Peranan elite nahdlatul wathan terhadap perilaku politik masyarakat Lombok Timur (1998-2008) / Panca Nugroho - Repositori Universitas Negeri Malang

Peranan elite nahdlatul wathan terhadap perilaku politik masyarakat Lombok Timur (1998-2008) / Panca Nugroho

Nugroho, Panca (2010) Peranan elite nahdlatul wathan terhadap perilaku politik masyarakat Lombok Timur (1998-2008) / Panca Nugroho. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Skripsi. Jurusan Sejarah. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Drs. Dewa Agung Gede Agung M.Hum (II) Najib Jauhari S.Pd M.Hum. Kata kunci Elite Nahdlatul Wathan Perilaku Politik Lombok Timur 1998-2008 Bergulirnya reformasi 1998 sekaligus menandakan runtuhnya rezim pemerintahan Soeharto. Kondisi ini memberikan peluang yang sangat besar bagi kebebasan politik di Indonesia tidak terkecuali umat Islam. Berangkat dari kebebasan itulah umat Islam mulai melakukan manuver politik. Salah satu jalan yang ditempuh adalah dengan mendirikan partai politik yang menggunakan Islam sebagai identitas ideologi atau hanya sebagai simbol. Seiring dengan itu elite-elite organisasi keagamaan di Indonesia juga mulai berkecimpung dalam dunia politik praktis. Keteralibatan elite agama dalam ranah politik semakin meramaikan kompetisi politik yang terjadi di tingkat nasional ataupun lokal. Pengaruh kekuatan elite agama dalam politik di Indonesia setelah terjadinya reformasi 1998 lebih dominan ditemukan pada masyarakat yang bersifat paternalistik. Kecendrungan politik yang ditunjukkan para elite organisasi keagamaan ini memberikan pengaruh yang tidak kecil terhadap perilaku politik masyarakat yang ada di daerahnya. Sehingga keberadaan mereka memberikan corak politik yang berbeda dibandingkan sebelumnya. Penelitian ini termasuk dalam kajian sejarah lokal dimana penelitian ini dilakukan di daerah Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini mencoba menguraikan beberapa permasalahan dalam kajian sejarah politik di tingkat lokal setelah terjadinya pergeseran orientasi politik pasca pemerintahan Orde Baru. Beberapa permasalahan yang ingin di uraikan antara lain (1) Bagaiman kondisi sosial politik Nahdlatul Wathan (NW) di Lombok Timur periode 1998-2008 (2) Bagaimana peranan elite Nahdlatul Wathan (NW) terhadap perilaku politik Masyarakat Lombok Timur periode 1998-2008 Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan kondisi sosial politik Nahdlatul Wathan (NW) di Lombok Timur periode 1998-2008. (2) Mengetahui peranan elite Nahdlatul Wathan (NW) terhadap perilaku politik Masyarakat Lombok Timur periode 1998-2008. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitaif. Metode yang digunakan adalah metode historis analisis deskriptif yaitu mengkonstruksi masa lampau secara sistematis dan objektif dengan cara mengumpulkan menganalisa dan melakukan sintesis terhadap fakta. Sumber yang digunakan adalah dengan memanfaatkan sumber tertulis berupa data dokumentasi dari surat kabar dokumen organisasi buku dan sumber lisan yang berupa wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan elite NW dan Tuan Guru dalam politik formal di Lombok Timur memberikan pengaruh terhadap perilaku warga NW dalam menentukan arah politiknya. Pemberian dukungan warga NW ini menunjukkan bahwa Tuan guru dan elite NW masih memiliki karisma meskipun terjun ke dalam dunia politik. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk ketaatan masyarakat terhadap ulama. Dengan kata lain ulama tidak hanya mampu berperan sebagai penasihat spiritual masyarakat akan tetapi juga mampu berperan sebagai panutan dalam kehidupan politik. Peran tersebut menunjukkan bahwa medan kharisma ulama di Lombok Timur bukan hanya berada pada wilayah keagamaan saja akan tetapi sudah merambah ke semua lini kehidupan masyarakat termasuk kehidupan politik. Hal tersebut berbeda dengan hasil temuan penelitian Maliki (2004) yang menunjukkan bahwa medan kharisma ulama akan mengalami penyusutan dengan terlibat ke dalam wilayah politik formal. Salah satu penyebabnya adalah sifat praktis dan pragmatisme masyarakat yang semakin tinggi dimana ulama tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Sehingga konsep sosial-politik yang semula merupakan terjemahan langsung dari kaidah nilai keagamaan mulai bergeser kearah konsep sosial-politik yang didasarkan pada kepentingan sosial-ekonomi. Faktor lain adalah kekeliruan pemahaman masyarakat tentang konsep politik dalam Islam mereka melihat bahwa ulama hanya memiliki kepentingan dengan urusan keagamaan dan sosial bukan pada tataran politik formal. Hal tersebut berbeda dengan masyarakat Lombok Timur yang masih memberikan loyalitas kepada ulama karena mereka melihat bahwa antara ulama dan politik adalah satu kesatuan dimana dunia politik merupakan salah satu sarana dalam mengemban misi keagamaan. Selain itu ikatan emosional yang merupakan basis solidaritas masyarakat masih kental sehingga kesatuan sosial antara ulama dan masyarakat masih terjalin dengan baik.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Sejarah (SEJ) > S1 Pendidikan Sejarah
Depositing User: library UM
Date Deposited: 24 Aug 2010 04:29
Last Modified: 09 Sep 2010 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/54525

Actions (login required)

View Item View Item