Munir, Miftakhul (2012) Strategi politis tokoh informal dalam bisnis prostitusi ( studi kasus para pelaku prostitusi di lokalisasi Kalikudu Pujon ) / Miftakhul Munir. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Kata Kunci Masyarakat Strategi Politis Prostitusi Desa Pujon Lor Masyarakat adalah persekutuan permanen manusia yang dibentuk demi pengejawentahan suatu tujuan atau nilai umum. Masyarakat adalah istilah yang menunjuk pada sebuah warga desa kota suku atau bangsa. Dengan terorganisasi yang tertata untuk kelangsungan hidup dalam kesejahteraan masyarakat. Sedangkan jenis masyarakat terdiri dari masyarakat pedesaan dan perkotaan. Masyarakat pedesaan (rural community) mempunyai ciri yang tersendiri antara lain memiliki hubungan yang lebih serta dan lebih mendalam daripada hubungan mereka dengan warga atau masyarakat pedesaan lainnya sistem kehidupannya berkelompok atas dasar sistem kekeluargaan dan sistem mata pencaharian mereka pada umumnya adalah pertanian. Sedangkan masyarakat perkotaan (urban community) adalah masyarakat kota yang tidak tentu jumlah penduduknya. Tekanan pengertian kota trerletak pada sifat kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Di dalam masyarakat peran dari sebuah tokoh akan menjadi sangat penting dan akan mendominasi segala sesuatu yang berbentuk sosial. Organisasi masyarakat manusia merupakan kerangka didalam yang mana terdapat tindakan sosial yang bukan ditentukan oleh kelakuan individunya. Suatu peran yang penting akan dimainkan oleh seorang tokoh yang mempunyai status sosial atau nilai yang lebih dari persepsi masyarakat sendiri. Peranan merupakan aspek dinamis dari suatu status. Apabila seseorang melaksanakan hak-hak dan kewajibannya sesuai dengan status yang dimilikinya maka ia telah menjalankan peranannya. Peranan adalah tingkah laku yang diharapkan dari orang yang memiliki kedudukan atau status Antara kedudukan dan peranan tidak dapat dipisahkan. Pujon merupakan daerah pinggiran dari Kabupaten Malang sebuah fenomena perilaku penyimpangan sosial telah ada di Desa Pujon Lor kemudian dengan berdirinya lokalisasi yang bernama kalikudu menjadikan perilaku penyimpangan sosial tersebut telah mempunyai wadah sebagai tempat prostitusi. Prostitusi mempunyai arti membiarkan diri berbuat zina melakukan persundalan pencabulan dengan melakukan sebuah transaksi atau kesepakatan jual beli jasa. Lokalisasi ini mempunyai pemilik yang sangat terkenal di kalangan masyarakat Pujon khususnya Desa Pujon Lor. Pemilik tersebut memiliki sebuah status sosial yang tinggi dengan usahanya untuk mencapai status sosial tersebut. Penelitian ini mengkaji latar belakang berdirinya Lokalisasi Kalikudu dan strategi politis dari seorang tokoh informal pemilik lokalisasi di dalam masyarakat Desa Pujon Lor . Rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut (1)Bagaimana latar belakang berdirinya lokalisasi dan faktor-faktor apa saja yang mendorong tokoh informal tersebut dalam bisnis prostitusi (2)Bagaimana strategi politis tokoh informal terhadap eksistensi Lokalisasi Kalikudu (3)Bagaimana persepsi masyarakat sekitar terhadap peran tokoh informal tersebut . Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut (1)Mendeskripsikan mengenai latar belakang berdirinya Lokalisasi Kalikudu dan faktor-faktor yang mendorong tokoh informal tersebut dalam bisnis prostitusi (2)Mendeskripsikan strategi tokoh informal terhadap eksistensi Lokalisasi Kalikudu (3)Mendeskripsikan dan menganalisis persepsi masyarakat sekitar terhadap peran tokoh informal tersebut . Pendekatan yang digunakan dari penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan jenis pendekatannya adalah deskrpitif. Data diperoleh dari hasil wawancara yang dilakukan oleh ii peneliti sejumlah 63 orang yang terdiri 1 orang sebagai narasumber utama dari 9 PSK sebagai narasumber utama dan 53 orang yang terdiri dari masyarakat setempat dan beberapa informan yang bukan berasal dari Desa Pujon Lor. Analisa data dilakukan dengan model analisis deskriptif yang di dalamnya terkait dengan sajian data reduksi data dan verifikasi data. Adapun alasan pemilihan penelitian ini di Desa Pujon Lor antara lain (1)Keberadaan dan latar belakang berdirinya Lokalisasi kalikudu serta faktor-faktor tokoh informal tersebut dalam bisnis prostitusi (2)Strategi tokoh informal terhadap eksistensi Lokalisasi Kalikudu (3)Tanggapan atau persepsi masyarakat Desa Pujon Lor terhadap peran tokoh informal tersebut . Penelitian ini memberikan saran sebagai berikut (1)Pihak Pemerintah Desa Pujon Lor Untuk pemerintah Desa Pujon Lor agar selalu berkoordinasi dengan pihak yang terkait dalam pengontrolan dan penanggulangan Lokalisasi Kalikudu serta hubungan dengan pemilik Lokalisasi Kalikudu (2)Masyarakat Pujon Bagi masyarakat Pujon terutama Pujon Lor setiap orang berhak menilai sebuah fenomena seperti peran H. Sutrisno dan eksistensinya dalam bisnis prostitus. (3)Bagi orang tua ini merupakan sebuah hal yang akan merusak moral dan iman anak dan terlebih suaminya. Arahan dan sosialisasi sangat diperlukan karena bahaya penyakit seks selalu menjadi kendala utama. Menjaga mengarahkan mengontrol dan membatasi seperlunya merupakan kunci utama agar anak tidak terjerumus kepada area prostitusi (4)Pembaca bagi para pembaca agar melihat sebuah fenomena yang terjadi dalam masyarakat tidak dipandang dari satu sisi saja atau secara subjektif. (5)Untuk peneliti selanjutnya agar dapat mengadakan penelitian yang lebih mendalam mengenai hubungan antara pemilik lokalisasi dan pejabat pemerintah. Karena hal tersebut dalam penelitian ini masih jauh di bawah kesempurnaan penelitian
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Sejarah (SEJ) > S1 Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 19 Jan 2012 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2012 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/54553 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |