Gimah: profil relasi gender dalang kentrung perempuan / Yulian Firdaus - Repositori Universitas Negeri Malang

Gimah: profil relasi gender dalang kentrung perempuan / Yulian Firdaus

Firdaus, Yulian (2010) Gimah: profil relasi gender dalang kentrung perempuan / Yulian Firdaus. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Firdaus Yulian. 2009. Gimah Profil Relasi Gender Dalang Kentrung Perempuan. Skripsi Jurusan Sejarah. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Waskito S.Sos M.Hum (2) Drs. Slamet Sujud P.J. M. Hum. Kata Kunci profil relasi gender dalang kentrung perempuan. Biografi menggambarkan tentang kehidupan atau perjalanan hidup seseorang atau tokoh dan juga bercerita tentang perasaan yang terlibat dalam mengalami kejadian-kejadian tersebut. Penulisan biografi mempunyai fungsi penting dalam memaparkan secara gamblang dan terperinci mengenai sketsa biografi atau gambaran kehidupan pelaku sejarah. Penelitian ini hendak melukiskan biografi seorang dalang atau pekerja seni yang memiliki perbedaan dengan dalang kebanyakan. Subjek kajian tulisan ini seorang dalang kentrung perempuan alasan memilih dalang perempuan sebagai subjek biografi pertama dalam perdalangan sedikit sekali keberadaan dalang perempuan kedua perempuan mempunyai beban ganda apabila melakukan peran berkaitan dengan kehidupan domestik dan publik ketiga bahwa dalang kentrung perempuan relatif jarang ditemukan. Kentrung adalah seni bercerita dimana seorang dalang membawakan suatu cerita dengan diiringi oleh musik dan diselingi dengan pantun yang disebut dengan parikan. Dalang oleh orang Jawa diartikan sebagai pangudal piwulang yang artinya mengupas sesuatu untuk disampaikan kepada khalayak memberikan pengetahuan kepada orang lain melalui sebuah media. Hal yang akan dicari jawabannya dalam penelitian ini adalah kehidupan relasi gender dalang perempuan. Terdapat beberapa alasan yang mendasari penelitian ini pertama untuk melestarikan kesenian tradisional khususnya kesenian kentrung kedua memunculkan perempuan kelas bawah atau masyarakat kecil dalam tulisan-tulisan biografi sebab penulisan biografi tidak mencakup kriteria tertentu terhadap suatu atau salah satu golongan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Data penelitian diperoleh dengan cara observasi wawancara mendalam catatan lapangan kajian pustaka dan dokumentasi. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan cara ketekunan pengamatan dan triangulasi. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa Gimah memperoleh ilmu dalang dengan cara nyantrik Gimah nyantrik dari bapaknya karena Gimah sengaja dilatih oleh bapaknya (Giran) untuk menjadi seorang dalang kentrung selain itu ketika dewasa Gimah juga pernah nyantrik dengan pamannya yang bernama Parno. Gimah merupakan salah satu perempuan tangguh yang hingga saat ini masih bisa menghidupi dirinya dan anak angkatnya dengan hanya melalui bermain kentrung. Meski sekarang sudah jarang orang menanggap pertunjukkan kentrung Gimah tetap berusaha mempertahankan kentrung agar kesenian kentrung tidak punah. Gimah memiliki sanggar seni Sedya Rukun yang dijadikan wadah untuk mengekspresikan karya seni cerita lisan kentrung. i ii Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan agar dilakukan penelitian lainnya yang berkaitan dengan kesenian dan gender yang diharapkan dapat memberikan masukan kepada pemerintah dalam rangka peningkatan kesenian dan gender.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Sejarah (SEJ) > S1 Pendidikan Sejarah
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 22 Mar 2010 04:29
Last Modified: 09 Sep 2010 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/54509

Actions (login required)

View Item View Item