Tradisi Hari Raya Saraswati pada masyarakat Hindu di desa Sekaran kecamatan Pagu Kabupaten Kediri / oleh Marisa Kusuma Widiyani - Repositori Universitas Negeri Malang

Tradisi Hari Raya Saraswati pada masyarakat Hindu di desa Sekaran kecamatan Pagu Kabupaten Kediri / oleh Marisa Kusuma Widiyani

Marisa Kusuma Widiyani (2009) Tradisi Hari Raya Saraswati pada masyarakat Hindu di desa Sekaran kecamatan Pagu Kabupaten Kediri / oleh Marisa Kusuma Widiyani. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Upacara Hari Raya Saraswati merupakan upacara hari suci bagi agama Hindu. Saraswati adalah hari raya untuk memuja Sang Hyang Widhi Wasa dalam kekuatannya menciptakan Ilmu pengetahuan dan ilmu kesucian. Hari raya ini dilaksanakan tiap 6 bulan sekali (210) hari sekali yaitu pada hari Sabtu Umanis Wuku Watugunung dilakukan dengan memuja Sang Hyang Widhi Wasa dengan pembacaan dan renungan isi ajaran pustaka. Kekuatan Sang Hyang Widhi dalam memanifestasikan ini dilambangkan dengan seorang dewi dengan membawa segala peralatannya yaitu membawa alat musik genetri pustaka suci teratai serta duduk diatas angsa. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis konstruksi pelaksanaan upacara Saraswati pada masyarakat Hindu di Desa Sekaran Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri (2) mengetahui interaksi masyarakat non Hindu terhadap upacara Saraswati dalam konteks masyarakat plural di Desa Sekaran Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri. Adapun metode yang digunakan adalah menggunakan pendekatan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yakni dengan menggunakan teknik observasi lapangan wawancara dokumentasi. Sehingga data yang digunakan berasal dari hasil observasi di lapangan wawancara dengan para informan di Desa Sekaran serta data tertulis yang berasal dari dokumentasi Desa Sekaran. Dari penelitian yang diperoleh membawa kesimpulan yakni upacara Saraswati ini sangat penting dalam kehidupan masyarakat Hindu diantaranya bahwa dalam mencari ilmu pengetahuan haruslah diserahkan pada Dewi Saraswati. Penyerahan ilmu kepada Dewi Saraswati bisa ditafsirkan sebagai pemahaman akan hakikat pengetahuan yang mengalir. Jika seseorang paham hakikat tersebut ia menjadi rendah hati dan bijak sehingga ingin selalu belajar dan belajar. Oleh karena itu seiring dengan bertambahnya ilmu pengetahuan bertambah pula kesadarannya akan tak terbatasnya pengetahuan itu. Unsur-unsur upacara dalam upacara Saraswati adalah berdoa bersaji makan bersama makanan yang telah disucikan dengan doa atau mantra percik tirtha seni musik tradisional sebagai sarana pengantar puji-pujian oleh Sanggar Seni Karawitan Campur Sari Setya Dharma yang dibawakan oleh para Prayogo dan Pesinden. Dalam pelaksanaan upacara Saraswati terbagi dalam tiga tahap yaitu tahap pra upacara upacara inti dan upacara penutupan. Upacara Saraswati ini rutin dilaksanakan setiap 210 hari sekali atau enam bulan sekali menurut sistem penanggalan umat Hindu. Pelaksanaan upacara Saraswati ini melibatkan seluruh umat Hindu yang ada di Desa Sekaran. Dalam pelaksanaan upacara Saraswati ini tidak membutuhkan anggaran dana yang besar namun dalam persiapannya masyarakat Hindu harus membuat sarana upacara seperti pembuatan banten baik banten inti maupun banten tambahan. Pembuatan banten seluruhnya dibuat secara tradisional dan bahan-bahannya diperoleh dari hasil pertanian masyarakat Hindu setempat sehingga tidak membutuhkan dana yang besar. Tujuan dari pelaksanaan Saraswati ini yakni menghormati turunnya Dewi Saraswati dalam manifestasinya. Pelaksanaan serta makna upacara Saraswati tidak banyak diketahui baik dari kalangan umat Hindu itu sendiri. Kalangan tertentu saja yang hanya mengerti waktu pelaksanaan upacara sejarah serta makna dari upacara ini misalnya Pamangku Pinandita dan Ketua Parisada Hindu Dharma Desa Sekaran. Kalangan non Hindu yang mengetahui Upacara Saraswati ini hanyalah bagi mereka yang bertempat tinggal di sekitar Pura Setya Dharma (yang jaraknya kurang lebih 200 meter dari pura). Yang menjadi ciri khas dari Perayaan Saraswati di Desa Sekaran yakni adanya interaksi dari masyarakat non Hindu yang berada di sekitar tempat pelaksanaan yang meliputi penyediaan bahan-bahan sebagai penunjang sarana persembahyangan sehingga memunculkan rasa gotong-royong dan kebersamaan dalam mempersiapkan pelaksanaan upacara Saraswati.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Sejarah (SEJ) > S1 Pendidikan Sejarah
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 12 Jun 2009 04:29
Last Modified: 09 Sep 2009 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/54415

Actions (login required)

View Item View Item