Hapsari, Widi Ayu (2010) Penerapan pembelajaran kontekstual menggunakan metode inkuiri terbimbing untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada mata pelajaran IPS bidang sejarah kelas VIIA SMP Negeri 1 Tugu Trenggalek / Widi Ayu Hapsari. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Hapsari Widi Ayu. 2009. Penerapan Pembelajaran Kontekstual Menggunakan Metode Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Pada Mata Pelajaran IPS Bidang Sejarah Kelas VII A SMP Negeri 1 Tugu Trenggalek . Skripsi Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan Sejarah Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Drs. Mashuri M Hum. (II) Drs. Dewa Agung Gede Agung M. Hum. Kata kunci pembelajaran kontekstual metode inkuiri terbimbing kemampuan berpikir kritis. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru sejarah selama ini pembelajaran sejarah di SMPN 1 Tugu Trenggalek menggunakan metode konvensional. Begitu pula pembelajaran yang terjadi hanya memiliki target menghabiskan materi pelajaran dan kurang memperhatikan kualitas pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan. Selain itu kegiatannya lebih banyak berorientasi pada buku pegangan yang dimiliki guru atau sekolah. SMP Negeri I Tugu ini merupakan SMP yang terletak di daerah pinggiran tetapi siswanya memiliki potensi yang bagus dilihat dari nilai masuk SMP yang cukup tinggi. Selain itu juga tercermin dari beberapa kali siswa SMP Negeri I Tugu ini pernah menjuari lomba-lomba baik di tingkat kabupaten maupun propinsi. Tetapi dalam pelajaran IPS khususnya bidang sejarah belum ada. Karena siswa menganggap bahwa bidang sejarah tidak menentukan masa depan. Siswa cenderung belajar sejarah hanya untuk mendapatkan nilai dalam rapor dengan mengabaikan nilai-nilai esensial yang dapat mereka petik dalam belajar sejarah. Sehingga siswa kurang bisa mengeksplor kemampuan yang mereka miliki karena pengetahuan mereka terbatas pada buku paket. Selain itu banyak siswa yang hanya menghafal materi sehingga mereka mudah lupa ketika materi itu sudah tidak dipelajari lagi. Siswa kurang mampu untuk mengemukakan pendapat secara sistematis bahkan banyak pertanyaan itu yang tidak terarah dan terkesan asal- asalan. Kelas VII A merupakan kelas yang paling rame dan aktif dalam bertanya tetapi pertanyaan itu masih belum terarah. Dan ketika mereka menjawab soal yang membutuhkan penalaran atau bukti mereka tidak bisa menjawab. Dan mereka juga belum mengetahui bahwa untuk menarik kesimpulan diperlukan bukti yang kuat. Masih banyak siswa-siswa VII A yang belum mencapai nilai 65 jika dipersentase maka siswa yang belajar tuntas sekitar 70% sedangkan yang tidak tuntas sekitar 30%. Salah satu keunggulan dari metode inkuiri terbimbing adalah mengubah persepsi pembelajaran sejarah yang sekedar mengembangkan kemampuan menghafal fakta dengan siswa dituntut berperan aktif mencari sendiri pemecahan yang diberikan guru dalam proses belajar mengajar. Dengan demikian siswa akan lebih mudah mengingat materi yang telah diberikan tanpa harus menghafalnya. Dalam proses pembelajaran ini memberikan lebih banyak kesempatan pada siswa untuk berbuat daripada hanya mendengarkan ataupun menerima informasi secara pasif. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penerapan pembelajaran kontekstual menggunakan metode inkuiri terbimbing dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VII A SMP Negeri I Tugu Trenggalek. Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) atau PTK. Pelaksanaan tindakan dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2008. Data yang diamati yaitu kemampuan berpikir kritis siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Tugu Trenggalek. Kemampuan berpikir kritis siswa disesuaikan dengan materi dalam penelitian yaitu meliputi memahami konsep memberikan argumen melakukan interpetasi terhadap pertanyaan mengumpulkan data analisis data mengambil keputusan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran kontekstual menggunakan metode inkuiri terbimbing dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Tugu Trenggalek dalam bidang sejarah dengan taraf keberhasilan memahami konsep yaitu 59 72% pada siklus I dan 87 50% pada siklus II memberikan argumen yaitu 54 17% pada siklus I dan 77 78% pada siklus II melakukan interpetasi terhadap pernyataan yaitu 59 03% pada siklus I dan 77 78% pada siklus II mengumpulkan data yaitu 60 42% pada siklus I dan 88 19% pada siklus II analisis data yaitu 59 03% pada siklus I dan 76 39% pada siklus II mengambil keputusan yaitu 42 36% pada siklus I dan 65 97% pada siklus II. Selain itu siswa sudah terbiasa untuk merencanakan investigasi (observasi) mengindentifikasi merumuskan hipotesis berdasarkan pustaka bukan sekedar merumuskan dugaan rasional berdasarkan logika. Selain itu mereka mampu melaporkan pengamatan baik secara tertulis maupun lisan. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan hendaknya siswa dihadapkan pada suatu masalah yang membutuhkan penalaran dan berhubungan dengan lingkungan sekitar. Sehingga mereka siap apabila dihadapkan pada suatu masalah yang muncul di luar dugaan mereka dan mereka akan lebih banyak mencari sumber untuk menguatkan jawaban mereka. Reward diberikan pada saat kondisi motivasi siswa untuk belajar sangat rendah.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Sejarah (SEJ) > S1 Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 23 Feb 2010 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2010 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/54494 |
Actions (login required)
View Item |