Santi, Ira Maya (2012) Pola hubungan magersari pemanfaatan lahan perhutani oleh masyarakat Dusun Sumbersari di Desa Tawangargo Kecamatan Karangploso / Ira Maya Santi. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Kata kunci Pola Hubungan Sosial Ekonomi Magersari. Penelitian tentang kehidupan sosial ekonomi petani magersari dalam pemanfaatan lahan Perhutani di Dusun Sumbersari Kecamatan Karangploso dilandasi oleh ketertarikan penulis terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat petani magersari yang tempat tinggal dan bertaninya merupakan lahan milik perhutani. Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam kehidupan masyarakat tidak akan lepas dari kehidupan sosial ekonomi. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini yaitu (1) Bagaimana pola hubungan sosial ekonomi sesama petani magersari di Dusun Sumbersari (2) Bagaimana pola hubungan sosial ekonomi petani magersari di Dusun Sumbersari dengan Perhutani (3) Bagaimana pola hubungan sosial ekonomi petani magersari di Dusun Sumbersari dengan pemilik modal (4) Bagaimana pola hubungan sosial ekonomi petani magersari di Dusun Sumbersari dengan tengkulak (5) Bagaimana tingkat pendapatan petani magersari . Sedangkan tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan (1) Pola hubungan sosial ekonomi sesama petani magersari di Dusun Sumbersari (2) Pola hubungan sosial ekonomi petani magersari di Dusun Sumbersari dengan Perhutani (3) Pola hubungan sosial ekonomi petani magersari di Dusun Sumbersari dengan pemilik modal (4) Pola hubungan sosial ekonomi petani magersari di Dusun Sumbersari dengan tengkulak (5) Mengetahui tingkat pendapatan petani magersari di Dusun Sumbersari. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitiannya adalah deskriptif. Subjek penelitiannya adalah masyarakat petani magersari di Dusun Sumbersari. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan tahapan berikut (a) mencatat yang menghasilkan catatan lapangan yang dilakukan di Dusun Sumbersari (b) mengumpulkan memilah-milah mengklasifikasikan data (c) mencari dan menemukan pola dan hubungan dan membuat temuan-temuan umum (d) kesimpulan wawancara dan kesimpulan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Hubungan masyarakat petani magersari dengan sesama petani magersari lainnya adalah saling membutuhkan satu sama lain. (2) Hubungan Perhutani dengan petani magersari membentuk hubungan patron-klien. Kedudukan Perhutani kuat terhadap petani magersari karena dapat membuat petani tergantung kepada Perhutani. Ketergantungn tersebut karena petani magersari membutuhkan tempat tinggal dan lahan pertanian untuk kelangsungan kehidupan perekonomian mereka. Meskipun petani magersari tergantung pada Perhutani tetapi petani magersari tidak hanya menerima bantuan dari Perhutani tetapi juga memberi yaitu bekerja bakti menyadap getah dan membayar siring kepada Perhutani (3) Pola hubungan antara Koperasi dengan petani magersari terjadi karena petani membutuhkan modal untuk bertani. Hubungan Koperasai dengan petani magersari merupakan hubungan timbal balik (reciprocity). Hal ini dapat dilihat ketika petani membutuhkan modal maka petani meminjam modal ke Koperasi dengan jaminan BPKB kendaraan mereka dengan imbalan yang harus di berikan petani magersari kepada pihak koperasi adalah bunga sebesar 2 5% setiap bulannya dari nilai uang pinjaman. Sedangkan hubungan antara petani magersari dengan rentenir juga membentuk hubungan timbal-balik (Recyprocity). Rentenir meminta jaminan berupa KTP (kartu tanda penduduk) kepada petani magersari dengan tujuan untuk mengikat petani magersari dari pemberian pinjaman uang tersebut petani magersari berusaha untuk memberi balasan dari pemberian tersebut melalui bunga sebesar 20% yang dibayarkan pada tiap minggunya (4) Pola hubungan antara tengkulak dengan petani magersari terjadi karena petani yang kekurangan modal bergantung kepada tengkulak. Hubungan bersifat ketergantungan petani terhadap tengkulak. Hal ini dapat dilihat yaitu dengan adanya pemberian modal berupa uang bibit maupun pupuk yang dipergunakan petani untuk kebutuhan pertanian maka menjadikan petani tidak berani menjual hasil pertaniannya ke orang lain sehingga dalam memasarkan hasil pertaniannya petani magersari menjualnya ke tengkulak yang telah memberikan modal sebelumnya. Kalaupun petani magersari menjual ke orang lain mereka harus melakukan secara sembunyi-sembunyi hubungan petani magersari dengan tengkulak yang juga sebagai petani magersari membentuk suatu patron-klien.(5) Tingkat penghasilan petani magersari adalah rendah dan cukup. Rendah ketika mengalami kegagalan panen cukup saat hasil panen bagus. Untuk saran dalam penelitian ini yaitu (1) Diharapkan pemerintah dapat memberikan pendidikan dalam mengelola pertanian dan keuangan supaya masyarakat magersari tidak semakin terjerat oleh hutang (2) Diharapkan Perhutani lebih memahami kondisi masyarakat petani magersari supaya terjalin kerjasama yang lebih baik (3) Untuk menindak-lanjuti karya tulis ini diperlukan penelitian lebih lanjut tentang pola hubungan yang terjadi di Dusun Sumbersari dilihat dari dimensi lain selain dimensi sosial ekonomi.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Sejarah (SEJ) > S1 Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 20 Jun 2012 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2012 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/54579 |
Actions (login required)
View Item |