Kharisa Rizqi Umami (2009) Pola relasi gender di keluarga buruh: studi kasus pada buruh peternakan ayam Dusun Karang Talun Desa Modangan Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar / Kharisa Rizqi Umami. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Landasan penulis dalam menyusun skripsi ini adalah adanya perubahan kehidupan buruh perempuan peternakan ayam Dusun Karang Talun akibat adanya pergeseran peran perempuan dari domestik ke publik sehingga peran tersebut menjadi peran ganda. Hal ini terkait dengan usaha perempuan untuk menjadi mitra sejajar laki-laki. Pergeseran tersebut tentunya akan berpengaruh terhadap pola relasi gender dan berdampak dalam berbagai aspek di dalam keluarga yang menganut sistem patriarki. Untuk menjelaskan realitas tersebut maka kajian ini memfokuskan pada tiga permasalahan (1) bagaimana kehidupan kerja publik buruh perempuan peternakan ayam Dusun Karang Talun (2) bagaimana kehidupan domestik buruh perempuan peternakan ayam Dusun Karang Talun (3) bagaimana pola relasi gender di keluarga buruh peternakan ayam Dusun Karang Talun. Penulisan ini bertujuan (1) untuk mendeskripsikan kehidupan kerja publik buruh perempuan peternakan ayam Dusun Karang Talun (2) untuk mendeskripsikan kehidupan domestik buruh perempuan peternakan ayam Dusun Karang Talun (3) untuk mendeskripsikan dan menganalisis pola relasi gender di keluarga buruh peternakan ayam Dusun Karang Talun. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dan jenis penelitian deskriptif dengan kehadiran penulis di lokasi penelitian sebagai pengamat terhadap apa yang diteliti. Lokasi penelitian ini berada di Dusun Karang Talun Desa Modangan Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar. Data yang dipakai penulis adalah data kualitatif meskipun tidak sepenuhnya meninggalkan data kuantitatif. Data-data tersebut berasal dari wawancara foto catatan lapangan arsip dan dokumen desa. Sedangkan informan yang dijadikan sumber data adalah Kepala Desa Modangan Bayan Dusun Karang Talun buruh perempuan peternakan ayam Dusun Karang Talun dan keluarga (suami dan anak) buruh tersebut dengan menggunakan teknik sampling untuk menentukan informan yang akan diwawancarai. Metode dalam pengumpulan data berupa observasi wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah teknik analisis Harvard. Teknik analisis ini digunakan untuk melihat suatu profil gender dengan mengutarakan tiga komponen yaitu profil aktivitas profil akses dan profil kontrol. Untuk mengetahui kredibilitas data yang terkumpul penulis melakukan pengecekan keabsahan data antara lain dengan teknik perpanjangan keikutsertaan pendalaman pengamatan dan triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) keberadaan peternakan ayam di Dusun Karang Talun membuka mata pencaharian baru bagi para perempuan Dusun Karang Talun yaitu sebagai buruh peternakan ayam. Dengan adanya mata pencaharian baru tersebut membuka peluang bagi perempuan Dusun Karang Talun untuk ikut aktif di bidang ekonomi. Meskipun perempuan mampu memasuki sektor publik namun pada kenyataannya keikutsertaan mereka dalam sektor publik belum diakui secara nyata. Hal ini terjadi karena kultur yang terbentuk sejak awal bahwa perempuan pada sektor ini hanya dianggap sebagai penambah penghasilan keluarga. Berdasarkan profil aktivitas keluarga buruh peternakan ayam Dusun Karang Talun terkait produksi menggambarkan bahwa perempuan sesungguhnya merupakan sumber daya ekonomi yang tidak kalah pentingnya dengan laki-laki. Keberadaan perempuan dalam rumah tangga bukan sekedar sebagai fungsi reproduksi saja namun perempuan terbukti mampu memberikan sumbangan yang besar bagi kelangsungan ekonomi dan kesejahteraan keluarga dan masyarakat (2) keberadaan peternakan ayam tersebut telah membawa perubahan besar dalam kegiatan rumah tangga buruh. Dengan terlibatnya perempuan di dunia publik maka buruh perempuan peternakan ayam tersebut dalam kehidupan sehari-hari berada pada konteks beban ganda beban untuk mengurusi rumah tangga dan beban untuk memberi kelangsungan hidup perekonomian melalui kerja upahan. Jika dilihat dari sisi gender merupakan suatu masalah yang menggambarkan permasalahan ketidakadilan gender terhadap perempuan dalam beban ganda. Bentuk ketidakadilan gender pada keluarga buruh peternakan ayam Dusun Karang Talun dapat dilihat pada profil aktifitas reproduksi yang menggambarkan bahwa tanggung jawab perempuan dalam bidang reproduksi lebih besar daripada laki-laki (3) Keberadaan peternakan ayam di Dusun Karang Talun membawa pengaruh terhadap pola relasi gender dalam keluarga buruh. Pola relasi tersebut juga berpengaruh terhadap pembagian kerja dan pola pengambilan keputusan. Pada keluarga buruh peternakan ayam Dusun Karang Talun pola pengambilan keputusan dalam keluarga secara umum sudah ada kesetaraan walaupun pada beberapa keluarga keputusan masih berada di tangan laki-laki. Sedangkan dalam memperoleh peluang dan kesempatan dalam mengakses sumber daya milik keluarga serta dalam memperoleh manfaat atas sumber daya ekonomi antara suami istri keluarga buruh peternakan ayam Dusun Karang Talun menunjukkan keadilan dan kesetaraan dan diantara mereka tidak ada yang berusaha mendominasi satu sama lain. Terdapat tiga pola relasi gender dalam keluarga buruh peternakan ayam Dusun Karang Talun yaitu pola perkawinan head complement senior-junior partner dan equal partner. Namun sebagian besar keluarga buruh peternakan ayam Dusun Karang Talun menganut pola perkawinan senior-junior partner dimana istri tidak lebih sebagai pelengkap suami tetapi juga menjadi teman. Perubahan ini terjadi karena istri juga memberikan sumbangan secara ekonomis meskipun pencari nafkah utama tetap suami. Dengan penghasilan yang didapat istri tidak lagi sepenuhnya tergantung pada suami untuk hidup. Kini istri memiliki kekuasaan yang lebih besar dalam pengambilan keputusan. Meskipun demikian suami masih memiliki kekuasaan yang lebih besar dari istri karena posisinya sebagai pencari nafkah utama. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan (1) bagi para pemilik peternakan ayam Dusun Karang Talun diharapkan lebih memperhatikan kesejahteraan pekerjanya terutama terkait dengan upah dan tunjangan kesejahteraan yang diberikan dan bagi masyarakat luas agar semakin membuka mata seiring dengan semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi bahwa seorang perempuan itu tidak selamanya berada di bawah laki-laki sehingga tidak terjadi ketimpangan gender (2) bagi pemerintah daerah terutama Kelurahan Modangan agar lebih memperhatikan kesejahteraan penduduknya (3) Masih diperlukan penelitian yang lebih mendalam lagi mengenai pola relasi gender dalam keluarga buruh atau dapat juga dilihat dari sudut pandang yang lain lagi seperti dari sudut pandang psikologi atau sosial ekonomi atau disiplin ilmu yang lain. Saran ini ditujukan kepada peneliti pada pengkajian masalah yang sejenis.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Sejarah (SEJ) > S1 Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 20 Jan 2009 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2009 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/54417 |
Actions (login required)
View Item |