Komunikasi bahasa cinta suami istri menikah tanpa pacaran (studi kasus penyesuaian pernikahan pada fase perkenalan) / Aminatus Sakdiah - Repositori Universitas Negeri Malang

Komunikasi bahasa cinta suami istri menikah tanpa pacaran (studi kasus penyesuaian pernikahan pada fase perkenalan) / Aminatus Sakdiah

Sakdiah, Aminatus (2018) Komunikasi bahasa cinta suami istri menikah tanpa pacaran (studi kasus penyesuaian pernikahan pada fase perkenalan) / Aminatus Sakdiah. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

RINGKASAN Sakdiah Aminatus. 2018. Komunikasi Bahasa Cinta Suami Istri Menikah Tanpa Pacaran (Studi Kasus Penyesuaian Pernikahan pada Fase Perkenalan). Skripsi Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Umi Dayati M.Pd. (II) Dr. Endang Sri Redjeki M.S. Kata Kunci Pernikahan Tanpa Pacaran Penyesuaian Pernikahan Komunikasi Bahasa Cinta Komunikasi keluarga merupakan aktivitas yang penting bagi pasangan (suami istri) karena dilakukan setiap hari. Komunikasi keluarga juga dapat mempertahankan hubungan rumah tangga mengurangi kesalahpahaman dan meningkatkan keharmonisan rumah tangga. Selain itu komunikasi keluarga termasuk bentuk pendidikan informal yang linier dengan studi peneliti yaitu pendidikan luar sekolah. Dengan demikian penelitian tetang komunikasi keluarga khususnya komunikasi bahasa cinta penting dilakukan karena dapat memberi manfaat bagi lembaga pendidikan informal maupun pihak lain yang membutuhkan. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian studi kasus karena data yang dibutuhkan harus detail dan mendalam. Kehadiran peneliti sebagai instrumen utama dan instrumen pendukung berupa pedoman wawancara observasi dokumentasi kamera alat perekam dan buku catatan. Sumber data diperoleh dari pasangan yang menikah dijodohkan. Salah satu pasangan merupakan keturunan Kyai (keluarga ndalem). Kedua keluarga sangat menjunjung tinggi nilai agama. Sumber data pendukung (sekunder) yaitu orang tua saudara saudara yang menjodohkan anak dan tetangga. Lokasi penelitian berada di Kelurahan Sanan Rejo Kecamatan Turen Kabupaten Malang. Teknik analisis data dilakukan dengan tahapan sebagai berikut melakukan penelitian membuat catatan melakukan analisis (interpretasi) membuat rencana kerja selanjutnya melakukan penelitian kembali mengecek keabsahan dan membuat kesimpulan akhir. Pengecekan keabsahan dilakukan dengan triangulasi sumber dan metode. Hasil Penelitian terdiri dari 4 poin utama. Pertama latar belakang keluarga perempuan berasal dari keluarga ndalem sedangkan laki-laki tidak. Akan tetapi keduanya merupakan keluarga yang sama-sama menjunjung tinggi nilai agama sehingga perjodohan terjadi dengan sama-sama mementingkan aspek agama. Pihak perempuan berkenan dijodohkan karena sudah menjadi tradisi keluarga ndalem yang selalu menjodohkan anaknya dan ingin mempunyai keluarga yang samawa sehingga tidak memilih pacaran. Pihak laki-laki berkenan dijodohkan karena ingin mencari ridho Allah melalui ridho orangtua. Proses perjodohan terjadi selama 1 tahun denganpersiapanpernikahan selama2 minggu.Usia pernikahan pasangankurang lebih berusia 10 tahun dengan memiliki 1 anak perempuan dan 2laki-laki kembar. Kedua penyesuaian pernikahan terjadi selama kurang lebih 10 tahun. Sepuluh tahun yang dilalui merupakan masa perkenalan dengan rincian awal pernikahan melakukan perkenalan dan pembuatan perjanjian dua bulan pertama merupakan proses mengenal lebih dalam setahun pertama penyesuaian berupa usaha saling memahami tiga setengah tahun masih terdapat hal baru sampai usia pernikahan sepuluh tahun sudah sama-sama kenal dan saling memahami.Ketiga jenis komunikasi bahasa cinta ada 2 yaitu verbal dan nonverbal. Komunikasi bahasa cinta verbal berupa panggilan dan ungkapan. Panggilan dan ungkapan tersebut berbentuk lisan (secara langsung) dan tulisan (melalui media /Whatsapp). Panggilan yang digunakan yakni Ma Pa Ibu Bapak Dek Mas Mak e Pak e Ndut. Ungkapan yang digunakan yakni ungkapan biasa bukan kata-kata romantis seperti I Love You.Romantis pada pasangan tersebut adalahberupa tindakan/perbuatan. Komunikasi bahasa cinta nonverbal berupa gerak tubuh ekspresi muka dan perbuatan. Gerak tubuh yang biasadilakukanberupa menggelitik dan mencubit saat bercanda. Ekspresi muka berupa tatapan mata dan senyuman. Perbuatan berupa makan bersama menemani anak belajar dan bermain rekreasi bersama beribadah bersama mengantarkan dan menjemput anak dan sebagainya. Keempat komunikasi bahasa cinta untuk mengatasi masalah rumah tangga. Masalah yang ada yakni LDR berbeda sifat dan pendapat salah paham dan marah. Permasalahan LDR diatasi dengan cara saling menjaga dan percaya.Permasalahan beda sifat dan pendapat diatasi dengan saling mengingatkan dengan bahasa yang lembut menerima diskusi dan mengalah. Permasalahan salah paham diatasi dengan membicarakan dengan segera menunggu hati tenang setelah itu dibicarakan dengan pelan-pelan. Permasalahan marah diatasi dengan diam dan pergi untuk menunggu hati tenang setelah itu dibicarakan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat beberapa saran yang diajukan sebagai berikut (1) subjek penelitian disarankan untuk menggunakan hasil penelitian sebagai bahan evaluasi untuk menjadikan kehidupannya menjadi lebih baik (2) mahasiswa jurusan Pendidikan Luar Sekolah seluruh konsentrasi khususnya Manajemen Pendidikan Keluarga dan Anak Usia Dini diharapkan dapat mempelajari komunikasi ini untuk meningkatkan kemampuan dalam mendampingi masyarakat terkait dengan pendidikan keluarga khususnya tentang komunikasi keluarga (3) peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti lebih lanjut dengan menambahkan poin orang yang mempengaruhi penyesuaian pernikahan pada pasangan yang menikah tanpa pacaran. Selain itu peneliti selanjutnya juga dapat meneliti komunikasi bahasa cinta dengan subjek penelitian yang keduanya berasal dari keluarga ndalem (4) masyarakat baik yang menikah dijodohkan maupun tidak sebaiknya memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai pedoman untuk hidup berkeluarga serta dapat mengubah mindset bahwa menikah tanpa pacaran bukan suatu masalah (5) lembaga KUA disarankan memanfaatkan hasil penelitian ini untuk mengadakan penyuluhan kepada calon pengantin dan (6) peneliti sebaiknya dapat mengaplikasikan hasil penelitian sebagai pedoman komunikasi setelah berkeluarga serta tidak berpacaran sebelum menikah.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Pendidikan Luar Sekolah (PLS) > S1 Pendidikan Luar Sekolah
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 03 May 2018 04:29
Last Modified: 09 Sep 2018 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/5293

Actions (login required)

View Item View Item