Interpretasi sebaran permukiman kumuh di kota Probolinggo dengan bantuan citra Google Earth / Vivin Maysaroh - Repositori Universitas Negeri Malang

Interpretasi sebaran permukiman kumuh di kota Probolinggo dengan bantuan citra Google Earth / Vivin Maysaroh

Maysaroh, Vivin (2012) Interpretasi sebaran permukiman kumuh di kota Probolinggo dengan bantuan citra Google Earth / Vivin Maysaroh. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kata Kunci Interpretasi Permukiman Kumuh Google Earth. Problematika yang umum terjadi di perkotaan adalah tidak seimbangnya ketersediaan lahan dengan pertambahan penduduknya. Masalah ini menyebabkan terjadinya kawasan permukiman yang padat penduduk di beberapa lokasi yang kadangkala tidak sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah kota tersebut. Kawasan padat penduduk yang dalam kategori tidak layak huni ini sering disebut sebagai kawasan permukiman kumuh. Kota probolinggo memiliki luas wilayah sebesar 5.666 7 Km2 dengan jumlah penduduk 216.125 jiwa terdiri dari 107.168 jiwa penduduk laki- laki dan 108.957 jiwa penduduk perempuan dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 3.814 jiwa/km2. Bila dibandingkan dengan tahun 2006 total penduduknya 186.773 jiwa maka terjadi kenaikan sebesar 15%. Angka kepadatan penduduk tertinggi terjadi di Kecamatan Mayangan yaitu sebesar 7.201 jiwa/Km2 sedangkan angka kepadatan penduduk terendah yaitu di Kecamatan Kedopok sebesar 2.170 jiwa/Km2. Variasi kepadatan penduduk yang berbeda pada wilayah Kota Probolinggo dan munculnya permukiman yang tidak sesuai dengan RTRW salah satunya adalah permukiman kumuh juga merupakan masalah yang muncul sebagai gambaran kemiskinan dan ketidakmerataan pendapatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran permukiman kumuh di Kota Probolinggo dengan bantuan Citra Google Earth skala 1 25.000 resolusi sampai 6 m hasil rekaman citra satelit Geoeye-1 imagery date 26/9/2009 (Open Source Google Earth) dan unsur - unsur lingkungan Ruang terbuka hijau kondisi tata letak bangunan dan lokasi permukiman yang diinterpretasi dengan citra google earth. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi dengan pendekatan deskriptif. Data primer yang dikumpulkan meliputi kepadatan bangunan jarak antar bangunan aksesibilitas jenis atap tata letak bangunan keterkaitan dengan ruang terbuka hijau ketersediaan air bersih sanitasi pengelolaan sampah saluran limbah rumah tangga konstruksi rumah. Sedangkan data sekunder meliputi data status kepemilikan lahan. Pengolahan data spasial menggunakan software ArcView 3.3 dan Global Mapper 10. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Penentuan kelas permukiman kumuh ditetapkan berdasarkan jumlah hasil pengharkatan (scoring) terhadap parameter-parameter permukiman kumuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik kepadatan bangunan yang nampak pada citra terlihat dari jarak antar bangunan yang saling berdekatan dengan jumlah bangunan yang banyak. Selain kepadatan bangunan jarak antar bangunan juga menginterpretasikan tingkat keteraturan permukiman.Warna atap tampak gelap menandakan permukiman tersebut sudah lama terbangun sehingga ronanya tampak gelap kelabu hingga kelabu hitam. Berdasarkan penelitian ini permukiman kumuh di Kota Probolinggo dikategorikan slums area. Umumnya

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Geografi (GEO) > S1 Pendidikan Geografi
Depositing User: library UM
Date Deposited: 15 Feb 2012 04:29
Last Modified: 09 Sep 2012 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/52970

Actions (login required)

View Item View Item