Pengaruh penetapan Pamekasan sebagai kota batik terhadap pengrajin batik Kecamatan Proppo / Febrihada Gahas Candramukti - Repositori Universitas Negeri Malang

Pengaruh penetapan Pamekasan sebagai kota batik terhadap pengrajin batik Kecamatan Proppo / Febrihada Gahas Candramukti

Candramukti, Febrihada Gahas (2012) Pengaruh penetapan Pamekasan sebagai kota batik terhadap pengrajin batik Kecamatan Proppo / Febrihada Gahas Candramukti. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kata Kunci Pengaruh Penetapan Kota Batik Pengerajin Batik Proppo. Batik adalah warisan leluhur masyarakat Indonesia yang mengalami titik terang kesejarahanya dengan ditemukan kesamaan beberapa motif pada artefak budaya. Pada masa Kerajaan Majapahit dan persebaran Islam batik berkembang cukup pesat sehingga menyebabkan banyak daerah mulai mengenal batik salah satunya adalah batik Pamekasan yang berkembang sejak masa persebaran agama Islam. Banyaknya pengerajin dan ciri khas motif batik daerah tersebut membuat pemerintah Pamekasan berfikir keras dalam pelestarianya sehingga berpengaruh terhadap pengerajin Proppo. Dalam penelitian ini penulis mengangkat dua rumusan masalah. Pertama adalah mengenai latar belakang pendeklarasin Pamekasan sebagai kota batik Madura tahun 2009. Sedangkan rumusan masalah yang kedua adalah mengenai bagaimana pengaruhnya terhadap pengerajin Desa Klampar Kecamatan Proppo mulai dari tahun 1970 sampai 2012. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah dengan menggunakan metode sejarah yang secara hirarkies terdiri dari pemilihan topik pengumpulan sumber (heuristik) kritik sumber interpretasi dan historiografi. Titik tekan dari sumber yang digunakan adalah sumber lisan dan sumber tertulis dan keduanya saling melengkapi mengingat peristiwa ini tergolong sejarah kontemporer yakni antara tahun 1970-2012. Hasil dari penelitian ini memaparakan tentang pengaruh penetapan Pamekasan sebagai kota batik terhadap pengrajin batik Proppo yang tidak luput dari peran pemerintah dengan tataran bawah masyarakat pengerajin batik Pamekasan. Pada tataran legeslatif pemerintah melakukan terobosan baru dengan menjadikan batik sebagai identitas kota Pamekaan pada tahun 2009 lalu. Disamping itu Pemerintah juga mengeluarkan Perbup yang membahas mengenai pemakaian batik Pamekasan surat edaran sepekan berbusana batik dan berbahasa Madura pasar tradisional galery batik Pamekasan membuka sentra dan desa wisata batik. Pada tataran bawah penulis menemukan adanya ketekunan dari pengrajin batik terutama di daerah kecamatan Proppo. Kebijakan Pemerintah Pamekasan mengenai batik berpengaruh terhadap pengrajin batik Kecamatan Proppo dimana pengerajin batik Proppo pada saat ini dapat menjadi mitra pemerintah dalam hal pemasaran dan pelestarian batik. Oleh karena itu terjadi titik temu antara kebijakan pemerintah dengan kemauan masyarakat pengerajin untuk melestarikan produk lokal berupa batik yang pada akhirnya menimbulkan Simbiosis Mutualis (timbal balik) diantara keduanya. Kiranya penting untuk melengkapi penelitian ini dengan penelitian lanjutan yang lebih mendalam terutama dalam hal kebijakan pemerintah mengenai pelestarian batik Pamekasan yang nantinya berdampak pada kesejahteraan pengrajin batik tarutama di Proppo dan kebanggan terhadap produk daerah.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Sejarah (SEJ) > S1 Pendidikan Sejarah
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 26 Jul 2012 04:29
Last Modified: 09 Sep 2012 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/54589

Actions (login required)

View Item View Item