) penelitian agar memperoleh hasil yang lebih baik. Kata kunci metode karyawisata metode konvensional hasil belajar Penelitian ini bertujuan untuk membantu sekolah dalam menghadapi berbagai masalah yang berkaitan dengan pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi awal yang dilakukan peneliti pada guru dan siswa kelas VII MTs Sunan Kalijogo Malang metode yang sering digunakan guru dalam pembelajaran IPS Sejarah adalah metode ceramah (konvensional). Pembelajaran konvensional menyebabkan kebanyakan siswa pasif dan tidak bersemangat kurang bisa memahami pelajaran sehingga hasil belajar kurang maksimal. Problematika lain yang dihadapi sekolah terutama dalam proses belajar mengajar adalah kurangnya sumber belajar selama ini siswa hanya mengandalkan LKS dan catatan dari guru mata pelajaran. Oleh karena itu diperlukan suatu metode pembelajaran yang dapat membangkitkan gairah siswa untuk belajar sehingga siswa menjadi lebih aktif dan hasil belajar siswa dapat meningkat serta metode tersebut dapat memanfaatkan sumber belajar yang berada di sekitar lingkungan sekolah. Metode yang dimaksud adalah metode karyawisata. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana hasil belajar IPS Sejarah antara siswa yang diajar dengan menggunakan metode karyawisata dan metode konvensional di kelas VII MTs Sunan Kalijogo Malang (2) Apakah terdapat perbedaan hasil belajar IPS Sejarah antara siswa yang diajar dengan menggunakan metode karyawisata dan metode konvensional di kelas VII MTs Sunan Kalijogo Malang Penelitian ini bertujuan (1) Menguji hipotesis hasil belajar IPS Sejarah antara siswa yang diajar dengan menggunakan metode karyawisata dan metode konvensional di Kelas VII MTs Sunan Kalijogo Malang (2) Menganalisis perbedaan hasil belajar IPS Sejarah antara siswa yang diajar dengan menggunakan metode karyawisata dan metode konvensional di kelas VII MTs Sunan Kalijogo Malang. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dengan bentuk desain Nonequivalent Control Group Design dengan populasi siswa kelas VII MTs Sunan Kalijogo Malang semester genap tahun pelajaran 2011/2012. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII A sebagai kelas eksperimen dan kelas VII B sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa keseluruhan 48 orang. Pada pelaksanaannya kelas eksperimen diberi perlakuan dengan metode karyawisata sedangkan kelas kontrol diberi perlakuan dengan metode konvensional. Data dikumpulkan melalui tes hasil belajar (aspek kognitif) dan dalam proses pembelajaran peneliti juga melihat aspek afektif siswa serta aspek psikomotorik (keterampilan berinteraksi/human relations bagi metode karyawisata). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hasil belajar IPS Sejarah antara kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda secara signifikan dibuktikan dengan analisis hipotesis yang menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil perhitungan uji-t diperoleh hasil yaitu thitung ttabel (2 568 2 021) dan sig 0.05 (0.014 0.05). Jadi nilai kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol dengan nilai rata-rata kelas eksperimen 71 04 dan kelas kontrol 66 88. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan metode karyawisata berpengaruh positif terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas VII MTs Sunan Kalijogo Malang. Disarankan bagi peneliti yang mungkin tertarik dengan penelitian sejenis untuk melakukan pengembangan dalam keseluruhan aspek (metode instrumen sampel tempat) penelitian agar memperoleh hasil yang lebih baik. Kata kunci metode karyawisata metode konvensional hasil belajar Penelitian ini bertujuan untuk membantu sekolah dalam menghadapi berbagai masalah yang berkaitan dengan pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi awal yang dilakukan peneliti pada guru dan siswa kelas VII MTs Sunan Kalijogo Malang metode yang sering digunakan guru dalam pembelajaran IPS Sejarah adalah metode ceramah (konvensional). Pembelajaran konvensional menyebabkan kebanyakan siswa pasif dan tidak bersemangat kurang bisa memahami pelajaran sehingga hasil belajar kurang maksimal. Problematika lain yang dihadapi sekolah terutama dalam proses belajar mengajar adalah kurangnya sumber belajar selama ini siswa hanya mengandalkan LKS dan catatan dari guru mata pelajaran. Oleh karena itu diperlukan suatu metode pembelajaran yang dapat membangkitkan gairah siswa untuk belajar sehingga siswa menjadi lebih aktif dan hasil belajar siswa dapat meningkat serta metode tersebut dapat memanfaatkan sumber belajar yang berada di sekitar lingkungan sekolah. Metode yang dimaksud adalah metode karyawisata. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana hasil belajar IPS Sejarah antara siswa yang diajar dengan menggunakan metode karyawisata dan metode konvensional di kelas VII MTs Sunan Kalijogo Malang (2) Apakah terdapat perbedaan hasil belajar IPS Sejarah antara siswa yang diajar dengan menggunakan metode karyawisata dan metode konvensional di kelas VII MTs Sunan Kalijogo Malang Penelitian ini bertujuan (1) Menguji hipotesis hasil belajar IPS Sejarah antara siswa yang diajar dengan menggunakan metode karyawisata dan metode konvensional di Kelas VII MTs Sunan Kalijogo Malang (2) Menganalisis perbedaan hasil belajar IPS Sejarah antara siswa yang diajar dengan menggunakan metode karyawisata dan metode konvensional di kelas VII MTs Sunan Kalijogo Malang. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dengan bentuk desain Nonequivalent Control Group Design dengan populasi siswa kelas VII MTs Sunan Kalijogo Malang semester genap tahun pelajaran 2011/2012. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII A sebagai kelas eksperimen dan kelas VII B sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa keseluruhan 48 orang. Pada pelaksanaannya kelas eksperimen diberi perlakuan dengan metode karyawisata sedangkan kelas kontrol diberi perlakuan dengan metode konvensional. Data dikumpulkan melalui tes hasil belajar (aspek kognitif) dan dalam proses pembelajaran peneliti juga melihat aspek afektif siswa serta aspek psikomotorik (keterampilan berinteraksi/human relations bagi metode karyawisata). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hasil belajar IPS Sejarah antara kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda secara signifikan dibuktikan dengan analisis hipotesis yang menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil perhitungan uji-t diperoleh hasil yaitu thitung ttabel (2 568 2 021) dan sig 0.05 (0.014 0.05). Jadi nilai kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol dengan nilai rata-rata kelas eksperimen 71 04 dan kelas kontrol 66 88. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan metode karyawisata berpengaruh positif terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas VII MTs Sunan Kalijogo Malang. Disarankan bagi peneliti yang mungkin tertarik dengan penelitian sejenis untuk melakukan pengembangan dalam keseluruhan aspek (metode instrumen sampel tempat) penelitian agar memperoleh hasil yang lebih baik.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Sejarah (SEJ) > S1 Pendidikan Sejarah
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 27 Jul 2012 04:29
Last Modified: 09 Sep 2012 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/54594

Actions (login required)

View Item View Item