Politisasi kesenian ludruk di Kediri 1959-1966 / Aulina Faiza - Repositori Universitas Negeri Malang

Politisasi kesenian ludruk di Kediri 1959-1966 / Aulina Faiza

Faiza, Aulina (2011) Politisasi kesenian ludruk di Kediri 1959-1966 / Aulina Faiza. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengungkapkan keterkaitan antara kesenian ludruk dengan politik praktis yang ada di Kediri. Ludruk muncul dan berkembang di kalangan rakyat kecil yang fungsinya sebagai media hiburan rakyat namun pada masa penjajahan Jepang ludruk juga digunakan untuk mengkritik kebijakan-kebijakan pemerintah sehingga tidak heran jika dalam perkembangannya ludruk dimanfaatkan oleh partai-partai politik tertentu untuk menarik massa. Dalam hal ini PKI sebagai salah satu partai terbesar di Kediri memanfaatkan kedekatan ludruk dengan rakyat kecil karena memang basis massa terbesar PKI berasal dari kalangan rakyat bawah seperti buruh dan petani. Alasan lain yaitu didorong oleh adanya sumber dan buktibukti yang mengarah kepada ludruk yang dipolitisi oleh PKI bersama Lekra dan belum adanya penelitian tentang politisasi kesenian ludruk di Kediri. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengetahui situasi politik di Kediri tahun 1959-1966 (2) Mengetahui praktik politisasi kesenian yang dilancarkan oleh PKI terhadap ludruk di Kediri tahun 1959-1966 yang berlangsung variatif (3) Mengetahui akhir dari politisasi kesenian ludruk di Kediri tahun 1959-1966. Metode penelitian yang dipakai adalah metode penelitian sejarah yang meliputi lima tahap yaitu a. Pemilihan topik b. Heuristik (pengumpulan sumber) c. Verifikasi (kritik sejarah keabsahan sumber) d. Interpretasi (analisis dan sintesis) e. Historiografi atau penulisan. Adapun hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dikemukan sebagai berikut (1) Kediri merupakan daerah dengan tingkat polarisasi politik yang tinggi khususnya antara PKI PNI dan NU. Ketiga partai tersebut mewakili struktur sosial masyarakat yang ada di Kediri. (2) Lembaga Kebudayaaan Rakyat (Lekra) yang didirikan pada tahun 1950 oleh beberapa seniman serta tokoh-tokoh PKI seperti Njoto dan D.N Aidit dianggap sebagai bagian PKI. Pada kenyataannya tidak hanya PKI bersama Lekra yang memanfaatkan pertunjukan ludruk namun dari pelaku kesenian yang kreatif juga mengambil keuntungan dari sering diundangnya grup ludruk mereka dalam acara-acara mereka. (3) Pasca peristiwa G/30S/1965 yang terjadi di Jakarta setelah Soeharto mengumumkan bahwa PKI merupakan dalang dari pembunuhan para jenderal NU segera menyiapkan untuk memerangi orang-orang PKI. Anshor dibantu tentara mulai menangkap orang-orang PKI hampir semua elemen komunis tingkat desa keatas dihabisi. Orang-orang yang tergabung dalam BTI Gerwani Pemuda Rakyat Sobsi serta Lekra juga mengalami hal yang sama namun ada yang menarik bahwa para seniman ludruk binaan Lekra banyak yang tidak ikut terbantai karena banyak dari seniman yang selamat mengaku pernah ikut berpentas dalam acara-acara yang disponsori PKI namun tidak ikut sebagai anggota Lekra karena itulah mereka selamat dari pembantaian meskipun semua grup ludruknya dibubarkan. Pada tahun 1967 atas prakarsa TNI AD Dam VIII Brawijaya menghidupkan kembali perkumpulan ludruk di Kediri yang mendapat dukungan dari para seniman ludruk salah satunya melahirkan Ludruk Kartika Nada Candra Kirana dan Ludruk Kopasgad. Peleburan grup ludruk dengan tentara itu terjadi sampai pada tahun 1975 pada tahun ini ludruk kembali dipolitisasi bahkan bisa dikatakan politisasi terjadi secara mutlak. Bertitik tolak dari temuan penelitian ini beberapa saran yang diajukan adalah (1) Kajian sejarah politik khususnya Politisasi Kesenian di Kediri pada tahun 1959-1966 sebenarnya masih luas peneliti menemukan bahwa pada tayub dan jaranan juga dimanfaatkan oleh PKI. (2) Kajian sejarah mengenai Politisasi Kesenian Ludruk di Kediri yang dibahas hanya sebatas tahun 1959-1966 saja padahal pada masa Orde Baru sebenarnya ludruk juga masih dipolitisasi oleh TNI AD secara mutlak. Sehingga memerlukan kajian yang lebih dalam. (3) Hasil penelitian yang dituangkan dalam materi pembelajaran tentang pendidikan politik ini masih belum bisa menampilkan sajian pendidikan politik dalam perspektif sejarah yang lengkap dan praktis. Diharapkan dalam penelitian selanjutnya mampu memberikan sajian materi pembelajaran yang lebih lengkap dan praktis sehingga mudah dipahami oleh siswa.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Sejarah (SEJ) > S1 Pendidikan Sejarah
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 26 May 2011 04:29
Last Modified: 09 Sep 2011 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/54530

Actions (login required)

View Item View Item